Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Keempat (2)



Tamparan Keempat (2)

0Keributan segera memenuhi aula utama Istana Kekaisaran. Para pelayan istana dan kasim bersembunyi di sudut dan mereka mulai berteriak ngeri ketika menyadari mereka tak bisa mundur lagi.     

"Hmm? Apakah kalian semua akan menyerangku sekaligus? Hebat!" Di hadapan lebih dari sepuluh penyerang yang menuju ke arahnya bersamaan, Teratai Mabuk tidak mundur sedikit pun. Kegilaan malah memompa adrenalinnya. Ia menenggak habis anggur di dalam kendi itu, meninggalkan aroma keharuman dari salah satu anggur terbaik sebelum ia melemparkan kendinya menghantam dinding ruangan. Anggur yang memabukkan bekerja di dalam tubuh Teratai Mabuk dan pipinya merona merah ketika ia berteriak puas, "YA! Tuan Teratai Mabukmu akan menikmati pembantaian massal ini!"     

"Aku ingin lihat bagaimana kesombonganmu berakhir! Semuanya! Penggal kepalanya!" Jiang Chen Qing memberikan tatapan sadis pada Teratai Mabuk dengan rahangnya yang terkatup. Ia tak pernah dipermalukan sedemikian rupa selama bertahun-tahun hidupnya. Ia tak sabar untuk menghancurkan tulangnya dan menebarkan abunya!     

Murid Klan Qing Yun menggabungkan kekuatan dengan para pengguna roh biru untuk menyerang Teratai Mabuk. Monster hitam mengambil kesempatan ini untuk menyelinap di antara keramaian, tetapi terlihat oleh dua orang pengguna roh biru yang berusaha menghadang jalannya. Monster hitam raksasa itu melaju terlalu kencang untuk mereka dan jalannya berlika-liku sehingga mereka tak sadar binatang buas itu telah melewati mereka.     

[Kalian para idiot selamat menikmati penderitaan bersama Teratai Mabuk! Aku punya perintah lain!]     

Monster hitam itu merundukkan tubuhnya ke lantai, tak berniat bertarung dengan musuh karena ia sudah dekat dengan targetnya.     

Satu-satunya pengguna roh nila menancapkan pandangannya pada Jun Wu Xie dan menarik tiga pengguna roh biru lain untuk menyerang Jun Wu Xie. Mereka jelas dapat melihat bahwa gadis muda ini adalah komandan pasukan. Untuk membunuh seekor ular, kau harus menyerang kepalanya. Asalkan mereka membunuh gadis kecil ini, pemuda dan monster hitam itu akan terkalahkan.     

Tetapi, mereka sepenuhnya melupakan pria tampan dan tinggi yang berdiri di belakang Jun Wu Xie.     

Jun Wu Yao selama ini hanya tersenyum. Menonton keempat pendekar yang melompat sambil berteriak menyerang Jun Wu Xie, alisnya berkedut. Tepat ketika pengguna roh nila hampir menyentuh Jun Wu Xie, ia melingkarkan lengannya di tubuh Jun Wu Xie dan sosok jangkungnya melayang ke udara, gerakannya begitu anggun dan penuh kelembutan.     

"Jangan mengotori gaun gadis kesayanganku dengan tangan kotor kalian." Jun Wu Yao berkata licik sambil tersenyum, tetapi senyuman itu tak tampak di matanya.     

Pengguna roh nila itu melompat mengejar mereka, matanya terpaku pada wajah Jun Wu Yao yang memikat.     

Jun Wu Yao menjentikkan jarinya dan beberapa berkas sinar hitam melesat kencang ke wajah keempat orang yang mengejarnya!     

Begitu mendarat di wajah mereka, sinar hitam itu berubah wujud ke dalam bentuk fisiknya. Mereka sebenarnya adalah ular hitam seukuran jari manusia! Sisik di tubuh mereka sedikit menonjol, dan runcing bagaikan sebuah mata pisau dan sisik itu mengandung bisa mematikan. Ular hitam mungil itu menggali lubang yang menyebabkan luka berwarna merah tua di wajah keempat penyerang itu dan asap hitam terus mengepul dari atas tubuh mereka lalu keempat tokoh ahli ini meneriakkan jerit kesakitan yang menggema!     

Daging di wajah mereka terpanggang seakan sebuah besi panas yang berwarna merah ditekan ke wajah mereka, dan rasa sakitnya tak tertahankan. Mereka kemudian menyadari bahwa rasa sakit itu menjalar ke seluruh tubuh mereka!     

"Ular ini berbisa! Lindungi tubuh kalian dengan energi spiritual kalian!" Pengguna roh nila itu bereaksi di bawah situasi buruk dan segera melepaskan energi spiritual dari tubuhnya dan sebuah kilau ungu membungkus tubuhnya. Ketiga ahli lainnya mengikutinya.     

"Hanya dengan sedikit energi spiritual dan kau ingin melarikan diri dari Ular Tintaku?" Jun Wu Yao tertawa terbahak-bahak.     

Keempat pria ini telah melepaskan energi spiritual mereka dan membungkus tubuh mereka di dalamnya untuk melindungi diri mereka dari Ular Tinta. Tetapi energi spiritual mereka tak berpengaruh sedikit pun pada makhluk kecil itu, dan gerakan ular itu sangat cepat dan gesit. Ular-ular itu kemudian menyelinap masuk ke dalam kerah baju orang itu dan ketika ular itu masuk ke dalam tubuh mereka, rasa sakit yang membakar mengikuti daging yang terkoyak!     

Energi spiritual mereka sama sekali tak menolong!     

Bukan hanya para ahli roh biru, bahkan yang terkuat di antara mereka, ahli roh nila tak berdaya melawan rasa sakit yang ditimbulkan oleh Ular Tinta.     

Ular Tinta berukuran kecil dan sangat cepat dan gesit. Sebelum mereka dapat menangkapnya, ular itu telah menyelinap ke dalam pakaian mereka dan dalam sekejap, pakaian mereka berubah menjadi merah, dan mereka jatuh ke lantai kesakitan.     

Pria yang telah melepaskan Ular Tinta menatap, dengan Jun Wu Xie di tangannya, senyum lebar terlukis di wajahnya, dan ia mengagumi hasil perbuatannya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.