Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Puncak Awan Tersembunyi (1)



Puncak Awan Tersembunyi (1)

0Ke Cang Ju menatap sinis pada Mu Chen dan memandang Jun Wu Xie. Ia tak melihat sedikit pun kesenangan di wajah Jun Wu Xie namun ia melihat wajah Jun Wu Xie merengut tidak setuju.     

"Nak, ini adalah kehormatan bagimu untuk diterima di Puncak Awan Tersembunyi. Jika kau menolakku, kau bisa pergi sekarang juga dari Gugusan Puncak Berawan."     

Dari merampas sekarang ia mengancam, metode Ke Cang Ju begitu mendominasi dan wajah Mu Chen menjadi gelap dengan kemarahan. Tetua lain mungkin tak setuju dengan cara Ke Cang Ju tetapi mereka semua tetap diam. Walaupun Qin Yue mencoba untuk memperlihatkan ia memperlakukan semua Tetua sama, mereka semua tahu bagaimana ia lebih mengistimewakan Ke Cang Ju.     

Jangankan hanya merampas murid favorit dari tangan Mu Chen, bahkan jika Ke Cang Ju melumpuhkan pemuda yang bernama Jun Xie saat ini, Ke Cang Ju tak akan diadili oleh Klan Qing Yun.     

Jun Wu Xie menyipitkan matanya dan melihat Ke Cang Ju yang menyeramkan, matanya terlihat begitu dingin. Tiba-tiba ia merasakan sentakan di tangannya seraya Qiao Chu berbisik di telinganya, "Jun Xie, jangan bertindak gegabah. Kau hanya ingin masuk ke Klan Qing Yun, dan masuk di bawah Puncak Awan Tersembunyi atau Puncak Menapak Awan tak ada bedanya, kan?"     

Qiao Chu mengkhianati kecemasannya, ia tahu bahwa dengan kemampuan Jun Xie di bidang medis, tak ada yang dapat diajarkan Klan Qing Yun padanya. Pasti ada motif lain di balik niatnya masuk ke Klan Qing Yun, dan daripada menolak Ke Cang Ju dan dilempar keluar, mengapa tidak mengikuti keinginannya sekarang.     

Jun Wu Xie memejamkan matanya dan menahan niatnya untuk membunuh.     

"Aku setuju." Ia melontarkan kata-kata itu dengan datar.     

Dan Ke Cang Ju tersenyum lebar.     

"Nak, kau akan segera melihat bahwa kau membuat pilihan yang benar hari ini." Suara tawa Ke Cang Ju yang menakutkan membahana, mengabaikan Mu Chen yang kepalanya berasap dan berbalik pergi meninggalkan tempat itu.     

Jun Wu Xie menatap punggung Ke Cang Ju yang menjauh dan matanya dipenuhi sorotan dingin.     

Ia akan segera mengetahui, seberapa mematikan kesalahan yang baru saja dibuatnya.     

Mu Chen menarik napas panjang, dan memaksa untuk menahan gejolak kemarahan di dalam dirinya. Ia mencoba sekuat tenaga untuk tetap berwajah tenang, tetapi mulutnya yang kencang mengkhianati niatnya untuk memendam kemarahan.     

"Jika kau membutuhkan sesuatu di masa yang akan datang, kau bisa mencariku di Puncak Menapak Awan. Undanganku masih berlaku." Mu Chen berkata lembut pada Jun Wu Xie.     

Ia tak peduli kekejian apa yang dilakukan Ke Cang Ju, tetapi pemuda di hadapannya benar-benar berbakat besar dan ia tak ingin pemuda itu disia-siakan di bawah tangan Ke Cang Ju. Ia tak akan melepaskan kesempatan sekecil apa pun, walaupun terlalu kecil, demi memiliki bocah yang sangat berbakat ini.     

"Terima kasih." Jun Wu Xie menatap Mu Chen, berterima kasih dengan tulus. Jun Wu Xie dapat merasakan ketulusan Mu Chen.     

Mu Chen mengangguk tak berdaya. Dengan intervensi Ke Cang Ju, Mu Chen kehilangan minat untuk menerima murid baru. Kandidat terbaik sudah diambil, dan sisanya tak penting baginya.     

Mu Chen tak tahu, penawaran langka yang diberikannya hari ini, akan menjadi hal yang akan mengubah hidupnya.     

Dengan perginya kedua Tetua itu, pemuda lain diam kebingungan. Tetapi meneruskan perjuangannya untuk memperebutkan tempat yang tersisa, mereka berusaha sekeras mungkin untuk menghadirkan yang terbaik.     

Untuk Qiao Chu dan Jun Wu Xie yang telah dipilih untuk masuk ke dalam Puncak Awan Tersembunyi, mereka mundur dengan diam dan berdiri di pinggir, sangat kontras dengan pemuda lain yang kebingungan.     

"Aku tahu kau ingin masuk ke Puncak Menapak Awan, tetapi kita tidak memiliki pilihan lain. Tenang saja, dengan aku di sampingmu, bahkan monster menyeramkan dari Puncak Awan Tersembunyi itu tak akan dapat menyentuhmu." Qiao Chu berkata menenangkan Jun Wu Xie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.