Istri Kecil Tuan Ju

Mendapat Hukuman



Mendapat Hukuman

0Qiara dan kelompoknya pun kalah cepat bahkan tidak berhasil menyusunya. Aril yang dia andalkan malah tidak datang.     

Dengan sangat terpaksa kelompoknya pun harus menjalani hukuman.     

"Kalian harus bernyanyi dan menari!" Seru kakak seniornya yang bertugas memberikan hukuman.     

"Yaaa ... Kami tidak bisa menari dan bernyanyi!" Kata Qiara dengan kelompoknya yang berusaha protes dengan raut wajah yang memelas memohon agar hukuman mereka di ganti atau di hilangkan.     

"Kami tidak mau tau. Kalau tidak, hukuman kalian akan kami di tambah." Kata sang senior lagi.     

Mendengar apa yang dikatakan oleh seniornya. Qiara dan temannya yang lain tidak punya pilihan lain lagi selain mematuhi perintah seniornya.     

Dengan berat hati, Qiara pun menari bersama kelompoknya. Setelah kelompok Qiara menjalani hukuman. Mereka pun diperintahkan lagi untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing sesuai dengan kelompoknya.     

Hari kedua pun berakhir dengan pengarahan yang di sampaikan oleh salah satu dosen filsafat yang di tugaskan untuk membawa materi yang sesuai dengan apa yang dia pegang. Ospek pun berakhir selama satu Minggu. Selama itu, Qiara menjauh dari Qiano yang dia baru ketahui kalau Qiano berada di kelompok yang khusus untuk jurusannya. Sama dengan Orlin juga.     

Selama ospek, Qiara menemukan banyak teman cewek yang begitu baik dan ramah serta suasana baru yang menyenangkan. Di hari ke 3 ospek. Mereka sampai di akhir acara. Qiara pun terlihat sedih karena ospek yang menyenangkan itu akan segera berakhir.     

"Terimakasih sudah mengikuti ospek ini tanpa melakukan banyak masalah. Maaf jika kami terlalu keras dan menyinggung kalian. Semua ini kami lakukan hanya untuk melatih mental kalian sebelum menghadapi persaingan ketat di kampus bergengsi ini. Besok pagi kalian harus ada di kampus jam 08:00. Karena sebelum mencari kelas kalian, seluruh mahasiswa baru akan berkumpul di Aula untuk menghadiri acara ucapan selamat datang kepada para mahasiswa baru. Acara besok tentu tidak kalah kerennya, karena Acara besok akan di hadiri oleh beberapa mahasiswa yang berprestasi dengan keahlian mereka, selain itu juga, akan ada orang paling spesial yang akan memberikan motivasi kepada kalian." Jelas kakak senior Qiara dengan antusias.     

Mendengar pengumuman itu, mereka semua langsung bertepuk tangan dengan bersemangat.     

"Acara besok pasti akan sangat keren." Bisik teman baru Qiara yang berada di sebelah kanannya. Namanya Adinda Laila.     

"Aku tebak, pasti Jhonatan yang katanya bintang kampus di sini akan menyanyi. Karena kabarnya dia sangat pandai bernyanyi." Sahut teman Qiara yang di sebelah Adinda yang bernama Vega.     

"Kamu tau dari mana Din?" Tanya Vega dengan heran.     

"Kakak ku kan mahasiswa semester 5, dia mengambil jurusan yang sama dengan Jhonatan. Selain itu dia juga satu kelas dengannya. Dari dialah aku tau tentangnya." Jawab Adinda dengan bangga.     

"Iya, aku juga pernah dengar kalau mahasiswa di Universitas Kemas tidak hanya kaya raya, melainkan tampan dan berbakat. Itu sebab nya aku memohon agar Papa ku tidak jadi mengirim ku kuliah dia Amerika. " Kata Vega dengan tatapan yang berbinar.     

