Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Puncak Awan Tersembunyi (3)



Puncak Awan Tersembunyi (3)

0Para pemuda itu telah dikuasai dengki ketika kedua Tetua memperebutkan Jun Wu Xie saat ujian seleksi. Mereka sudah menyerah ketika tak terpilih dan baru hendak pergi dari pegunungan ketika mereka bertemu dengan salah seorang murid Puncak Awan Tersembunyi. Ia memilih belasan orang dari antara mereka dan mengatakan pada mereka bahwa Ke Cang Ju telah memilih mereka untuk masuk ke dalam Puncak Awan Tersembunyi dan mereka akan menjadi murid Puncak Awan Tersembunyi sejak saat ini.     

Sebuah kejutan!     

Mereka ditarik keluar dari keputusasaan dan mendapatkan kabar baik ini. Sekarang mereka bertemu dengan Jun Wu Xie lagi, seseorang yang telah memenangkan kedengkian dari semua orang di dalam kelompok mereka, mereka tak dapat menahan kekesalannya pada Jun Wu Xie.     

Memang kenapa bila kedua Tetua itu memilihnya? Ia dimasukkan ke dalam Puncak Awan Tersembunyi sama seperti mereka. Mereka bertanya-tanya kemampuan apa yang ia miliki tetapi sekarang tampaknya ia sama saja dengan mereka.     

Remaja cenderung untuk memberontak dan mereka tidak menyukai Jun Wu Xie dan Qiao Chu sejak awal karena terpilih ketika ujian masih berlangsung. Sekarang ketika menghadapi kedua orang ini, semua hal tentang mereka seakan salah di mata kelompok pemuda itu.     

Jun Wu Xie mengabaikan cemoohan dan ejekan di belakangnya dan Rong Heng hanya mendengus dan mengatakan pada Jun Wu Xie, "Aku hanya dapat mengantarmu sampai sini. Dari sini, murid Puncak Awan Tersembunyi akan memandumu. Jaga diri."     

Jun Wu Xie mengangguk pada Rong Heng dan berjalan dengan Qiao Chu untuk bergabung dengan kelompok yang masih menatap tajam pada kedua pemuda ini tetapi Jun Wu Xie dan Qiao Chu sama sekali tidak terpengaruh ketika berjalan melalui kerumunan itu.     

"Kau pasti berpikir dirimu sangat hebat! Kau pikir kau lebih baik daripada kami semua?" Pemuda yang sedikit lebih tua di antara mereka kesal dengan sikap dingin dan acuh tak acuh Jun Wu Xie lalu menekan Jun Wu Xie dengan tubuhnya yang lebih berat.     

Sayang, ia bahkan tak dapat menyentuh tubuh Jun Wu Xie sedikit pun sebelum Qiao Chu tiba-tiba melangkah dan mencengkeram pundak remaja itu, memutar cengkeraman tangan lainnya untuk menarik bagian bawah lengan pemuda itu, dan mengangkat kakinya kemudian menendang sekuat tenaga!     

Suara dentuman keras terdengar dan tangan pemuda itu telah patah dalam sekejap!     

Dan tangisan melengking membahana dari mulut remaja itu.     

Ekspresi penuh dengki terlihat di wajah Qiao Chu yang tampak malas-malasan, dan ia memicingkan matanya, dengan tatapan mengancam, seperti orang yang benar-benar berbeda dengan Qiao Chu yang biasanya bersikap cuek dan santai.     

"Jangan mendekat atau aku akan bersikap lebih buruk."     

Pemuda itu dengan tangannya yang patah terus mengerang kesakitan dan teman-temannya menjadi pucat lalu keringat mengalir di punggung mereka melihat serangan brutal Qiao Chu. Sedangkan murid Klan Qing Yun diam saja menatap Qiao Chu dan tak mengatakan apa pun.     

Ekspresi Qiao Chu langsung berubah kembali dalam sekejap, seraya dirinya berjalan ke belakang untuk berdiri di sisi Jun Wu Xie, ekspresi geram telah menghilang dari wajahnya tanpa jejak. Ia kemudian berkata sambil tertawa, "Tinjuku cukup kuat untuk melawan siapa saja yang mempermainkanmu di Puncak Awan Tersembunyi."     

Jun Wu Xie menyadari pembawaan Qiao Chu yang cepat berubah tetapi tidak merasa ada yang salah dengan hal itu.     

Ia tak berpikir serangan Qiao Chu brutal, jika mereka tidak berada di Pegunungan Berawan Klan Qing Yun, ia akan mengatakan pada Qiao Chu bahwa kau perlu menyingkirkan setan ini dan jangan biarkan mereka kembali dan menghantuimu. Tetapi karena mereka pergi ke Puncak Awan Tersembunyi, pemuda itu tak akan berumur panjang, tak ada bedanya apakah Qiao Chu membiarkannya hidup atau tidak.     

"Jika kau sudah selesai bermain-main, segera ikuti aku." Sang murid Puncak Awan Tersembunyi itu menggerutu seraya melihat kelompok murid baru itu dengan tidak sabar.     

Serangan Qiao Chu telah membuat pemuda yang meremehkannya takut, dan tak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun untuk melawan ketika mereka berjalan melewati gerbang Puncak Awan Tersembunyi.     

Puncak Awan Tersembunyi adalah puncak terbesar kedua di antara dua belas puncak, setelah puncak kediaman Sang Pemimpin Qin Yue, dan areanya juga amat luas. Setelah memasuki Puncak Awan Tersembunyi, kabut tebal menyelimuti udara, dan hutan rimba di kedua sisinya terselubungi oleh kabut itu. Di tengah-tengah kabut, lahan-lahan tanaman herbal yang ada di kedua sisi jalan samar-samar terlihat.     

Puncak Awan Tersembunyi terkenal oleh orang luar sebagai ahli di bidang kultivasi tumbuhan herbal. Bahkan dikatakan, seseorang dapat menemukan semua tumbuhan obat yang langka di dunia ini di Puncak Awan Tersembunyi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.