Istri Kecil Tuan Ju

Masa Lalu Kakak Ipar.



Masa Lalu Kakak Ipar.

0Jasmin mengepalkan tinjunya melihat orang itu pergi begitu saja. Namun, ia tau betul siapa yang menelpon lelaki tadi sehingga ia terlihat ketakutan.     

'Seperti yang aku duga. Adik ku yang manis itu memang menonton acara ini. Dia cukup jeli untuk menyingkirkan satu masalah untukku. Akan aku berikan hadiah padanya.' Batin Jasmin sambil tersenyum kecut.     

"Nona Jasmin! Apakah kita bisa lanjut sekarang!" Taya pembawa acara itu.     

"Saya ingin istirahat. Apakah acara nya bisa di tunda?" Jawab Jasmin tanpa ekspresi.     

"Ohh ... Tentu bisa. Silahkan gunakan waktu anda untuk istirahat! Kita jadwalkan acara ini di hari lain." Jawab pembawa acara itu karena ini bukan kali pertama Jasmin mendapatkan perlakuan seperti ini. Dan semua orang tau kalau Jasmin hanyalah wanita cantik yang sering jadi korban cemburu emak-emak yang suaminya menyukai Jasmin.     

Jasmin pun langsung menganggukkan kepalanya. Setelah itu ia pergi begitu saja dari studio dan diikuti oleh asistennya. Acara pun di bubarkan. Tapi, semua penggemar Jasmin tidak merasa kecewa karena mereka mengerti keadaan Jasmin.     

"Pelayan Mu ... Kenapa wajah kakak Ipar seperti tidak bahagia begitu?" Tanya Qiara dengan heran setelah melihat acara itu bubar begitu saja.     

Mendengar pertanyaan Qiara. Pelayan Mu terlihat menarik nafas dalam. Ia berfikir kalau Qiara emang harus tau karena dia adalah adik iparnya. Selain itu dia tidak ingin melihat Qiara murka karena itu bisa membuat posisi nya sulit.     

"Apa Nona bisa melihatnya?" Tanya pelayan Mu sambil melirik Qiara.     

"Tentu. Aku pandai soal membaca ekspresi seseorang. Jadi, ceritakan padaku agar aku bisa bersikap, setiap kali aku akan bertemu dengan kakak iparku!" Kata Qiara sambil mendongak melihat pelayan Mu.     

"Nona Yasmin dan Taun Ju tidak akur. Karena Nona Jasmin menganggap kalau Tuan Ju lebih di prioritaskan oleh orang tuannya. Itu bermula saat perasaannya hancur gara-gara cintanya yang berakhir menggenaskan."Jelas pelayan Mu dengan ekspresi sendu ketika ia mengingat bagaimana Jasmin mengalami hal menyakitkan itu sebelum akhirnya ia memilih meninggalkan rumah untuk menjadi seorang artis agar bisa berdiri sendiri tanpa aturan Papa nya.     

"Cintanya? Maksud pelayan Mu, kalau kakak ipar pernah jatuh cinta begitu? Bagaimana bisa menggenaskan?" Tanya Qiara lagi dengan rasa penasaran yang tinggi karena ia cukup tertarik dengan cerita pelayan Mu tentang Jasmin.     

"Nona Jasmin muda, adalah gadis aktif yang sangat ceria. Dia cerdas dan terkenal paling cantik di sekolah nya. Tentu ia cukup populer sekarang. Tapi, sayangnya ia jatuh cinta dengan teman SMA nya yang memiliki latar belakang yang tidak sama dengannya. Terjadilah, aksi Tuan besar memisahkannya dengan lelaki yang teramat dia cintai. Nona muda Yasmin, biasanya tidak pernah meminta apapun dari tuan atau Ny. besar selain diizinkan agar tetap bersama kekasihnya bahkan dia meminta untuk di nikahkan. Tapi, tuan besar ingin dia belajar keluar negeri. Sedang Tuan Ju selalu diikuti kemaunnya." Jelas pelayan Mu dengan singkat dan jelas.     

Qiara terdiam ketika mendengar cerita itu. Ia mengingat betapa ramah dan lembutnya sang mertua, tapi ia tidak menyangka jika sang mertua memiliki sisi keras seperti itu.     

