Istri Kecil Tuan Ju

Dia siapa Anda?



Dia siapa Anda?

0"Aku yang akan bertanggung jawab!" Sura itu terdengar berat yang berasal dari balik kerumunan.     

Seketika itu mereka semua menoleh kearah sumber suara yang masih di tertutup kerumunan. Qiara juga langsung mendongak menatap kearah sumber suara. Tidak lama setelah itu, semua orang memberi jalan untuk seseorang yang tadinya ada di belakang.     

"Ya ampun ... Itu ... Itu ... Tuan Ju!" Ucap salah seorang pengunjung Restauran dengan ekspresi kaget.     

"Ya. Kamu tidak salah lagi! Dia adalah lelaki kaya raya yang memiliki perusahaan terbesar di kota ini. Tapi, kenapa dia datang untuk menemui wanita itu? Apa mungkin mereka memiliki hubungan? Misalnya hubungan keluarga gitu?" Bisik salah seorang lagi menyauti kata orang pertama.     

"Aku fikir kalau itu tidak mungkin. Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Juga, kita tunggu saja orang yang akan bertanya lebih dulu tentang ini. Karena aku tidak mau berurusan dengan Tuan Ju." Kata yang lainnya. "Oke." Jawab mereka bersamaan.     

Setelah itu mereka semua kembali fokus pada apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena mereka benar-benar penasaran akan Julian yang dingin dan tidak banyak bicara itu.     

'Julian ... ' Batin Fanya sambil mengatur senyumnya, karena Julian adalah kesayangannya yang sudah lama dia incar. Bahkan, ia selalu mengaku kalau Julian adalah calon suaminya.     

"Kak ... Bukankah itu Tuan Julian!" Bisik Feny.     

"Iya. " Jawab Fanya tanpa memalingkan wajahnya dari Julian.     

"Apa dia kesini karena ingin ketemu kakak?" Bisik Feny lagi yang mulai tidak sabar untuk berkenalan dengan calon kakak iparnya.     

"Mungkin. Sudah, diam kamu! Sebaiknya kita lihat saja apa yang akan dia lakukan." Sahut Fanya dengan perasaan yang rumit.     

'Sial ... Kenapa lelaki mesum ini datang? Ahhh ... Apa dia mau memarahiku? Atau mau menyalahkan ku?' Batin Qiara seraya menunduk dengan ekspresi yang kacau.     

Sementara itu semua orang termasuk pemilik Restauran terkesima dengan aura seorang Julian. Ia menggunakan jas mewah edisi terbatas dari Kara. Ia mempercayakan semua rancangan pakaiannya kepada Kara termasuk pakaian Qiara.     

"Tunggu dulu! Lihatlah gaun yang di gunakan gadis ini! Bukankah ini gaun rancangan Kara yang akan di louncing Minggu depan? Manager Butik Kara yang mengatakannya kemarin padaku. Apa mungkin." Bisik Fanya pada Feny.     

"Tidak mungkin kak. Dia beli baju di Mall saja gak mampu, apalagi membeli baju dari Kara. Pasti ini palsu!" Jawab Feny lagi.     

"Mataku terlalu bagus untuk mengenali mana yang palsu dan yang asli." Kata Fanya lagi sambil menatap Julian yang sudah berdiri di depannya. Semua orang lagi-lagi menatap iri kepada Fanya yang di tatap. Mereka berfikir kalau Julian datang untuk menemui Fanya.     

"Hallo ... Julian ... "Sapa Fanya sambil tersenyum manis. Feny juga ikut tersenyum malu karena ia merasa kagum pada sosok Julian yang dingin dan penuh karismatik.     

"Asistenku akan menggantikan kerugian yang di sebabkan oleh dia. Jadi, katakan padanya berapapun yang kamu minta! " Ucap Julian tanpa ekspresi sambil menunjuk Qiara yang menunduk malu.     

Setelah mengatakan itu, Julian melangkah sedikit sambil membuka jas nya, lalu berjongkok menyelimuti tubuh Qiara yang basah dengan jus itu. Qiara pun langsung mendongak menata Julian yang terlihat sangat dingin dan menyeramkan. Melihat apa yang Julian lakukan, semua orang terkejut dan kebaperan.     

Pengusaha yang paling berpengaruh di kota A dan tidak pernah terdengar dekat sama wanita manapun. Malah, melakukan hal tidak terduka dan terkesan sangat romantis kepada seorang gadis muda yang penampilannya biasa saja.     

