Istri Kecil Tuan Ju

Guru Bule.



Guru Bule.

0"Setuju! Soal Mama aku pasti akan urus dengan baik. Asal, kamu juga tidak memberitahu Mama ku kalau aku tinggal di Asrama."Jawab Qiara sambil menyeka air matanya.     

"Baiklah! Kalau begitu kita sarapan dulu sebelum melanjutkan belajar nya!" Setelah mengatakan itu Julian menarik lengan Qiara meninggalkan taman itu. Karena dia butuh Julian, Qiara pun mengikuti nya dengan patuh.     

Tidak lama setelah selesai sarapan. Julian menatap Qiara yang juga sudah selesai sarapan.     

"Ternyata aku harus ke rumah Papa untuk mengurus satu hal. Karena kamu harus belajar, jadi nya aku tidak akan mengajakmu. Sebagai gantinya, akan ada guru yang akan mengajarimu." Jelas Julian yang sudah rapi meski tidak menggunakan jas.     

"Guru? Maksudmu mereka akan datang kesini? " Tanya Qiara dengan heran.     

"Tentu. Mereka guru profesional dan sangat ahli di bidangnya. " Jawab Julian.     

"Baiklah. Aku akan terima guru ini, asalkan dia mengajar tidak seperti dirimu. " Sahut Qiara sambil menyeringai kearah Julian.     

"Tuan Ju ... Mobil anda sudah siap!" Kata Pelayan Mu menyela obrolan Julian dan Qiara. Seorang lelaki paruh baya yang sudah bekerja dengan Julian bertahun-tahun lamanya.     

"Ohhh ... Astaga ... Dia siapa?" Qiara terkejut melihat pelayan Mu yang baru saja dia lihat berada di rumah itu. Ekspresi pelayan Mu cukup menyeramkan bagi Qiara sehingga ia terkejut.     

"Ahhh Iya. Qi, kenalkan kalau ini pelayan Mu. Dia adalah kepala pelayan terbaik yang sudah bersamaku selama kurang lebih sepuluh tahun. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa memanggilnya. " Jelas Julian memperkenalkan Pelayan Mu kepada Qiara.     

"Kenapa dia baru terlihat?" Tanya Qiara dengan heran.     

"Karena aku sedang menungaskan nya di kota lain untuk dua Minggu. Pelayan Mu, ini istriku Qiara. Tolong di layani dengan baik!" Jawab Julian seraya memperkenalkan Qiara pada pelayan Mu.     

"Halo Ny. Ju! Saya pelayan Mu, orang yang akan siap membantu anda dalam setiap situasi. " Kata Pelayan Mu dengan sopan.     

"He ... Halo!" Sahut Qiara sambil melambai dengan ekspresi aneh. Dia merasa akan sulit akur dengan pelayan Mu. Sehingga dia tidak sabar lagi untuk tinggal di Asrama agar terbebas dari pelayan aneh ini.     

"Ya sudah! Aku akan berangkat dulu. Qi, jadilah baik dan tunggu gurumu datang!" Kata Julian sambil mencubit hidung Qiara.     

"Auu ... Sakit! " Ringis Qiara dengan kesal. Namun, ia tidak sempat meneriaki Julian karena pelayan Mu dan Julian sudah beranjak pergi meninggalkannya.     

Setelah lama menunggu dengan terkantuk-kantuk, Qiara pun dikejutkan oleh keberadaan pelayan Mu yang tiba-tiba ada di depannya.     

"Arrggg ... Kenapa kamu tiba-tiba ada disini ?" Ucap Qiara dengan ekspresi kaget.     

"Maaf Ny. Ju. Tapi, saya kesini untuk memberitahukan kalau di ruang tamu sudah ada dua guru yang akan mengajari anda bahasa Inggris." Jelas Pelayan Mu tanpa ekspresi.     

"Oh gitu? Ya sudah, aku akan menemuinya. " Setelah mengatakan itu. Qiara pun bangun dari duduknya lalu melangkah menuju ruang tamu. Pelayan Mu pun mengikutinya dari belakang. Meski dia masih merasa aneh dengan istri Tuan nya yang terlihat sangat muda dan kekanakan.     

Pelayan Mu tetap melayaninya dengan baik. Tidak lama setelah itu, Qiara lagi-lagi terkejut ketika ia melihat dua bule ber- jas sedang duduk di ruang tamu?.     

'Bagaimana mungkin ada bule di sini? Jangan bilang kalau mereka adalah guruku?' Batin Qiara.     

