Istri Kecil Tuan Ju

Menjadi Viral



Menjadi Viral

0Melihat itu, Julian menarik nafas dalam karena Qiara sepertinya sangat nyenyak tidurnya. Julian pun tidak tega untuk membangunkannya lagi. Oleh karena itu ia memilih untuk mengangkat tubuh Qiara turun dari pesawat.     

Seketika itu tindakan Julian menjadi perhatian. Pramugari yang berada di kelas pertama merasa kagum dan itu kepada gadis yang di gendong oleh Julian. Qiara memang susah di bangunin kalau dia sudah terlanjur nyenyak tidurnya. Julian tau betul akan semua itu karena Renata sudah menceritakan semua padanya.     

"Ohhh ... Ya ampun. Manis banget ... Dia tampan dan seksi. Mau dong di gendong." Kata salah satu pramugari itu.     

"Bukankah dia adalah Presedir PT Royal Grup? Iya, itu dia dan tidak mungkin salah lagi! " Kata pramugari lainnya dengan keranjingan bisa bertemu pengusaha muda yang selama ini cukup terkenal di kalangan para pengusaha muda di Indonesia ini. Terlebih, Julian juga dikenal sebagai anak DPR yang sedang mencalonkan diri menjadi perdana menteri. Tidak hanya itu, ia juga dikenal karena repotasi kakak perempuan nya yang sangat cantik sekaligus artis terkenal di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Jasmin Al Vero.     

"Jangan salah ... Para pembisnis itu hanya bagus tampang saja. Padahal sebenarnya mereka bermain licik hanya untuk memenangkan tender besar. Aku pernah menjalin hubungan dengan seorang pengusaha muda makanya aku tau itu." Sambut pramugari satunya lagi seraya menyeringai kearah Julian yang sudah turun dari pesawat.     

"Ya ... Kamu nya saja yang apes ketemu pengusaha seperti itu. Karena tidak semua pengusaha muda seperti itu. Ada banyak pengusaha jujur dan keren di negeri ini. Salah satunya CEO MH Grup yang terkenal dingin tapi tampan. Sayangnya, dia sudah punya istri dan anak." Bela pramugari lainnya dengan nyinyir. Merasa terpojok, pramugari yang tadinya mengatakan para pengusaha itu licik pun langsung pergi dengan raut wajah kesal.     

Sementara itu Julian yang masih menggendong Qiara masih menjadi sorotan publik. Seketika itu apa yang dia lakukan menjadi viral di medsos karena ada seseorang yang mengambil vidionya. Seketika itu Vidio Julian dan Qiara di banjiri oleh komentar baper tentu kebanyakan para wanita. Sayangnya, wajah Qiara tidak kelihatan karena Julian menutup wajah Qiara dengan jas nya. Meskipun ia mendengar suara bisik-bisik serta tatapan yang begitu banyak kearah nya dan sorotan kamera yang tidak henti-hentinya mengambil gambarnya. Julian tetap berjalan tanpa memperdulikan itu. Auranya yang penuh karismatik dan tenang seperti biasa serta tidak memperlihatkan emosi keterpaksaan ketika menggendong Qiara membuat orang yang melihatnya merasa gemas dan sangat baper.     

"Nona ... Bukankah ini adik anda? Sang Presdir PT Royal Grup." Kata Asisten Jasmin sambil menyodorkan ponselnya yang sedang memutar Vidio yang lagi viral saat ini. Mendengar laporan dari asistennya. Jasmin yang sedang berdandan di depan cermin itu langsung menoleh seraya meraih ponsel itu. Keningnya mengerut serat tatapannya tajam menyelidik ketika melihat perlakuan adiknya yang mampu menyedot perhatian banyak kalangan di Bandara. Bahkan sekarang keviralannya mengalahkan ketenaran kakak nya. 'Lelaki membosankan ini bisa romantis juga. Aku fikir dia akan menjomblo seumur hidupnya setelah di tinggalkan oleh kekasihnya. Tapi, siapa perempuan ini? Bagaimana dia bisa menarik perhatian adikku yang kaku dan membosankan ini? Apa dia seorang Dewi? Atau dia dari kalangan yang sama dengan mantannya? Ahhh ... Siapa pun gadis ini aku rasa dia memiliki daya tarik yang kuat sehingga ia mampu menarik perhatian adikku sehingga ia mau melalukan hal seperti ini. Untuk itu aku merasa senang karena adikku bisa melupakan kekasihnya. Apa aku perlu bertemu gadis ini?' Batin Jasmin sambil tersenyum manis.     

