Istri Kecil Tuan Ju

Jenius Matematika



Jenius Matematika

0  Malam Pun tiba, seseorang tertentu tampak frustasi di kamarnya karena satupun soal tidak bisa dia kerjakan. Oleh karena itu dia mencoba meminta bantuan Ibunya. Tapi, Ibunya pun tidak mengerti.     

  "Ahhh ... Aku harus bagaimana? Aku tidak bisa menjawabnya. Aku tidak mau di hukum sama orang yang jelek itu". Batin Qiara sambil menggaruk kepalanya.     

  Tiba-tiba saja, ia kepikiran untuk minta bantuan Julian. "Julian? Kenapa aku berfikir untuk minta bantuan dia? Apa dia bisa Matematika? Ahhh ... Masa bodoh lah. Aku tanya saja dia dulu!". Batin Qiara.    

  Setelah bergelut dengan pikirannya, Qiara memberanikan diri dan membuang egonya untuk menghubungi Julian terlebih dahulu. Tapi dia mengurungkan niatnya detik itu juga karena dia sangat mengantuk.    

  Keesokan paginya, di dahan pohon samping rumah Qiara yang sederhana terdengar kicauan burung nan merdu, sedikit tetesan embun pagi menempel di dedaunan.     

  Seseorang tertentu duduk di meja belajar menatap angka-angka yang tertulis di bukunya sehabis shalat subuh.     

  "Dari tadi malam hingga pagi ini, aku tidak juga menemukan jawabannya. Ahhh ... Ini bagaimana cara menemukan hasilnya? Rumus yang di ajari Qiano susah banget".    

  Qiara benar- benar di bikin pusing tujuh keliling sampai rambutnya seperti singa habis diacak-acak. Meski begitu Qiara belum mau menyerah, dia mencoba kembali untuk menemukan hasilnya tapi tetap saja tidak menemukannya, sedang jam di dinding sudah menunjukkan setengah tujuh pagi.    

  "Astaga sudah siang. Aku tidak ingin terlambat lagi. Tapi, bagaimana dengan tugasku ini? Nanti Qiano bisa mengejekku habis-habisan". Ucap Qiara setelah menatap jam di dinding.     

  Setelah beberapa saat kebingungan tiba-tiba Qiara teringat kembali pada Julian, tapi dia ragu kalau Julian bisa menyelesaikannya karena dia sudah lama lulus dari bangku SMA, jadi mana mungkin bisa dia nyelesain tugas matematika ini? Akan tetapi, Qiara berfikir tidak ada salahnya untuk bertanya.     

  Dengan lemas dan terpaksa Qiara mengirim pesan ke nomor Julian. "Tolong aku!". Setelah mengirim pesan itu Qiara langsung masuk ke kamar mandi dengan harap-harap cemas.     

  Julian yang sedang berada di tengah acara amal dan lelang di Jerman bersama Kim Lion dan Mike, tampak mengerutkan keningnya melihat istri mudanya mengirim pesan terlebih dahulu.    

  "Katakan!". Balas Julian, setelah itu dia kembali melanjutkan obrolannya dengan Lion dan Mike. Tidak lama setelah itu, Qiara keluar dari kamar mandi dan langsung mengecek ponselnya berharap Julian sudah membalas. Dan ternyata Julian membalasnya, Qiara pun langsung tersenyum lalu membalas pesan Julian lagi dengan cepat.     

  "Tolong bantu aku menyelesaikan tugas matematika ku! Aku sudah berusaha dari tadi malam tapi susah banget dan aku merasa frustasi sekarang. Sehingga aku menghubungimu, bantu aku kali ini saja!".     

  Setelah membalas pesan dari Julian, Qiara pun menaruh ponselnya lalu segera bersiap-siap.    

  Julian mengerutkan keningnya setelah membaca pesan dari Qiara. "Bukankah Vania pintar dalam Matematika? Kenapa Qiara malah tidak bisa bahkan sampai merasa frustasi? Ya Tuhan Vania, apa sebenarnya maksudmu mengamanahkan Qiara padaku yang sepertinya otaknya tidak sepertimu". Batin Julian seraya menarik nafas dalam.     

  "Kirimkan soalnya!". Balas Julian setelah selesai bergumam dan menatap aneh handphonenya. Sambil memasang kancing bajunya, Qiara tersenyum meski ragu tapi dia tetap mengirim semua soal yang di diberikan Qiano pada Julian. Sedang Julian tampak tersenyum melihat 10 soal yang dikirim oleh Qiara.     

  Mike merasa penasaran melihat Julian senyum-senyum sendiri menatap ponselnya. "Ada yang lucu?". Tanya Mike setelah sibuk memperhatikan adegan Lion dan Nana diatas panggung.     

  Mendengar pertanyaan Mike. Julian menoleh ke arah Mike yang duduk di sampingnya.     

  "Hanya humor kecil suami dan istri". Jawab Julian sambil tersenyum licik. "Ukkhuk ... Ukhukk .... Khem ... Kalau sudah menyangkut suami istri, lebih baik aku tidak bertanya banyak lagi!". Ucap Mike sambil tersenyum karena Mike merasa iri melihat Julian yang sudah menikah dan terlihat romantis, pikirannya tentang pernikahan pun sedikit berubah.     

  Melihat ekspresi Mike yang nampak lesu, Julian mulia menggodanya. "Tuan Mike kenapa belum menikah?". Tanya Julian. "Aku tidak mau menikah, karena menikah itu ribet dan banyak lagi, Lebih baik pacaran saja, Biar lebih bebas". Jawab Mike dengan polosnya.    

  "Apakah tidak bosan?". Tanya Julian sembari menyipitkan matanya."Haa.. Haa .... Iya bosan sih. Tapi, jujur saja melihatmu masih bisa chatingan mesra dan romantis seperti itu membuatku berpikir kalau menikah itu tidak semenakutkan itu". Jawab Mike sambil terkekeh.     

  Setelah meladeni Mike. Julian kembali menatap ponselnya. Melihat Julian tampak serius, Mike jadi semakin penasaran, dia pun terpaksa mengintip apa yang sedang ditulis Julian di tengah kesibukannya dengan beberapa file diatas meja dan acara lelang yang masih berjalan.    

  "Kenapa Tuan Ju sibuk dengan soal Matematika? Apakah anda sedang bermain TTS?". Tanya Mike dengan heran.     

  Sambil melanjutkan menjawab soal itu satu persatu, Julian berkata, " Bukan TTS, aku hanya mau membantu seseorang menjawab soal-soal ini saja".     

  Mendengar jawaban Julian, Mike mengangguk-anggukkan kepalanya sembari menunggu berapa lama Julian akan menjawab 10 soal yang menurutnya sangat rumit karena ia kebetulan tidak menyukai Matematika.     

  "Selesai". Ucap Julian sambil mengirim kembali ke nomer Qiara.     

  Mike terkejut mendengar ucapan Julian, lalu dengan ekspresi kagum ia berkata. "Luar biasa, hanya butuh 5 menit, kamu sudah bisa menyelesaikan 10 soal ini dengan cepat dan tepat, apa kamu juga termasuk ke dalam golongan David dan Lion?".     

  Julian tidak bisa berkata apa-apa selain tersenyum dan kembali fokus pada acara lelang, secara dia merasa belum sebanding dengan David dan Lion.     

  Sementara menunggu balasan Julian, Qiara menikmati sarapan paginya dengan santai, namun dia cukup terkejut melihat balasan Julian yang baru 7 menit dia sudah mampu memberikan jawaban buat soal-soal yang sudah di kirimnya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.