Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Qiao Chu (1)



Qiao Chu (1)

0Mengintip pemuda urakan di hadapannya, ingatan Jun Wu Xie tersentak. Bukankah ini pemuda lusuh dari kota hantu yang menjual buku-buku usang padanya?     

Dengan wajahnya dibersihkan, ia tak dapat mengenalinya sama sekali.     

"Sekarang ingat?" Pemuda itu mengedipkan mata sambil bertanya-tanya.     

"Ini kau?" Jun Wu Xie menjawab dengan tenang.     

Pemuda itu membersihkan debu dari wajahnya dan berkata, "Akhirnya kau ingat padaku."     

Jun Wu Xie mengangguk perlahan. Ia hanya pergi ke Kota Hantu satu kali, dan ia mengubah penampilannya dahulu persis seperti saat ini. Ia tak menyangka setelah berbulan-bulan lewat, pemuda lusuh ini langsung mengenalinya lagi.     

"Aku tak menyangka kau akan datang ke Klan Qing Yun, aku pikir mereka tak akan mempunyai apa yang kau butuhkan." Pemuda itu berkata seraya melanjutkan mengusapkan tangannya di seluruh wajahnya. Ia telah mengenali Jun Wu Xie dari jauh, dan ragu-ragu karena ia tak berani mendekati Jun Wu Xie, tetapi heran mengapa seorang bocah yang dapat membuat ramuan yang lebih baik daripada obat Klan Qing Yun datang jauh-jauh untuk melamar masuk ke Klan Qing Yun sebagai seorang murid.     

Jun Wu Xie menatap pemuda itu, dengan mata yang tak menunjukkan niat untuk menjawab.     

Seolah-olah menyadari fakta bahwa ia sedang menyelidik, pemuda itu menggaruk-garuk rambutnya dan segera berusaha menjelaskan, "Aku bukan ingin tahu, tetapi gembira karena bertemu dengan wajah yang kukenal di sini, dan menjadi terlalu bersemangat."     

Jun Wu Xie mengangkat sebelah alisnya. Apakah mereka sudah saling mengenal?     

Pemuda lusuh ini kelihatannya tak memedulikan mata Jun Wu Xie yang dingin dan datar dan malah menjadi semakin antusias.     

Pemuda lain yang telah dilempar dengan hina sudah berdiri di atas kakinya memegang pantatnya dan menatap geram pada pemuda lusuh yang datang-datang mengusiknya dengan kasar dan turut campur dengan urusannya.     

"Siapa kau? Berani sekali kau menyentuhku!?" Pemuda itu meringis karena pantatnya terasa nyeri dan dibantu berdiri oleh rekannya.     

Demi langit! Pemuda miskin yang mengenakan pakaian penuh dengan tambalan berani merangkak keluar dari lubang persembunyiannya dan membanting dirinya ke tanah tanpa peringatan sama sekali!? Beruntung ia masih sadar.     

Bocah lusuh itu hanya mengabaikan teriakan si pemuda dan berkata pada Jun Wu Xie, "Betul, aku Qiao Chu, dan kau?"     

Jun Wu Xie menatap Qiao Chu yang terlalu bersemangat dan berhenti sebelum menjawab dengan lembut, "Jun Xie."     

Didiamkan sendirian, pemuda geram itu semakin marah ketika ia melihat Jun Wu Xie dan Qiao Chu mengabaikannya begitu saja. Ia melangkah untuk melabrak mereka supaya dirinya lega ketika Qiao Chu tiba-tiba berbalik dan melayangkan tinjunya padanya.     

"Orang lemah sepertimu, aku bisa menangani lebih dari sepuluh." Qiao Chu mengancam dengan sungguh-sungguh.     

Pemuda itu meremas pantatnya yang nyeri karena serangan Qiao Chu sebelumnya, dan berhenti sesaat, namun kemudian ia melanjutkan ocehannya.     

Jun Wu Xie terganggu dengan suara itu dan hanya ada dua menit sebelum waktu habis, dan ia tak ingin menghabiskan waktunya untuk orang idiot seperti mereka.     

Jun Wu Xie maju satu langkah dan menggelitik wajah pemuda itu dengan tumbuhan di tangannya sambil berkata singkat,     

"Enyah."     

Pemuda yang terkejut itu membersihkan sisa-sisa tanah di wajahnya dan baru saja hendak melanjutkan kemarahannya ketika matanya terpaku pada tumbuhan yang jatuh di atas tanah. Matanya membesar dan ia membungkuk untuk mengambilnya kegirangan. Ia berpikir tak ada kesempatan untuk mengambil rumput itu dari si bocah bertubuh kecil ketika remaja lusuh itu muncul. Siapa yang menyangka bahwa ia akan menyerahkan tumbuhan itu karena ketakutan?     

"Setidaknya kau tahu diri! Ayo pergi!" Sudah cukup ia mendapatkan tumbuhan itu, terlepas dari rasa sakit menusuk di pantatnya. Ia dengan gembira berdiskusi bagaimana membagi tumbuhan itu dengan pemuda lainnya.     

Qiao Chu berdiri di tempatnya, tertegun, ketika menyaksikan apa yang dilakukan Jun Wu Xie.     

"Apakah … kau sudah gila?"     

….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.