Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kesan Pertama (1)



Kesan Pertama (1)

0Jun Wu Xie berdiri tak bergerak, terpaku di tempatnya. Sebelum Qiao Chu bahkan dapat bereaksi, Jun Wu Xie mengulurkan tangannya dan memegang pergelangan tangan murid Klan Qing Yun.     

Beberapa saat kemudian, murid itu melayang terlempar ke tanah!     

"Berani sekali kau! Apa kau sudah bosan hidup!? Klan Qing Yun tak akan bersikap toleran pada pembangkangan seperti ini! Kurang ajar! Melayangkan tanganmu pada murid kami bahkan sebelum diterima!?"     

Teriakan yang mengejutkan kerumunan. Mereka berkonsentrasi menunjukkan bakat terbaik mereka ketika teriakan itu mengejutkan mereka dan suasana menjadi hening seraya semua calon murid menatap ke arah datangnya teriakan itu.     

Ketika mereka melihat apa yang terjadi, mereka semua tampak tertegun.     

Apakah berandal itu mengundang maut? Ia berani menyerang murid Klan Qing Yun? Apakah ia bahkan ingin masuk ke Klan Qing Yun?     

Beberapa orang terkejut, yang lain tersenyum puas. Semua orang berkompetisi untuk sebuah tempat di Klan Qing Yun, dan dengan jatuhnya setiap pesaing, itu hanya berarti kesempatan yang lebih tinggi untuk yang lain.     

Mereka semua berpikir, Jun Wu Xie telah merusak kesempatannya!     

Qiao Chu membeku di tempat, dan keringat mengalir dari wajahnya. Bocah ini selalu pendiam, dan tanpa peringatan apa pun, ia tiba-tiba membuat mereka berdua berada dalam kesulitan besar!     

Mereka masih dinilai ya Tuhan, dan Jun Xie mendadak memutuskan menyerang murid Klan Qing Yun di hadapan para Tetua! Mereka jelas akan dibuang dari pegunungan!     

"Tamat riwayatku! Kakak Hua akan membunuhku." Qiao Chu menangis tanpa mengeluarkan air mata seraya ia berdiri di sebelah Jun Wu Xie. Menyadari bahwa Jun Wu Xie baru saja merusak sarang lebah, Qiao Chu mempersiapkan diri untuk melawan murid Klan Qing Yun ini. Bahkan jika mereka berdua dibuang keluar, ia tak akan pernah mengizinkan Klan Qing Yun mendaratkan tangan mereka pada si jenius di sampingnya ini.     

Melihat tangannya yang kurus dan kakinya, Jun Xie tak akan mampu menahan sebuah pukulan. Jika hal yang tak diinginkan terjadi pada si jenius ini, Kakak Hua bukan hanya satu-satunya yang akan menghabisinya.     

Bukan hanya mata ratusan pemuda itu yang tertuju pada adegan ini, bahkan para Tetua berbalik melihat Jun Wu Xie.     

Seorang Tetua dengan jenggot putih panjang merengut dan berseru jengkel, "Anak-anak jaman sekarang, tidak memiliki rasa hormat terhadap peraturan dan hukum. Sang Penguasa tidak salah, ini adalah sebuah sirkus!"     

Mu Chen menatap Jun Wu Xie dengan tatapan gelap, tetapi tak mengatakan apa pun. Tak ada yang melihat, bahwa ketika Ke Cang Ju yang pendiam berbalik untuk melihat apa penyebab kericuhan ini, matanya berkilat sesaat, tetapi segera kembali normal.     

Baru ketika murid itu hendak bergerak, Jun Wu Xie tiba-tiba berkata, "Roh level jingga, tahap ketiga, sumbatan pada vena dan arteri di tubuh bagian atas, lekukan kosong di tubuh bagian bawah, arteri yang menciut …."     

Sederetan nama pembuluh darah vena dan arteri mengejutkan murid itu sementara tangannya masih melayang di udara, mulutnya menganga kagum sambil menatap Jun Wu Xie.     

Apa yang disebutkan Jun Wu Xie tadi adalah arteri utama yang penting untuk pengembangan kekuatan spiritual. Sebagai murid Klan Qing Yun, ia tentu saja tahu kondisi pembuluh darah vena dan arteri di dalam tubuhnya. Seseorang dengan roh level jingga di usia dua puluh bukan apa-apa di mata Klan Qing Yun, dan ia selalu mengejar untuk menjadi ahli di bidang medis atau meraih kekuatan spiritual yang lebih tinggi, tetapi diagnosa rinci dari pembuluh darah vena dan arteri di tubuhnya sama persis dengan yang dikatakan Jun Wu Xie!     

"Ba … bagaimana kau tahu?" Murid itu bertanya, wajahnya pucat.     

Jun Wu Xie menarik tangannya dari pergelangan pria itu, dan mengusap ujung jarinya dengan hati-hati dengan sebuah sapu tangan sebelum ia berkata perlahan, "Dengan Bunga Lidah Api, kau dapat merawat persimpangan pembuluh darah untuk membuka sumbatan di tubuh bagian atas, gunakan daun tanaman Keberuntungan yang lembab ketika mandi untuk mengatasi masalah di tubuh bagian bawah, dan …."     

Jun Wu Xie melanjutkan tanpa berhenti seraya memberikan solusi dan perawatan untuk setiap kondisi yang dialami pria itu pada pembuluh darah vena dan arterinya. Ketika ia selesai, ia mengambil satu langkah mundur dan menatap murid yang tertegun itu.     

Jika narasi panjang Wu Xie terdengar oleh telinga pemuda yang ada di belakangnya, itu mungkin tak berarti bagi mereka. Tetapi para Tetua Klan Qing Yun yang semuanya ahli di bidang medis, mereka hanya perlu mendengarkan perkataan itu sekali dan mereka sangat paham betapa pentingnya setiap kata-kata yang diucapkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.