"Lalu, bagaimana dengan kekasih kakak ipar yang sekarang? Apa mereka masih saling berkomunikasi?" tanya Qiara lagi setelah mendengar rentetan cerita masa lalu Jasmin dari pelayan Mu. Pertanyaan itu sukses membungkam mulut Pelayan Mu selama beberapa saat. Ia tertunduk kembali. Merangkai kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Qiara.     

Setelah itu matanya melirik sekilas ke arah ponsel Qiara.     

"Lelaki itu sekarang menjadi seorang dokter di salah satu rumah sakit besar di kota A ini. Saya fikir mereka tidak lagi berkomunikasi lagi karena kabarnya dokter itu sebentar lagi akan menikah." Jawab pelayan Mu dengan perasaan yang tidak begitu nyaman karena mengingat betapa nona muda yang sempat dia layani itu menderita karena cintannya.     

"Apa? Dia akan menikah? Bagaiman bisa begitu? Kakak ipar sudah mengorbankan segalanya. Tapi, dia malah seenaknya menikahi wanita lain. Ini tidak bisa aku diamkan. Aku akan mengambil tindakan." Kata Qiara dengan tatapan sinis. Pelayan Mu bergidik ngeri melihat ekspresi garang Qiara. Dia tidak menyangka kalau Qiara akan semarah itu.     

"Pelayan Mu! Katakan padaku siapa calon istri dokter Brengsek itu! Karena aku tidak akan membiarkannya menikah sebelum ia menyelesaikan masalah dengan kakak ipar yang masih berharap sehingga ia tidak mau menikah sampai hari ini." Lanjut Qiara sambil menatap pelayan Mu dengan tajam.     

"Setau saya, dokter itu akan menikah dengan sahabat baik Nona Jasmin." Mendengar jawaban pelayan Mu. Sontak, Qiara kaget dan kembali duduk dengan ekspresi yang buruk.     

"Nona, apa anda tidak apa-apa?" Tanya pelayan Mu dengan khawatir ketika melihat Qiara tertegun karena kaget.     

"Arrggg ... " Tanpa menjawab pelayan Mu. Qiara malah menangis sesegukan sehingga pelayan Mu panik dan tidak tau harus berbuat apa.     

"Nona ... Tolong jangan menangis! Saya tidak mau Tuan Ju memarahi saya jika dia melihat anda menangis." Kata pelayan Mu yang berusaha menenangkan perasaan Qiara.     

"Tega banget ... Kasian kakak ipar! Dia sudah mengorbankan banyak hal, malah yang ngambil sahabatnya sendiri. Apa kurangnya kakak ipar? Rasanya tidak pantas dia di perlakukan begitu. Dia juga lebih cantik dariku." Ucap Qiara sesegukan.     

"Begitulah takdir Nona. Saya pun pernah mengalaminya dan dengan terpaksa saya harus melepaskan wanita yang saya cintai. " Kata Pelayan Mu yang balik curhat sama Qiara. "Kasian ... Entah kenapa cinta begitu rumit. Saya belum cukup umur untuk mengerti tentang cinta. Tapi, saya tau rasanya mencintai dan tau rasanya bagaimana rasanya tidak bisa hidup dengan orang yang kita cintai. " Lanjut Qiara seraya menyeka air matanya. Mendengar perkataan Qiara. Pelayan Mu berusaha memahaminya. Ia fikir kalau Qiara mulai menganggap kalau dirinya masih muda dan di bawah umur, padahal dia sudah hidup sebagai istri hampir setahunan.     

"Ha ha ... Anda lucu Nona. Bagaiman mungkin anda masih dibawah umur jika setiap malam anda tidur dengan Tuan Ju." Kata pelayan Mu sambil terkekeh. Qiara menatap sinis kearah pelayan Mu. Dia tau kalau pelayan Mu berfikir jauh kesana. Iya, soal hubungan intim. Ekspresi Qiara berubah gelap. Tapi, dia fikir lagi kalau orang luar tau dia dan Julian tidak pernah bercinta, kemungkinan akan terjadi hal buruk pada Mama nya jika berita itu sampai.     

"Ha ha ... Iya, aku lupa kalau aku sudah menikah. Tentu aku bukan anak dibawah umur lagi. Ahhh ... Semalam apa Tuan Ju tidur di kamarku?" Kata Qiara sambil terkekeh dengan terpaksa. Setelah itu, Qiara bertanya soal Julian yang tidur di kamarnya. Dia hanya ingin memastikan kalau yang semalam bukan mimpi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.