Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Siksaan (3)



Siksaan (3)

0Qin Yu Yan mengangguk, puas. Bai Yun Xian segera mundur ke pinggir karena ia merasa lega, beban berat sudah terlepas dari pundaknya. Qin Yu Yan memberi isyarat pada salah satu murid Klan Qing Yun dan ia berjalan menghampiri tubuh Mo Qian Yuan yang meringkuk di lantai lalu menarik rambutnya dan mendongakkan kepalanya, supaya ia melihat Mo Xuan Fei di kursi roda, mati tak bergerak.     

"Yang Mulia, adikmu sudah meninggal. Jika kau tak ingin menjadi seperti dia, maka katakan pada kami apa yang ingin kami ketahui." Qin Yu Yan berbicara dengan acuh tak acuh pada Mo Qian Yuan, yang menutup mulutnya lebih lama dari yang ia perkirakan. Racun yang dijejalkan ke mulutnya bukan racun biasa. Kekuatannya tak cukup untuk langsung menghabisi nyawanya, tetapi itu akan menyebabkan kerusakan parah pada organ dalamnya, dan memberikan rasa sakit yang cukup untuk membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.     

Bahkan setelah melewati semua itu, Mo Qian Yuan masih menolak untuk mengungkapkan kebenarannya.     

Inilah yang membuat Qin Yu Yan frustrasi.     

"Sepertinya Yang Mulia masih tidak mengerti betapa bahaya situasinya bagi Anda." Qin Yu Yan berkata dengan lembut, seraya mengisyaratkan pada murid itu untuk mengangkat Mo Qian Yuan. "Mungkin kita terlalu lunak, dan kita perlu berbuat lebih jauh supaya kau bicara. Paman Jiang, waktu dan tempat dipersilakan."     

Jiang Chen Qing berjalan dan mengangkat tangan kanan Mo Qian Yuan yang lemah. Ia kemudian memegang ujung kelingking Mo Qian Yuan dan melepaskan energi spiritualnya ….     

"ARGGHHH!!!" Raungan yang menyayat hati memenuhi ruangan aula.     

Kelingking Mo Qian Yuan dihancurkan oleh Jiang Chen Qing pelan-pelan mulai dari pangkalnya. Lebih banyak lagi darah menyembur ke lantai dan para pelayan istana serta kasim mundur lebih jauh ke sudut sementara adegan mengerikan itu dimainkan di hadapan mereka.     

"Apakah itu cukup sakit untukmu?" Qin Yu Yan tertawa keras, suara tawanya mengandung kesan keji dan bengis.     

Mo Qian Yuan telah dibinasakan, rasa sakit itu telah merasuk ke dalam hatinya seraya ia menjerit kesakitan. Ia tak tahu berapa lama lagi ia harus menerima siksaan ini sebelum semuanya berakhir.     

Jika saja ia mendengarkan Jun Wu Xie …. Jika ia setuju dengan keinginan Jun Wu Xie, semua ini tak akan terjadi ….     

"Lanjutkan." Qin Yu Yan tertawa seraya mengucapkan kata-kata beracun ini.     

Jiang Chen Qing mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan penganiayaannya pada Mo Qian Yuan ketika tiba-tiba, pintu aula utama yang tertutup rapat terbuka lebar, dihantam oleh sebuah kekuatan besar!     

Seorang pemuda tampan dengan pakaian penuh darah menunggangi seekor binatang buas raksasa menyerbu masuk ke dalam ruangan!     

"ROAARRR!!" Monster hitam menyuarakan sebuah raungan yang mengguncang bumi!     

Setelah Monster hitam memangsa Singa Emas, ia memiliki kemampuan untuk mengaum seperti Singa Emas. Auman itu terdengar lebih mendominasi daripada miauw lembutnya!     

"Siapa kau!?" Jiang Chen Qing melemparkan lengan Mo Qian Yuan dan memandang wajah penerobos ini, seraya menatap duo bunga dan monster.     

"Pertanyaan itu, seharusnya datang dariku, dan ditujukan pada kalian semua." Suara dingin itu tiba-tiba berkumandang di luar pintu yang terbuka. Ekspresi datar di wajah gadis itu tampak di pintu setelah kata-kata itu diucapkan dan ia berdiri, tatapannya yang menusuk mengamati semua orang di aula utama, sementara Jun Wu Yao berdiri diam di belakangnya, ujung mulutnya sedikit berkedut.     

"Siapa dan orang macam apa yang berani datang ke Kerajaan Qi untuk melakukan kekejian seperti ini!?" Mata Jun Wu Xie tertuju pada tubuh Mo Qian Yuan yang remuk di lantai di tengah aula dan keningnya berkerut dalam.     

Sebelum kau memukul seekor anjing, kau harus tahu siapa tuannya …. Ia ingin Mo Qian Yuan belajar dari situasi ini, tetapi ia meremehkan kekejaman Klan Qing Yun yang terpandang, dan dipuja di seluruh daratan.     

"Wu … Xie …." Suaranya hampir tak terdengar, wajahnya pucat dan lemah. Ketika ia melihat Jun Wu Xie muncul di depan pintu, penderitaan luar biasa yang menyiksa dirinya telah terangkat saat itu dan ia mengumpulkan segenap energi yang tersisa di dalam dirinya untuk menggerakkan mulutnya dan sedikit mengangkatnya dalam kelegaan.     

'Dia di sini … akhirnya ….'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.