Istri Kecil Tuan Ju

Memberi Kejutan



Memberi Kejutan

0'Kemarin dia bilang kalau dirinya adalah perempuan matre, tapi sekarang dia terlihat seperti istri yang sangat irit. Hehehehe ...' Batin Julian sembari melepas jas nya untuk menyelimuti tubuh Qiara yang terlihat kedinginan.     

"Apa kamu sudah merasa hangat?" Tanya Julian.      

"Ummm... Hangat. Tapi, jangan berfikir macam-macam ya! Aku hanya lelah makanya bersandar di dadamu."Jawab Qiara sembari mengeratkan pelukannya pada Julian.     

"Iya." Sahut Julian sambil tersenyum. Dia merasa lucu dengan sikap Qiara yang     

aneh. Namun, jauh dari keanehan itu, dia tau kalau istrinya sudah mulai nyaman di dekatnya.      

Tetap saat itu, ia menerima panggilan lagi dari Andi.      

"Hallo? "Andi memulai pembicaraan setelah Julian mengangkat panggilannya.      

"Katakan! " sahut Julian tanpa ekspresi.      

"Saya fikir, toko ayam itu tidak baik buat anda dan istri. Karena seorang pengacau sudah merusak suasana. "Jelas Andi.      

"Atur yang lain buatku secepatnya! " Kata Julian yang tidak ingin mengecewakan Qiara.      

"Baik bos! Saya akan segera menghubungi anda jika sudah siap. Beri saya waktu lima menit! " Kata Andi sembari meminta waktu.      

"Oke. " Andi pun mematikan ponselnya ketika mendapat persetujuan sang bos.      

"Ada masalah? " Tanya Qiara dengan heran saat melihat ekspresi bingung Julian.      

"Ummm... Tidak ada. Tapi, maukah engkau makan malam bersamaku? Maksudku, kita tidak jadi makan paha ayam di toko. Melainkan di Restauran yang tidak jauh dari sini. Katanya, bumbu ayamnya sangat enak. " Kata Julian sambil tersenyum setelah menerima alamat restauran yang menyediakan menu ayam goreng dengan bumbu lezat.      

Qiara merasa geli mendengar pertanyaan Julian. Karena, ini kali pertama dia mendengar ajakan makan malam yang terkesan romantis dengan menu ayam kesukaannya.      

"Sepertinya itu ide yang tidak begitu buruk. Tapi, akankah aku akan mendapat kejutan di sana? Seperti flim yang pernah aku tonton bersama sahabatku." Kata Qiara sambil menatap Julian dengan penuh arti.      

Mendengar pertanyaan sang istri. Julian tersenyum, seketika itu ia langsung menunduk untuk mencium bibir Qiara.      

"Satu ciuman sebaya kejutan pertama. Hehehe ..." Mendengar apa yang di katakan Julian. Pipi Qiara langsung merah merona melihat tatapan lembut suaminya, apalagi setelah dia mendapat satu kecupan mesra.      

"Kamu cantik dengan pipi yang memerah begitu." Kata Julian lagi sambil tersenyum dengan tatapan yang lembut.      

"Ohhh... Astaga. Kenapa mobil ini terasa panas sampai pipi ku memerah. Pak jono, sebaiknya percepat jalan mobilnya! Agar kita cepat sampai. " Kata Qiara dengan gugup sambil memegang pipinya.      

"Hahaha... "Julian terkekeh melihat sikap Qiara yang gugup. Sedangkan Pak Jono hanya mengangguk dan mempercepat laju mobilnya setelah diberitahu kemana dia harus pergi.      

Qiara menutup wajahnya karena malu. Terlebih mendengar suara tawa Julian. Qiara pun semakin malu dan semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Julian.      

Tidak lama kemudian. Mereka pun sampai di salah satu restauran mewah di kota A. Julian pun keluar duluan dengan tergesa-gesa yang membuat Qiara geram.     

Tiba-tiba Julian berdiri di depan pintu mobil lalu membukakan pintu mobil itu pada Qiara layaknya seorang tuan putri. Melihat apa yang Julian lakukan. Lagi-lagi Qiara di buat tersipu oleh perlakuan sikap Julian malam ini.      

"Terimakasih!" ucap Qiara sambil tersenyum setelah keluar dari mobil.     

