Istri Kecil Tuan Ju

Merasa Malu



Merasa Malu

0"Tidakkah kamu begitu lancang karena sudah berani menatap seorang lelaki yang sedang tidur? Apa kamu begitu terpesona?" Qiara langsung terkejut dari kegiatannya yang sedang sibuk membatin ketika mendengar perkataan Julian tanpa membuka matanya.     

"Kenapa kamu tidur di sampingku? " Teriak Qiara seraya bangun dan menjauh dari Julian.     

"Aaa ... "Qiara meringis ketika ia terjatuh dari tempat tidur karena tidak memperkirakan jarak nya dengan pinggir tempat tidur sebelum ia menjauh dari Julian.     

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Julian seraya mengerutkan keningnya.     

"Aku tidak apa-apa!" Jawab Qiara seraya menunduk malu.     

"Oh ... " Setelah berkata begitu, Julian tersenyum melihat ekspresi Qiara yang terlihat buruk karena malu serta menahan sakit.     

Tidak lama setelah itu, Julian pun pergi ke kamar mandi dan mengabaikan Qiara yang masih meringkuk di bawah tempat tidur.     

'Ahhh ... Malu banget ... Kenapa malah pakai acara jatuh segala lagi. Aduhhh ... Qi ... Kamu tuh ya bodoh ya kebangetan.' Batin Qiara dengan ekspresi yang buruk.     

Setelah merengek menyalahkan dirinya sendiri. Qiara pun membuka akun sosialnya untuk menemukan sesuatu yang bisa menghibur dirinya. Seketika itu ia terkejut ketika semua orang membahas tentang Vido yang gambarnya menunjukkan kalau itu baju Julian dan gaun yang dia gunakan. 'Apakah yang di vidio ini adalah aku dan Julian? ' Batin Qiara. Karena penasaran ia pun segera memutar Vidio itu. Dari dalam vidio terdengar suara ribut orang-orang yang lagi menyaksikan adegan manis itu. 'Ya ampun ... Ini memang aku dan Julian. Jadi, ternyata aku ketiduran lalu dia menggendongku. ' Batin Qiara lagi dengan perasaan bersalah.     

Qiara membuka komentar yang menurutnya sangat lebay. Dimana para netizen itu memuji apa yang Julian lakukan. Untungnya Julian pintar karena menutup wajahnya dengan jas mewahnya. 'Dia bisa juga bertindak semanis ini. Ahhh ... Bisa jadi ini hanya pencitraan agar dia terkenal. ' Batin Qiara seraya menyeringai kearah ponselnya yang sedang memperlihatkan banyaknya komentar yang masuk .     

"Apapun niatnya aku tidak perduli. Tapi, setidaknya dia punya otak dengan menutup wajahku. Kalau tidak, semua orang akan tau aku sudah menikah di usia semuda ini. Dan itu sangat memalukan." Ucap Qiara seraya tersenyum menonton vidio itu.     

Sejujurnya dia juga merasakan perasaan aneh melihat betapa Julian memperlakukannya dengan sangat spesial.     

"Siapa yang yang kamu maksud punya otak?" Qiara terkejut lagi mendengar pertanyaan itu tiba+tiba. Ia pun langsung menoleh, namun kembali dikejutkan oleh Julian yang hanya menggunakan handuk.     

"Yaaa ... Kenapa kamu tidak menggunakan baju? Dasar mesum." Teriak Qiara seraya menutup matanya dengan telapak tangan yang jari-jarinya tidak merapat alias jarang-jarang. 'Uwahhh ... Itu otot perutnya sengaja diukir sehingga kotak-kotak begitu? Kenapa dia memiliki tubuh yang cukup bagus tapi mengerikan. Hi hi ... ' Batin Qiara. "Apa kamu mau menyentuh nya?" Tanya Julian seraya menarik tangan kanan Qiara kearah otot-otot perutnya yang masih basah sehabis mandi tadi. Qiara merasa kesetrum ketika tanganya menyentuh bagian perut Julian yang kotak-kotak itu. 'Aaaaaaa ... Ini perasaan seperti apa? Kenapa aku merasa keringat dingin begini? Apa aku sudah terperdaya? Ohhh .. Tidak mungkin ... Ini tidak boleh terjadi! Karena aku dan dia akan segera bercerai ' Batin Qiara. Setelah selsai membatin. Qiara berusaha menarik tangannya dari pegangan Julian. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Julian menarik Qiara sampai berdiri dan menempel di tubuhnya. Seketika itu Qiara melepas tutup wajahnya sehingga ia bisa melihat tubuh telanjang Julian dari jarak yang sangat dekat. Qiara juga bisa merasakan detak jantung Julian yang mulai berdetak tidak karuan.     

