Istri Kecil Tuan Ju

Kehadiran nya



Kehadiran nya

0Ternyata para tikusnya iblis sudah mulai beraksi, apa mereka mau cari mati?      

'Baiklah... aku akan mengajarkan mereka bagaimana caranya menjadi petarung'     

Kenzi menyeringai kearah mobil yang mengikutinya, dia mengarahkan motornya keruang sempit yang sepi.     

Di lapangan yang luas dan sepi dengan gerimis yang menyirami malam di pinggir kota Seol.     

"Apa kalian mencariku ?"Kenzi duduk menyilangkan kakinya diatas motor monstrak SBK 250 cc miliknya.      

Segerombolan anak buah Jensen memblokir jalan Kenzi, Tom sebagai pemimpin memberikan aba-aba kepada anak buahnya"Serang dan bunuh dia"     

Seketika itu mereka maju menyerang Kenzi.     

"Serangggg....! "Teriakan itu menandakan dimulainya perburuan.      

Kenzi menyeringai kearah para tikus itu sambil bergumam.      

'Haruskah mereka berteriak untuk memulai pertarungan ? aku jadi troma dengan teriakan.. ahh... kenapa aku teringat gadis bar bar itu ?.'     

Kenzi yang tenang dibuat kaget oleh anak buah Tom yang tiba-tiba sudah ada di depanya"Kamu mau pukul di bagian mana? "Kenzi sangat tenang seolah baginya mereka hanya sekumpulan semut.      

Lelaki yang mengarahkan tinjunya kearah Kenzi mulai bingung..."Aahhh... Kamu terlalu banyak mikir"Kenzi memberi tendangan pada alat Vitalnya.      

"Aduuhhh... "     

Melihat teman mereka kesakitan para anak buah itu menjadi lebih garang, dengan senang hati Kenzi melawan mereka dengan tatapan buas, satu persatu dari mereka terkapar di rumput yang basah karena malam itu hujan benar-benar gila.      

Melihat anak buahnya dikalahkan dalam sekejap Tom mundur beberapa langkah, setelah itu dia mengarahkan pistolnya ke arah Kenzi, tanpa sempat menarik pelatuknya tangan Kenzi sudah berada di lehernya.     

Dia meringis karena lehernya tercekik"Aku tidak akan membunuhmu, tapi katakan kepada bosmu kalau dia masih memburuku maka aku akan menghancurkan mereka"kata Kenzi dengan tatapan buas.      

Tom mengangguk, setelah itu Kenzi melepaskanya dan pergi meninggalkan Tom dan anak buahnya yang mati terkapar.      

Setelah itu Kenzi memutar balikan motornya dan tidak jadi kembali ke rumah ibunya.      

'Bu..maaf.. aku belum bisa menemuimu.. tanganku masih kotor dan bersimbah darah'      

Dengan hati yang pilu Kenzi menerobos hujan dan kembali ke hotel.      

Yang benar adalah Kenzi ingin keluar dari kegelapan dan berhenti berurusan dengan nyawa manusia tapi keadaan selalu memaksanya untuk menjadi pembunuh, dia merasa menjadi manusia yang paling kotor dan berdosa.     

Itu sudah jam 11 malam, Felicia tidak bisa tidur dia terus kefikiran Kenzi yang sudah menolongnya, karena gelisah Felicai nekat menemui Kenzi di kamarnya untuk berterimakasih , dia melihat pintu kamar Kenzi sedikit terbuka.      

'Aneh.. kenapa dia tidak menutup pintu.?'     

Felicia masuk kedalam kamar"Kenzi..apa kamu di dalam? "     

Masih tidak ada suara Felicia agak cemas dia terus masuk dan menemukan Kenzi tertidur di tempat tidur dengan pakaian yang masih basah.     

Felicia menggerak-gerakan tubuh Kenzi"Kenzi bangun, masak jam segini sudah tidur ?"     

Namun Kenzi tidak memberi respon , Felicia mendekat dan curiga melihat Kenzi yang tak kunjung bangun, dia memberanikan dirinya menyentuh dahi Kenzi.      

"Astaga badan lelaki ini panas banget.. dan pakaianya basah kuyup.. "Felicia panik, dia langsung memanggil pengawalnya yang lelaki untuk membantu Kenzi mengganti pakaianya.      

Sesaat kemudian Kenzi sudah berubah menggunakan pakaian santai dan sudah terbungkus selimut, Felicia juga memanggil dokter untuk memeriksanya.      

"Dokter bagaimana keadaanya?"Felicia berbicara dalam bahasa inggris yang fasih, untung dokter itu juga bisa berbahasa inggris.     

