Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Cerawat (4)



Cerawat (4)

0Seluruh Prajurit Rui Lin digerakkan!     

Bukankah barisan obor api yang terbentang lebar di kota menunjukkan Prajurit Rui Lin memegang kendali penuh atas Ibu Kota Kekaisaran?     

"Jun Wu Xie! Apa maksud semua ini!?" Mo Xuan Fei berteriak, berdiri di belakang Kaisar, tak dapat mempercayai pemandangan di hadapannya.     

Jun Wu Xie mengangkat kepalanya, di bawah obor yang menyala, kecantikannya begitu memukau, kecuali matanya, yang memancarkan pembunuhan tanpa ampun.     

"Istana Lin, di bawah perintah Yang Mulia, mengejar penjahat yang menyerang Pangeran Kedua." Jun Wu Xie menjawab dingin.     

"Omong kosong!" Mo Xuan Fei menatap Jun Wu Xie dengan ekspresi ragu.     

Penyerangan terhadap Pangeran Kedua terjadi beberapa waktu yang lalu. Masalah itu diserahkan pada Jun Xian untuk melakukan investigasi, namun tak ada hasil dan semua orang hampir melupakan hal itu.     

"Istana Lin telah melaksanakan perintahmu dan membunuh penjahatnya." Jun Wu Xie mengabaikan kemarahan Mo Xuan Fei, matanya yang menyala-nyala terpaku pada sosok yang berdiri sendirian berbalut jubah naga.     

Dengan pernyataan itu, Prajurit Rui Lin menumpukkan ratusan mayat di depan gerbang, darah mereka masih mengalir, menggenangi tanah seperti sebuah kolam berwarna merah.     

Bau tajam dari tumpukan mayat tercium ketika angin berhembus. Seluruh pemandangan ini membuat udara terasa begitu menyesakkan.     

Setelah melihat mayat-mayat berjubah hitam, Kaisar dan Mo Xuan Fei terkejut.     

"Ini adalah para pembunuh yang menyerang Pangeran Kedua. Kakekku memberikan perintah untuk menangkap mereka, dan mereka mencoba untuk membantai Istana Lin. Sebagai balasannya, Aku mengeksekusi mereka semua." Jun Wu Xie menjelaskan seraya menatap dingin ke arah Kaisar dan Mo Xuan Fei berdiri. Selain Mo Xuan Fei dan Bai Yun Xian, tidak ada saksi lain. Hanya mereka yang mengetahui bahwa itu bukan kelompok pembunuh seperti yang dikatakan Wu Xie, namun satu orang. Jun Wu Xie tahu bahwa itu hanya Jun Wu Yao seorang.     

Mo Xuan Fei sengaja memberikan petunjuk yang menyesatkan pada Jun Xian, dan sekarang, cucunya membalikkan meja dan menggunakan kelicikan pria itu untuk melawan dirinya sendiri!     

Mo Xuan Fei menganga kebingungan, ia tak pernah menyangka, sebuah gurauan konyol pada Jun Xian kembali menyerang dirinya sendiri! Mayat-mayat ini tak menyerangnya, mereka adalah para pembunuh yang dikirimnya untuk menyerbu Istana Lin!     

Tiga ratus pembunuh, semuanya mati!?     

Bukankah penjaga Istana Lin dijebak pergi? Hanya lima belas penjaga menghabisi tiga ratus pembunuh?     

Kaisar melihat tatapan Mo Xuan Fei dan sudah jelas apa yang terjadi. Ia memalsukan senyuman manis dan berkata, "Kau bekerja dengan bagus. Karena perintahku telah dilaksanakan, aku akan memberikan penghargaan pada Istana Lin secara pribadi." Dengan ratusan ribu Prajurit Rui Lin di kota, bahkan Kaisar tak berani membuat masalah dengan Jun Wu Xie.     

Prajurit Rui Lin mungkin adalah pedang tajam Qi, tetapi pedang dapat diputar dan dihujamkan ke leher pemiliknya sendiri, dan itu tak akan membuatnya tersenyum lagi.     

Jun Xian begitu setia, ia tak akan membawa seluruh Prajurit Rui Lin ke Ibu Kota Kekaisaran, bahkan untuk menangkap pembunuh.     

Di atas tembok istana, Pasukan tentara Istana Kekaisaran Yu Lin dan para kasim memandang Jun Wu Xie, orang pertama yang membawa pasukan tentara Rui Lin ke dalam Ibu Kota Kekaisaran, Nona Muda dari Istana Lin yang tercela!     

Bahkan Jun Xian atau Jun Qing tak berani melakukannya, apakah ia tak peduli dengan nyawanya sendiri?     

Mereka dapat melihat urat biru yang menonjol ketika Kaisar mengepalkan tangannya erat-erat!     

Jun Wu Xie pasti tidak gentar, aksinya ini akan membuat kesetiaannya diragukan! Sungguh berani! Sungguh takabur! Apa yang dipikirkannya?     

Kata-kata manis Kaisar jelas diucapkan karena ketakutan akan revolusi yang dilakukan Prajurit Rui Lin, begitu para prajurit mundur, murka Anak Langit akan turun ke Istana Lin!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.