"Pelayan Mu! Apakah dua orang itu guruku?" Tanya Qiara sambil melirik pelayan Mu dengan ekspresi yang bingung.     

"Betul Ny. Mereka di datangkan langsung oleh Tuan dari akademi terbaik di kota ini." Jawab pelayan Mu.     

"Bagaimana mungkin dia meminta guru seorang bule? Bagaimana kalau dia ngomong tapi aku tidak mengerti? Apa kamu bisa bahasa Inggris?" Ucap Qiara yang mulai frustasi dengan guru yang di pilihkan oleh Julian.     

"Mereka memang bule. Tapi, mereka bisa berbahasa Indonesia. Jadi, anda tidak perlu khawatir! Soal bahasa. Saya menguasai 5 bahasa sesuai anjuran Tuan Ju. "Jelas Pelayan Mu tanpa ekspresi. Mendengar penjelasan pelayan Mu. Qiara tertegun karena dia merasa malu terhadap pelayan Julian yang berhasil menguasai 5 bahasa. Sedang dirinya hanya bisa bahasa Indonesia.     

"Silahkan mulai belajarnya Ny. Ju! Saya akan mengawasi anda sesuai dengan anjuran Tuan Ju. " Lanjut Pelayan Mu seraya mempersilahkan Qiara untuk bergabung dengan guru nya.     

'Hah? Sampai segini nya dia melakukan sesuka hatinya. Memangnya dia siapa pakai minta pelayan nya mengawasiku? Dia fikir aku akan kabur?' Batin Qiara seraya mengangguk dengan cemberut kearah pelayan Mu.     

Setelah itu ia berjalan menuju ruang tamu. Qiara di sambut dengan sopan dan di perlakukan dengan spesial karena mereka tau kalau Qiara adalah istri dari Julian Al Vero. Orang yang sangat berpengaruh di kota A.     

"Selamat pagi Ny. Ju! Kami adalah guru yang di utus untuk mengajari anda. Apakah anda sudah siap untuk belajar?" Sapa salah seorang bule itu.     

"Selamat pagi juga. Ya, silahkan di mulai!" Jawab Qiara dengan manis. Mereka pun langsung menganggu. Papan putih sudah di siapkan pelayan Mu sebagai salah satu media belajar Qiara. Waktu terus berjalan. Qiara melalui pelajaran hari ini dengan tenang meskipun ia agak susah memahami penjelasan dari dua guru bulenya.     

Pelayan Mu merasa heran melihat Qiara yang sulit faham nya. 'Kenapa Tuan Ju menikahi wanita yang sepertinya tidak sepadan dengan nya yang hebat dalam banyak hal. Apakah dia salah pilih?' Batin Pelayan Mu. Tepat saat itu. Pelayan Mu mendapat panggilan dari Julian. Melihat ID pemanggil, pelayan Mu pun langsung mengangkatnya karena dia tidak ingin bosnya murka apabila dia lama mengangkatnya.     

"Halo ... Tuan Ju!" Sapa pelayan Mu duluan setelah menggeser icon hijau di ponselnya.     

"Bagaimana istriku?"Tanya Julian dengan ekspresi dingin.     

"Baru saja Ny. Ju kembali ke kamarnya setelah belajar. "Jawab pelayang Mu.     

"Apa belajarnya lancar?" Lanjut Julian dengan sedikit penasaran.     

"Semua berjalan lancar Tuan. Ny. Cukup tenang dan memperhatikan setiap detail penjelasan yang diberikan."Jawab pelayan Mu lagi tanpa mengurangi atau menambah penjelasannya.     

"Baguslah. Malam ini aku pulang agak larut. Jadi, jaga dan perhatikan istriku. Ya sudah, aku akan tutup sekarang." Setelah memberi perintah, Julian pun menutup telponnya. Pelayan Mu yang patuh pun langsung mengiyakan apa yang Julian perintahkan.     

Setelah makan malam sendirian karena Julian tidak pulang. Qiara pun kembali ke kamarnya dengan lemas, karena dia merasa frustasi dengan soal yang di berikan oleh dua guru bulenya. Karena kelelahan. Qiara pun langsung tidur tanpa memperdulikan Julian sudah pulang atau tidak.     

Di tengah malam yang larut. Julian yang baru pulang dari kantor Papa nya. Langsung melangkah mengecek Qiara. Pelayan Mu sudah melaporkan semua kegiatan Qiara dari sejak selesai belajar hingga tertidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.