Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Terobosan (6)



Terobosan (6)

0Kilau jingga energi spiritualnya, berkumpul dan menjadi lidah api. Terang dan berkilauan, warna jingga terpantul di mata Jun Wu Xie, membangkitkan gelombang sukacita dan kejutan.     

"Aku berhasil melewatinya." Ia mendengus pelan.     

"Ya, kau berhasil, sayangku." Jun Wu Yao mendaratkan ciuman lembut di keningnya, begitu senang dapat turut merasakan kegembiraan gadis itu.     

Kesayangannya baru saja merubah sikap terhadapnya dan ia tak ingin merisikokan atmosfer indah di antara mereka berdua.     

Jun Wu Xie membutuhkan waktu lebih sedikit dari yang ia perkirakan, dan kelihatannya proses penyerapan roh Ular Terbang tak memberinya kesulitan berarti.     

Ia menjatuhkan pandangannya pada seseorang yang menakjubkan!     

Meningkat dari roh merah ke jingga, Jun Wu Xie hanya memerlukan waktu beberapa bulan. Ia memperpendek waktu tahunan yang diperlukan oleh orang biasa hingga sesingkat ini, benar-benar tak dapat dipercaya.     

Di sisi lain, Jika Jun Wu Yao tak mempersiapkan segala sesuatu di depan, Jun Wu Xie mungkin tak akan dapat mencapai kenaikan tingkat begitu mudah.     

"Kau telah mencapai roh level jingga, energi spiritual yang diperlukan untuk kultivasi dan pengembangan akan meningkat berkali lipat. Kau masih muda, dan tak perlu terburu-buru." Jun Wu Yao mengangkat tangannya untuk merapihkan rambut gadisnya.     

Jun Wu Xie menganggukkan kepalanya, Teratai salju yang pertama sudah mekar sempurna. Setelah Teratai salju mekar, energi spiritual yang mereka keluarkan menurun. Untung saja, dalam beberapa bulan terakhir, Teratai Kecil telah menghasilkan beberapa biji Teratai salju sehingga Wu Xie memiliki jumlah yang cukup untuk saat ini.     

Menurut catatan yang tertulis di buku kuno, jika menggunakan air dari mata air surgawi, Teratai salju hanya akan membutuhkan waktu satu bulan untuk mekar, yang akan menandingin khasiat Nektar Giok.     

Setelah sukses dengan peningkatan levelnya, Jun Wu Xie tak terburu-buru melanjutkan pengembangan dan kultivasinya. Sementara ia terus menyerap roh Ular Terbang, tiga hari telah berlalu. Dan dalam tiga hari ini, perubahan di dalam Ibu Kota Kekaisaran sudah begitu menghancurkan!     

Klan Qing Yun sudah tidak menghargai Keluarga Kekaisaran dan memaksa masuk ke dalam bangunan Makam Kerajaan dan bahkan menggali kuburan Jun Gu.     

Tetapi bagaimana pun mereka mencari, mereka tak menemukan jejak Giok Jiwa. Mereka hampir meledakkan seluruh tempat itu!     

Jun Wu Xie bahkan tidak memiliki waktu untuk bersantai sebelum ia mendengar rentetan ledakan yang memekakkan telinga. Ia mengerutkan keningnya dan mengambil pakaian untuk menutupi tubuhnya yang hancur lebur karena peristiwa tiga hari belakangan ini dan langsung menyerbu keluar pintu.     

"Hitam Kecil!"     

Kucing hitam kecil berbaring tepat di luar pintu dan setelah mendengar panggilan Nonanya, ia segera berubah menjadi wujud monster hitamnya dan membawa Jun Wu Xie di punggungnya lalu berlari ke arah datangnya suara ledakan.     

Jun Wu Yao berjalan melenggang keluar dari kamar, dan senyumnya memudar begitu ia melihat punggung Jun Wu Xie yang pergi tergesa-gesa.     

Siapa serangga kecil kurang ajar yang berani mengganggu istirahat kesayangannya ….     

Mata hitam pekatnya perlahan bercampur dengan warna ungu yang berbahaya, dan suasana di halaman istana menjadi suram dan menyesakkan. Sebuah bayangan yang bersembunyi di kegelapan tersentak dengan kemarahan Jun Wu Yao dan segera muncul kebingungan, berlutut di hadapannya.     

"Tuanku!"     

"Siapa itu?" Mulut Jun Wu Yao membentuk garis keras yang dingin.     

"Mereka adalah orang-orang dari Klan Qing Yun."     

"Bagus. Mereka sepertinya menikmati bermain-main dengan kematian, aku akan menunjukkan pada mereka bagaimana caraku bermain." Suara tawa Jun Wu Yao begitu dingin. Sebuah gerakan terlihat di sudut matanya, dan Jun Wu Yao memutar mata ungunya pada Teratai Kecil yang memanjat di pinggir kolam.     

Teratai Kecil merasakan tatapan keji dan rasa terkejut menjalari seluruh tubuhnya. Ia sedang sibuk dengan urusannya kultivasinya di dalam kolam teratai ketika gelombang kemarahan Jun Wu Yao yang mengejutkan memberikan rasa sakit dan nyeri di sekujur tubuh mungilnya. Ia telah berubah wujud menjadi manusia untuk melarikan diri dari situ tetapi sepertinya Iblis Agung melihatnya.     

"Bawakan aku satu kendi anggur Bulan Giok." Jun Wu Yao berdiri menatap Teratai Kecil, seraya memberikan perintah pada bayangan di sisinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.