Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Keempat (6)



Tamparan Keempat (6)

0"Kau tak bisa membunuhku, aku adalah putri tertua Pemimpin Klan Qing Yun. Jika kau berani membunuhku, ayahku tak akan membiarkan kalian semua hidup, dan Klan Qing Yun akan menumpas seluruh Kerajaan Qi!" Memaksakan sisa-sisa kesombongan dari dalam dirinya keluar, Qin Yu Yan menatap Jun Wu Xie, dan ia berupaya memendam ketakutan yang mengancam menguasai dirinya tetapi tangannya mengkhianati keberanian palsunya ketika buku-buku jarinya berubah menjadi putih karena cengkeraman erat ke sandaran lengan kursi singgasana.     

Jun Wu Xie menaikkan alisnya. Ia tak pernah berhubungan secara langsung dengan Qin Yu Yan sebelum ini, tetapi ancamannya terdengar persis seperti apa yang diucapkan Bai Yun Xian padanya waktu itu.     

Mengingat adegan itu, Jun Wu Xie berputar menatap Bai Yun Xian yang bersembunyi tak mengeluarkan suara di sudut ruangan, mencoba sebaik mungkin supaya tak terlihat. Tatapan Jun Wu Xie cukup untuk membuat Bai Yun Xian bertekuk lutut dan seraya lututnya terpaku di lantai tubuhnya terjatuh kencang di lantai.     

Selain Klan Qing Yun, tak dapatkah mereka mengatakan sesuatu yang baru?     

"Bawa dia." Jun Wu Xie berkata lembut.     

Teratai Mabuk lompat ke atas singgasana dan sebuah teriakan pecah dari tenggorokan Qin Yu Yan.     

Qin Yu Yan yang manja bukanlah tandingan Teratai Mabuk dan langsung saja, rambut Qin Yu Yan ditarik dengan hina dan tubuhnya diseret turun dari kursi singgasana ke hadapan Jun Wu Xie.     

Nona Tertua Klan Qing Yun, diperlakukan dengan kasar oleh Teratai Mabuk yang tak tahu aturan, yang tak memandang gadis itu seperti seorang manusia.     

"Racun di dalam tubuhnya, diberikan olehmu?" Jun Wu Xie menunjuk Mo Qian Yuan di atas punggung Monster hitam.     

Bibir Qin Yu Yan gemetar dan berpikir untuk melemparkan kesalahan pada Jiang Chen Qing yang telah meninggal, tetapi tatapan dingin yang membeku dari mata gadis itu membuatnya mengubah jalan pikirannya dan menelan kembali kebohongan yang berada di tenggorokannya.     

"Aku punya penawarnya!" Qin Yu Yan segera menawarkan.     

Suara tawa menghina terdengar dari sudut di mana Bai Yun Xian terduduk. Ia tak pernah dekat dengan Qin Yu Yan dan ketika ia melihat Nona Tertua yang selalu sombong dan arogan ini jatuh ke dalam lubang neraka yang sama dengannya, hatinya disirami kegembiraan.     

Penawar racun?     

Dengan ilmu Jun Wu Xie di bidan kedokteran, ia tak akan peduli dengan penawar racun Qin Yu Yan.     

"Racun dan penawarnya, berikan semua yang kau punya." Jun Wu Xie menyuruh dengan acuh tak acuh.     

Qin Yu Yan segera mengeluarkan semua botol racun dan penawar yang ada padanya, tetapi Jun Wu Xie hanya mengatakan, "Semua."     

Qin Yu Yan tertegun beberapa saat dan segera saja, rasa sakit seperti ditusuk benda tajam di kulit kepalanya terasa menjalari seluruh tubuhnya yang membuat air matanya tak dapat berhenti mengalir dan ia memandang pria tampan yang berdiri di belakang Jun Wu Xie dengan tatapan memelas, memohon bantuannya.     

Dan Jun Wu Yao hanya tersenyum licik.     

"Apakah kau tak mengerti? Keluarkan semua racun dan penawar yang ada padamu!" Teratai Mabuk menjambak rambut Qin Yu Yan lagi dengan tidak sabar tetapi ia terlalu banyak mengeluarkan kekuatannya dan ia melihat gumpalan rambut di tangannya.     

Dengan rambutnya ditarik begitu kuat, ia berteriak kesakitan saat itu dan Teratai Mabuk menjambaknya sekali lagi sebelum rasa sakitnya pulih.     

"Cepat atau aku akan mencabut semua rambutmu." Jun Wu Xie tidak memberikan perintah untuk membunuhnya pada Teratai Mabuk, tetapi menyiksanya sudah cukup!     

Peringatan keras Teratai Mabuk begitu mengerikan bagi Qin Yu Yan dan ia bergegas mengeluarkan semua botol ramuan dan obat yang ia miliki dan meletakkannya di hadapan Jun Wu Xie.     

Lebih dari sepuluh botol diperlihatkan di depan Jun Wu Xie seraya ia memandang wajah pucat Qin Yu Yan, dan melihat botol-botol itu. Ia mengambilnya satu per satu dan mengendusnya.     

"Jika kau membiarkan aku hidup, aku dapat memberikan ramuan atau obat sebanyak yang kau mau! Ayahku akan memberikannya padamu, semua yang kau mau!" Kebrutalan Teratai Mabuk telah membuat Qin Yu Yan takut bukan main dan matanya basah karena kesakitan. Wajah yang anggun dan cantik itu telah kehilangan kejayaannya dan dengan penampilannya sekarang, tak akan ada yang dapat membayangkan ia adalah Nona Tertua yang keji, bengis, dan berbahaya dari Klan Qing Yun yang terhormat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.