"Dia hanya demam, apakah anda istrinya? "Dokter itu asal tebak.      

"Haaa... Dokter bisa saja, saya hanya tetangganya"Jawab Felicia.      

Bagaimana mungkin dokter itu menebak dia istrinya, membayangkan jadi pacarnya saja Felicia merasa ingin muntah apalagi menjadi istrinya.      

Setelah semua orang meninggalkan kamar Kenzi, Felicia mondar mandir dan tenggelam dalam dilema, antara dia tetap di kamar Kenzi atau kembali ke kamarnya.      

'Kalau aku pergi bagaimana dengan makhluk ini jika dia butuh sesuatu tapi kalau aku disini dia pasti besar kepala?'     

Setelah lama bergelut dengan fikiranya, tiba-tiba lampu menyala dalam benaknya.      

'Haaa.. kenapa harus bingung... aku rawat aja lelaki ini..sebagai rasa terimakasihku.. karena dia sudah menolongku.'     

Setelah itu Felicia duduk di samping Kenzi dan terus mengecek suhu tubuhnya.      

'Kenapa suhu tubuh lelaki ini tidak turun-turun sih... ?'     

Felicia mulai bingung, dia mencari cara penurun panas di google, setelah itu dia mencari handuk kecil dan membasahinya..      

Handuk kecil itu di taruhnya di dahi Kenzi dan diatasnya ada es batu.      

Tanpa sadar Felicia mengantuk dan tidur sambil terduduk..      

beberapa jam kemudian Felicia terbangun dengan igauan Kenzi..      

Dingin...     

Dingin...      

Mendengar Kenzi kedinginan Felicia langsung membungkusnya dengan selimutnya yang dia ambil dari kamarnya.      

Ketika dia menyentuh dahi Kenzi, tiba-tiba saja tangan Kenzi menariknya hingga dia terjatuh di dada bidang Kenzi, jatungnya terpacu cepat, ketika dia berusaha bangun Kenzi malah memeluknya dengan erat, dia berusaha melepaskan diri tapi Kenzi memeluknya terlalu erat.     

Wajah Felicia dan Kenzi sejajar, Felicia mengamati wajah Kenzi dengan seksama, tanpa sadar dia membelai pipi Kenzi dan bergumam dalam hatinya.      

'Sebenarnya lelaki ini sangat tampan, tapi dia tidak pandai merawat dirinya, dia tidak berperasaan dan kasar, meski begitu dia sepertinya memiliki sisi yang lembut''     

Karena lelah dan mengantuk, Felicia tidur dalam pelukan Kenzi.      

Keesokan paginya, sinar sang surya menyelinap di balik cenda kamar Kenzi tepat sinar itu jatuh di wajah Kenzi, dengan pelan dia membuka mata, dia menatap langit-langit dan melihat kearah sebelah kananya, Kenzi terkejut melihat Felicia tidur sambil memeluknya, dia juga mengamati pakaianya yang berubah.      

Dengan gerakan Kenzi Felicia terbangun, dia mengucek matanya"Mmmm kamu sudah bangun?"     

"Aaa.... gghhhh.... Kenapa kamu di sini? apa yang terjadi? dimana bajuku? "Kenzi berteriak dan merasa tidak tenang dia mengangkat selimut dan menemukan pakaianya masih melekat di tubuhnya.      

"Ohh... tadi malam kamu... "Felicia bangun dari samping Kenzi mencoba untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya.      

"Tolong pergi sekarang, dan menjauhlah dariku...!"Kenzi memotong perkataan Felicia, tanpa di berikan kesempatan menjelaskan dia di usir begitu saja.      

"Kamu..... "Felicia geram karena Kenzi mengusirnya dengan kasar.     

Kenzi membuang muka dari Felicia, dia benar-benar tidak habis fikir kenapa Felicia bisa masuk ke kamarnya.      

Dengan kesal Felicia meninggalkan kamar Kenzi, sepeninggal Felicia, Kenzi melirik handuk yang basah, dia mengambil handphonya dan mengecek CCTV yang sudah di pasangnya di dalam kamarnya yang langsung terhubung di handphonya.      

'Gadis itu merawatku? ...ahh sial.. aku tida suka hutang budi dengan seseorang wanita. ' batim Kenzi geram.     

"Kenapa dia sampai di keluarkan ? "Tuan Sultan mulai penasaran.      

"Di tuduh menyelundupkan senjata ilegal, tapi karena tidak ada bukti dia di jadikan tahanan luar"Jawab Hyun Jae     

"Kalau begitu, bukankah dia kriminal dan akan jadi masalah jika kita merekrutnya"Tuan Sultan mulai ragu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.