Tidak lama setelah itu, Qiara pun melangkah untuk masuk ke restauran. Namun, langkahnya terhenti saat Julian menarik tangannya.      

"Ada apa lagi? Aku ingin cepat makan. Jadi, tolong jangan terlalu lama! " kata Qiara dengan kesal.      

"Kita akan segera masuk. Tapi, sebelum itu kamu harus menutup matamu dulu!" Kata Julian sambil tersenyum.      

"Untuk apa? Jangan macam-macam deh! " sahut Qiara dengan cemberut. Karena dia sudah tidak bisa menahan rasa laparnya lebih lama lagi.      

"Kalau kamu memang mau segera makan. Maka, segera tutup matamu!" Ucap Julian sambil menutup mata Qiara dengan kedua tangannya.      

Karena terlalu lapar. Qiara pun menuruti perintah Julian tanpa banyak kata.      

Setelah beberapa menit kemudian. Perjalanan yang mendebarkan dan penuh rasa penasaran itu hampir sampai. Julian menuntun setiap langkah Qiara menuju tempat yang sudah dia siapkan.      

"Julian ... Apakah masih lama? Aku sudah sangat lapar!" tanya Qiara yang sudah tidak sabar.      

Mendengar pertanyaan Qiara. Julian pun langsung membuka penutup mata istrinya itu.      

Tepat saat itu. Suara ledakan kembang api menghias langit malam penuh bintang itu membuat Qiara terkejut. Matanya membulat sempurna ketika disuguhkan kembang api berbagai macam warna yang bermekaran di langit.      

Seketika itu Qiara terkesima melihat kembang Api itu sambil senyum merekah dan takjub. Pupilnya tak lekang dari kilatan cahaya yang menerangi langit malam penuh bintang itu.      

"Maafkan aku? Karena selama setahun kita menikah. Aku belum pernah memberikanmu kejutan. Maaaf juga karena aku tidak romantis seperti lelaki lain. Hanya ini yang aku fikirkan untuk aku tunjukkan!" ucap Julian sambil menggenggam kedua tangan Qiara di bawah kerlap kerlip percikan sinar kembang api.      

Mendengar apa yang dikatakan Julian. Qiara pun menatap lembut Julian.      

"Aku juga punya kejutan lain. Sekarang, kamu lihat apa yang ada di sekelingmu! " Kata Julian lagi sambil tersemyum lembut.      

Qiara langsung menelusuri setiap seluk beluk tempat itu. Seketika itu ia melihat taman bunga membentang di sekitar mereka. Kembang api menyinari bunga-bunga tersebut. Qiara terdiam melihat bunga mawar di sana. Yang di dominasi dengan warna Merah, merah muda. Seketika itu wangi bunga mawar memenuhi indera penciumannya.      

Lalu, Qiara berbalik menelusuri jalan setapak yang di pinggirnya terdapat lilin-lilin kecil bercahaya. Yang paling membuat ekspresi Qiara semakin aneh adalah di tengah taman bunga ini ditumbuhi rumput yang membentuk hati dengan lilin di pinggirnya. Di hadapannya sudah tersedia meja dan dua kursi, makanan siap saji yang berupa ayam panggang, dan lilin yang diletakkan di tengah meja tersebut. Ini benar-benar romantis menurut Julian. Dia melakukan ini karena belajar dari Alvin yang pernah menceritakannya apa yang dia lalukan untuk menyenangi istrinya.      

Qiara menganga melihat tempat seperti ini ada di dalam restauran. Juga, dia pernah melihat adegan seperti ini dalam flim atau drama yang pernah dia tonton karena dipaksa Mia. Tapi sekarang ini terjadinya bukan di drama melainkan di dunia nyata.      

Kembang api terus bersinar membuat malam itu terasa begitu ramai.      

"Qiara... Kenapa kamu hanya diam? Bukankah kejutan dariku ini sangat indah? Atau, ada yang kurang menurutmu? " tanya Julian yang merasa heran melihat Qiara yang terus diam dan tidak menunjukkan respon apapun terhadap kejutan yang sudah dia persiapkan dalam waktu singkat itu. .      

"Ini tempat apa? Apakah ini pertunjukkan sirkus? Atau pertunjukan kembang api? Tapi, Ini kan bukan tahun naru." Kata Qiara yang balas bertanya pada Julian dengan ekspresi yang datar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.