"Wahhh ... Pantas kamu sangat bersemangat dari awal ospek. Walaupun kakak senior yang kita lihat sekarang agak biasa saja. Tapi, katanya ada Mahasiswa jurusan Arsitektur yang tampan dan cerdas banget. Dia jadi buah bibir di setiap fakultas. Sayang, aku lupa namanya siapa." Kata Adinda dengan ekpsresi bingung. Qiara yang merasa ngantuk dan berulang kali menguap itu tidak begitu perduli dengan apa yang temannya bahas. Dia juga tidak tertarik dengan para lelaki tampan. Sebab, di rumahnya ada suami yang tampan dan di kampus nya sekarang ada lelaki tampan yang dia cintai juga.     

"Aku akan mencari tau nanti. Kebetulan ada temanku yang mengambil jurusan Arsitektur. Tapi, tadi kakak Mira bilang akan ada tamu sepesial, kira-kira siapa ya?" Ucap Vega dengan tidak sabaran menunggu datangnya hari esok.     

"Ra ... Kenapa kamu diam saja dari tadi? Apa kamu sakit?" Tanya Vega ketika dengan heran karena sedari tadi mereka tidak mendengar suara berisik Qiara.     

"Aaa ... ? Aku? Kenapa ? Ada apa? Apa kita sudah pulang?" Tanya Qiara yang terkejut oleh suara dan pukulan Vega di bahunya.     

"Jadi, kamu ketiduran tadi? Pantes kamu tidak mendengar apa yang di sampaikan oleh senior." Ucap Adinda yang melihat mata Qiara sayu dan ekpsresi orang yang baru bangun tidur.     

"Iya. Aku ngantuk banget. Semalam aku sedang berkemas agar aku tinggal pindah aja besok ke Asrama. Memangnya ada apa?" Tanya Qiara dengan ekspresi bodoh karena tidak tau apa-apa. Mendengar penjelasan Qiara. Vega dan Adinda langsung memaklumi nya. Mereka pun menceritakan apa yang mereka dengar dari Mira sang kakak seniornya yang juga ketua penyelenggara ospek itu.     

"Benarkah? Keren banget. " Kata Qiara yang pura-pura baru dengar. Sebenarnya dia dengar apa yang di katakan oleh Vega dan Adinda meski terkantuk-kantuk. Tapi, pas bagian apa yang di sampaikan oleh Mira, dia tidak mendengarnya.     

"Tentu." Sahut Vega dan Adinda bersamaan dengan penuh semangat. Qiara pun ikut bersemangat bersama dua teman barunya itu.     

Setelah itu, acara pun berakhir. Mereka bertiga bersiap-siap untuk meninggalkan Aula.     

Tepat saat Qiara akan keluar dari dalam Aula. Dia melihat banyak orang berlarian dan heboh. Rata-rata itu mahasiswa semester atas.     

"Ada apa itu? " Tanya Vega dengan heran.     

"Aku tidak tau. Nah, coba tanya sama kakak senior yang akan lewat!" Seru Qiara ketika melihat salah seorang seniornya akan berlari melewati mereka.     

"Maaf kakak! Apa saya boleh tau ada apa ini?" Tanya Adinda dengan ramah.     

"Di luar ada Rena dan Siska yang sedang berantem. Selain itu, ada Jhonatan juga yang baru datang dengan mobil terbarunya yang super mewah. " Jelas kakak senior itu.     

Setelah menjelaskan itu, sang senior pun langsung berlari kembali karena tidak sabar untuk menonton pertunjukan gratis itu.     

Mendengar penjelasan dari kakak seniornya. Vega dan Adinda langsung saling pandang dan melotot.     

"Ini benar - benar menarik. Ayo kita lihat!" Kata Vega sambil mengandeng kedua tangan temannya. Qiara dengan terpaksa mengikuti Vega.     

'Apa enaknya sih nonton orang berantem? Apa mereka gila? Apa mereka tidak pernah menonton pertunjukkan yang sesungguhnya? ' Batin Qiara seraya menyeringai aneh kearah dua temannya yang tampak antusias.     

Di depan pintu utama. Siska dan Rena yang kedua nya di cap sebagai bintang kampus itu, sedang adu mulut hanya karena Siska tidak terima di katakan jelek oleh Rena. Sedangkan Rena, tidak bisa tinggal diam saat Siska membawa-bawa soal keluarganya yang penuh misteri dan kacau. Ia membenci Ibu nya. Sedang Ayahnya sekarang mendekam di rumah sakit jiwa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.