"Seperti biasa ... Adik anda sangat keren dan berwibawa melalui perlakuannya terhadap wanita. Beruntung wanita yang digendongnya itu. "Ucap Asisten Julian seraya terkagum-kagum memperhatikan Julian yang tetap berjalan dengan tegap tanpa ekspresi.     

"Tentu saja. Keluarga Al Vero semuanya luar biasa. Kamu belum melihat adik bungsuku yang tidak kalah keren. Dia anak band. Sayangnya, anak itu malah memilih hobi yang Papa ku tidak suka. Sepertinya dia sudah di paksa pulang dari Canada. Tentu, aku akan menerima laporan dari Mama ku, kalau keributan akan terjadi. " Kata Jasmin sambil tersenyum kala membayangkan bagaimana perdebatan Jhonatan dengan tuan Joshep jika sudah bertemu.     

"Wahh ... Saya suka anak Band. Sepertinya dia akan menyusul ketenaran anda. Mungkin saja ia akan menyaingi anda di dunia keartisan."Sahut asistennya.     

" Ha ha ... Itu tidak mungkin. Karena Papa ku akan menentang keras hal itu. Dia sudah dipersiapkan untuk terjun kedunia politik menggantikan Papa. Karena Julian sudah di tetapkan di dalam dunia bisnis. Juga, ia bakat menjadi bisnisman. Sudahlah! Jangan bahas keluargaku lagi! Ribet kalau sudah berurusan dengan Papa yang over protective. "     

Setelah mengatakan itu, Jasmin kembali menatap cermin setelah mengembalikan ponsel Asistenya. Kecantikan Jasmin memang semakin memukau walaupun usianya sudah melewati kepala tiga. Namun, soal asmaranya tidak ada yang bisa mengoreknya semua demi nama baik Papa nya di bidang pemerintahan. Sementara itu Julian sudah sampai di rumahnya. Ia pun membawa Qiara masuk ke kamarnya, lalu menidurkannya. Karena kelelahan, Julian pun ikut merebahkan diri di samping Qiara. Waktu berjalan begitu cepat. Tanpa terasa hari sudah menjelang sore. Kelopak mata Qiara bergetar lalu secara perlahan matanya terbuka dan menatap langit-langit kamarnya dengan perasaan yang gembira. Sampai ia menatap kearah samping kanannya, seketika itu Qiara terkejut namun tidak bersuara. Karena posisi Julian cukup jauh darinya, sedang dia terbungkus rapi dengan selimut.     

'O ... Astaga ... Julian kenapa tidur disini? Apakah kami sudah sampai di rumah? Atau kami masih di pesawat? Tapi, apa mungkin pesawat memiliki kamar seluas ini?' Batin Qiara seraya mengedip-ngedipkan matanya. Setelah menyadari kalau dia memang ada di rumah. Kini Qiara merasa bingung bagaimana dia bisa tiba-tiba sudah berada di kamar dengan Julian. Tidak lama setelah lelah bertanya-tanya. Qiara pun menatap Julian yang tertidur dengan anggun dan menggunakan kedua tangannya sebagai bantal. 'Ya Tuhan ... Kalau dia tertidur seperti ini, malah terlihat lucu dan menggemaskan. Tapi, kalau sudah bangun, muka datarnya itu bikin gak kuat untuk tidak merasa kesal. Kalau boleh jujur, lelaki ini memang tampan. Namun, sayang sekali kalau hatiku milik Qiano. Ehhh ... Bukankah ini di Jakarta. Itu artinya, aku sudah dekat dengan Qiano. Apa aku harus memberitahunya lalu meminta bertemu?' Batin Qiara sambil tersenyum. "Tidakkah kamu begitu lancang karena sudah berani menatap seorang lelaki yang sedang tidur? Apa kamu begitu terpesona?" Qiara langsung terkejut dari kegiatannya yang sedang sibuk membatin ketika mendengar perkataan Julian tanpa membuka matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.