Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Membuka Peti Mati (3)



Membuka Peti Mati (3)

0Ini pertama kalinya ia melihat 'ayahnya' dan perasaan Jun Wu Xie bercampur aduk.     

Jika tubuhnya membusuk hingga tinggal tulang belulang, emosinya tak akan bergejolak seperti ini. Tetapi melihat wajah yang sangat mirip dengannya, sangat sulit bagi Jun Wu Xie untuk mengesampingkan perasaan itu.     

"Biarkan aku melihat lebih dekat." Jun Wu Xie menatap Jun Qing ketika ia menahan emosinya yang membuncah. Mereka tidak memiliki banyak ilmu atau teknik pengawetan di zaman ini, dan Jun Gu telah meninggal selama sepuluh tahun, dikubur di bawah tanah. Tubuhnya seharusnya menjadi tumpukan tulang belulang, tetapi sekarang, ia terlihat sama seperti sebelumnya, tak bercela, seperti ia baru saja wafat.     

Jun Qing segera memberi jalan bagi Jun Wu Xie. Setelah begitu banyak yang terjadi belakangan ini, Jun Qing entah bagaimana percaya buta dengan perkataan Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie memeriksa tubuh itu dengan cermat, dan ia tak merasakan denyut, tak ada detak jantung dan tubuhnya sedingin es. Ia mati, tetapi Jun Wu Xie menyadari ada yang aneh.     

Daging Jun Gu masih lunak, dan anggota tubuhnya tidak kaku. Ini tidak sesuai dengan waktu kematiannya. Kondisi tubuhnya, hanya dimungkinkan jika orang ini baru saja meninggal.     

Sepuluh tahun, daging yang tak membusuk, anggota tubuh yang tidak kaku, sama sekali tak masuk akal.     

Tubuh Jun Gu tidak memiliki keistimewaan, jadi ….     

Tatapan Jun Wu Xie beralih secara tak sadar ke potongan Giok Jiwa di mulut Jun Gu. Itu pasti Giok Jiwa yang dicari-cari.     

Itu cukup penting sampai-sampai Klan Qing Yun menggerakkan pasukan dengan kekuatan besar untuk datang ke kerajaan yang jauh ini untuk mengambilnya sendiri. Pasti ada sesuatu yang lebih dari apa yang sekedar terlihat oleh mata.     

Apakah yang membuat kondisi tubuh Jun Gu seperti tak tersentuh, tak lain dan tak bukan adalah Giok Jiwa itu?     

Jun Wu Xie mengulurkan tangannya dan menyentuh Giok Jiwa itu.     

Permukaan yang dingin dan bening menyapu ujung jarinya. Tiba-tiba, sebuah kekuatan asing masuk melalui ujung jari Jun Wu Xie dan langsung mengalir ke otaknya.     

Ia mendengar sebuah ledakan di kepalanya, dan semua pikiran dan pertimbangannya hancur berserakan karena kekuatan yang menyerangnya.     

Sebuah kekuatan besar menarik jiwanya tanpa henti, terasa seakan sebuah portal pusaran terbuka di dalam dirinya, mengancam untuk menghisap jiwanya!     

"MIAUW!" Monster hitam itu pun berada di dalam siksaan!     

Kekuatan itu terus memaksa masuk ke tubuh mereka, semakin kuat dan bertambah kuat!     

"Wu Xie!" Tiba-tiba, Jun Qing melihat Jun Wu Xie yang kesakitan dan ia mundur kehilangan keseimbangan, seakan semua kekuatan telah dihisap keluar dari tubuhnya.     

Jun Qing segera mengulurkan tangannya dan menangkap Wu Xie dengan cekatan ke dalam pelukannya.     

Ketika ujung jarinya terlepas dari Giok Jiwa, kekuatan penarik itu langsung berhenti. Jun Wu Xie rebah di lengan Jun Qing, napasnya terengah-engah. Matanya membelalak terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, jantungnya masih berdetak cepat.     

Kehilangan kendali total atas jiwanya yang baru saja ia rasakan, perasaan mual bahwa jiwanya akan dihisap keluar dari tubuhnya dalam beberapa detik ke depan, adalah sesuatu yang tak pernah dialami oleh Jun Wu Xie sebelumnya.     

Itu hanya sentuhan kecil dan sebentar pada Giok Jiwa dan seluruh kekuatannya sudah terhisap keluar darinya. Keringat membasahi pakaiannya, wajah mungilnya pucat, tak berwarna.     

Tampilan pucat Jun Wu Xie menakutkan Jun Qing dan Jun Xian.     

"Wu Xie! Apakah kau baik-baik saja?" Hati Jun Xian menciut ketika Jun Wu Xie tiba-tiba jatuh dan terlihat pucat seperti hantu. Ia teringat apa yang baru saja dilakukan Jun Wu Xie dan ia berbalik melihat ke dalam peti, memandang terpaku Giok Jiwa di dalam mulut Jun Gu.     

Wu Xie menyentuh Giok Jiwa sesaat sebelum itu semua terjadi. Apakah Giok Jiwa menyimpan kekuatan istimewa?     

Jun Xian berbalik untuk melihat cucu perempuannya yang pucat pasi, kemudian ia melihat ke tubuh putranya yang tak terjamah di dalam peti, dan mengulurkan tangannya untuk memegang Giok Jiwa.     

"Kakek! JANGAN!" Jun Wu Xie menepuk dadanya, dan berteriak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.