Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Impian yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk (2)



Impian yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk (2)

0Menyeret tubuh mereka yang sudah lemas, para murid baru itu keluar dan mengambil ember-ember untuk menimba air dari mata air.     

Kedua tubuh malas berjalan di barisan paling belakang dan mengamati yang lain menyeret tubuh lemah mereka terhuyung-huyung untuk mengambil air.     

"Lapar?" Qiao Chu bertanya setelah semua pergi dan hanya tinggal mereka berdua di luar area penginapan.     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya. Napsu makannya selalu kecil dan ia tidak memiliki hasrat besar terhadap makanan, hanya memastikan bahwa ia menelan nutrisi yang cukup dan karbohidrat setiap hari, tak lebih dari itu. Ramuan yang ia bawa sudah cukup dan ia tak merasa lapar.     

"Ini, simpan untukmu. Kau tidak harus memakannya hari ini, simpan untuk lain kali. Penyiksaan ini akan masih berlanjut lebih lama lagi." Qiao Chu mengeluarkan sebungkus daging kering dari tasnya dan memberikannya ke tangan Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie mengangkat sebelah alisnya dan menatap Qiao Chu. Ia berbicara tanpa henti selama ini, tetapi sikapnya beberapa kali telah menunjukkan sesuatu yang kontras dengan karakternya yang acuh tak acuh. Tujuan awal Qiao Chu adalah masuk ke Puncak Awan Tersembunyi, dan tindakannya menunjukkan ia sudah mengenal cara kerja di dalam Puncak Awan Tersembunyi. Daging kering berukuran kecil dan tidak mencolok, paling ideal untuk dibawa. Orang jarang menyimpannya, kecuali orang-orang yang sering bepergian, dan Qiao Chu kelihatannya juga telah mempersiapkan diri untuk keadaan yang tak diharapkan.     

Qiao Chu dari awal sudah menunjukkan bahwa ia akan melindungi Wu Xie di Puncak Awan Tersembunyi, jadi sepertinya ia sudah mengetahui beberapa hal yang terjadi di sini. Daging yang dikeringkan juga dipersiapkan sebelumnya untuk menghadapi siksaan malam ini yang sudah diketahui sebelumnya.     

Apa tujuan Qiao Chu di Klan Qing Yun?     

Qiao Chu menyadari bahwa Jun Wu Xie tidak menginginkan daging kering itu dan ia meletakkannya kembali ke dalam tasnya. "Jika kau lapar, beritahu aku. Aku memiliki lebih dari cukup. Jangan bawa airnya, tugas ini mustahil dikerjakan. Mengapa kau tidak diam saja di sini? Jika kau kembali sekarang, kau hanya akan diceramahi oleh para Senior."     

Qiao Chu jelas tak akan menjadi kuli di Puncak Awan Tersembunyi.     

"Ke mana kau pergi?" Jun Wu Xie tiba-tiba bertanya.     

Qiao Chu ragu-ragu, dan memikirkan apa yang akan dilakukan Jun Wu Xie sendirian.     

"Kau mau aku diam di sini, bagaimana denganmu?" Jun Wu Xie mengemukakan keingintahuannya.     

Qiao Chu menepuk kepalanya frustrasi dan berkata, "Aku tidak jelas, bukan? Kakak Hua selalu memarahiku karena hal ini." Ia melihat ke sekelilingnya untuk memastikan tak ada seorang pun sebelum ia berkata dengan suara pelan, "aku akan mencari seseorang. Puncak Awan Tersembunyi sangat berbahaya, jadi jangan tinggal berlama-lama di sini. Setelah aku selesai berbicara dengan orang itu, aku akan kembali ke sini untukmu."     

Di mata Qiao Chu, Jun Wu Xie yang bertubuh kecil sangat berbahaya untuk tinggal di dalam Puncak Awan Tersembunyi. Ia berpikir jika ia tak menjaga Jun Wu Xie, para pemuda lain mungkin akan memangsanya dan membawanya pergi bersama mereka.     

"Aku akan pergi denganmu." Jun Wu Xie berkata pada Qiao Chu.     

Qiao Chu terkejut.     

"Kau mau pergi denganku?"     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Qiao Chu lebih mengenal Puncak Awan Tersembunyi daripada dirinya. Tak peduli siapa Qiao Chu, ia jelas tak berhubungan baik dengan Klan Qing Yun. Jika tidak ada konflik kepentingan di antara mereka, ia ingin lebih mengenal Puncak Awan Tersembunyi melalui Qiao Chu.     

Qiao Chu terlihat keberatan, ia menatap Jun Wu Xie dan terdiam beberapa saat sebelum berkata, "Baik, tetapi kau harus berjanji denganku. Apa pun yang kau lihat, kau tak boleh bersuara sedikit pun."     

Mungkin lebih baik untuk membawa Jun Xie bersamanya, meninggalkan ia seorang diri di kandang singa juga tidak nyaman bagi Qiao Chu.     

Jelas, Qiao Chu memiliki persepsi yang salah terhadap Jun Wu Xie. Ia melihat Jun Wu Xie sebagai pemuda kecil yang tak memiliki pertahanan diri, sepenuhnya melupakan kemampuan Jun Wu Xie sebelumnya menangani racun yang telah disaksikannya dengan matanya sendiri barusan saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.