"Ooo ... Ya ampun! Romantis banget. Siapa gadis muda ini!" Bisik para tamu Restauran itu.     

"Apa yang dilakukan Tuan Julian? Bukankah dia adalah calon suami kakak? Kenapa dia melakukan hal ini pada wanita lain. Terlebih ini Qiara?" Bisik Feny seraya mengepalkan tinjunya dengan kesal.     

"Diam kamu!" Sahut Fanya dengan ekspresi wajah yang memerah menahan malu di hadapan adiknya. Orlin dan orang tuannya masih terpaku dan tidak tau harus berkata apa. Ada sedikit ketakutan di mata mereka karena ia juga ikut memojokkan Qiara.     

'Apa hubungan Qiara dengan Tuan Ju? Apakah dia adaiknya? Tapi, jika dia adiknya, pasti Jhonatan akan mengenalnya. Lalu, siapa Qiara? Apa mungkin dia adalah wanita simpanan Tuan Ju? Makanya dia bisa memiliki barang mewah serta gaun mewah? Tapi, apa mungkin Tuan Ju melakukan itu terhadap gadis muda dengan tubuh dan tampang yang biasa. Apalagi dadanya rata. Ahhh ... Pusing ' Batin Orlin dengan ekspresi yang rumit.     

Sementara itu, Julian membalas tatapan tajam Qiara penuh arti. Setelah itu, tanpa mengatakan apapun, dia langsung mengangkat tubuh Qiara ke gendongannya.     

"Yaaaa .... Julian ... Apa yang sedang kamu lakukan? Turunkan aku!" Bisik Qiara sambil menggertakan giginya. Julian tidak memperdulikan apa yang Qiara katakan . Dia malah melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar, seketika itu Qiara menutup wajahnya dengan bersembunyi di balik jas Julian karena ia melirik semua orang yang berusaha mengambil foto dirinya.     

'Julian sangat kacau ... Apa yang dia lakukan? Tidakkah dia berfikir sebelum bertindak. Tapi, kenapa dia tiba-tiba ada disini?' Batin Qiara yang di penuhi rasa kesal.     

"Tunggu!" Teriak Feny yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.     

"Feny ... Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menghentikan langkah Tuan Ju?" Bisik Fanya dengan tatapan sinis.     

"Aku akan menemukan keadilan untuk kakak." Setelah mengatakan itu, Feny melanjutkan langkahnya mendekati Julian yang terlihat sudah berhenti ketika mendengar teriakannya.     

"Tuan Ju ... Siapa wanita yang ada di gendongan anda ini?" Tanya Feny secara langsung dengan nada tidak sopan. Mendengar pertanyaan Feny. Qiara terkejut, lalu ia membuka tutup wajahnya dan memberikan tatapan mematikan pada Julian.     

'Julian ... Jangan katakan kalau aku ini istrimu! Kalau kamu sampai mengatakan nya maka kamu akan menghancurkan hidupku detik ini juga. Aku tidak akan memaafkanmu seumur hidupku.' Batin Qiara dengan tatapan yang semakin tajam. Julian tidak bodoh. Ia sangat mengerti arti tatapan itu.     

Tapi, dia suka melihat Qiara yang terus-terusan memberinya tatapan tajam.     

'Gadis yang unik. Tidakkah dia sadar jika semua orang tau dia adalah istri Julian. Maka dia tidak kan di perlakukan buruk oleh orang lain. Tapi, inilah dirinya yang fikirannya sangat aneh dan unik.' Batin Julian sambil tersenyum menatap Qiara.     

"Tuan Ju! Katakan padaku! Siapa wanita yang sedang anda gendong?" Tanya Feny lagi dengan tidak sabaran. Ekspresi Fanya berubah gelap melihat kelakuan adik nya. Namun, ia dan semua orang juga penasaran sehingga mereka terdiam menunggu jawaban Julian.     

'Gadis ini benar-benar membuatku pusing. Tingkah kekanakannya sangat menggangu. Semoga Julian tidak tersinggung .' Batin Fanya.     

"Dia adalah .. " Ucap Julian dengan pelan dan berhenti sebentar untuk mengambil nafas. Qiara dan yang lain menjadi tegang dan tidak sabaran menunggu jawaban Julian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.