Tatapan dan deru hangat nafas Julian membuat Qiara terlena. Bagaimana pun juga dia adalah gadis normal meski belum mengerti sepenuhnya dengan hubungan yang lebih jauh. Karena dunia nya dia tidak seperti para gadis kebanyakan. Yang menyukai aktor Korea atau pun menonton drama romantis. Ia hanya tertarik dengan dunia game dan lukisan. Selain itu, ia tidak pernah pacaran sebelumnya.     

"Apa yang kamu fikirkan?" Tanya Julian seraya tersenyum manis sambil menatap Qiara dengan jahil.     

"Aku ... " Belum sempat Qiara menjawab pertanyaan Julian. Ia malah mematung ketika melihat wajah Julian yang semakin dekat dengan wajahnya. Entah itu karena ia terbiasa dengan ciuman nakal Julian atau memang sudah terpesona oleh sosok Julian. Melihat wajah Julian sudah sangat dekat. Entah kenapa fikiran Qiara menjadi kosong. Ia pun memejamkan matanya tiba-tiba dengan bibir yang gemetar. Melihat itu, Julian tersenyum lalu mengalihkan wajahnya kearah telinga Qiara.     

"Cepatlah mandi! Karena kita harus pergi sebentar lagi!" Bisik Julian seraya melepas tangannya dari pinggang Qiara lalu pergi begitu saja meninggalkan Qiara yang masih memejamkan matanya. Tidak lama setelah itu, Qiara tersadar lalu segera membuka matanya dengan ekspresi yang buruk. 'Apa yang aku harapkan tadi? Kenapa aku harus memejamkan mataku? Ada apa denganku? Aaaa ... Apa aku sudah gila? Dasar orang mesum ... Itu nyatanya sedang mengerjai aku. Ini sudah kesekian kalinya ia melakukan ini padaku. Oleh karena itu aku harus mengadakan pembalasan. Tapi, kekerasan sepertinya tidak cocok sama lelaki licik itu. Baiklah, kau akan menggunakan kelembutan. ' Batin Qiara dengan ekspresi gelap yang menunjukkan rasa malu dan amarah yang menjadi satu. Setelah itu ia berbalik mencari keberadaan Julian yang ternyata sudah masuk ke ruang pakaiannya.     

"Qiara ... Cepat mandi! Kita harus segera pergi."     

Teriak Julian dari ruangan itu. Qiara kaget karena Julian mengetahui kalau dia masih berdiri di tempatnya. Padahal Julian tidak melihatnya. Meski kesal. Qiara tetap mengikuti perintah Julian karena ia tidak ingin diancam lagi dengan Ibu nya.Tidak lama setelah itu.     

Qiara keluar dari kamar mandi dan menemukan tiga orang wanita seksi dan cantik dengan make up tebal sedang memandangnya dengan senyum yang mengembang.     

"Siapa kalian? Kenapa kalian tiba-tiba ada di kamarku?" Tanya Qiara dengan terkejut.     

"Kami adalah utusan dari salon seta butik Kristal. Kami diminta untuk mendandani anda secantik mungkin. "Jawab salah satu dari mereka yang terlihat seperti pemimpin dari dua orang lainnya.     

"Kenapa aku harus di dandani? Aku tidak suka mencium bau bedak dan debu nya. " Kata Qiara seraya mundur beberapa langkah. Wanita itu saling pandang dengan asistennya ketika mendengar Qiara mengatakan kalau dia tidak suka bedak.     

"Maaf Nona! Tuan Ju mengatakan kepada kami kalau kami hanya memiliki beberapa menit saja untuk mendandani anda. Jika anda menolak, maka kami harus memanggil Tuan Ju untuk memberikan anda hadiah sendiri. " Jelas wanita itu. Qiara terdiam sejenak ketika mendengar kata hadiah. Yang sebenarnya adalah hukuman jika ia membangkang.     

"Tunggu sebentar! Aku akan menelpon nya." Kata Qiara setelah lama terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.