Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Perlawanan Sang Teratai (2)



Perlawanan Sang Teratai (2)

0Jun Wu Xie tahu betul seberapa kuat kucing hitam kecil jika berubah wujud, dan terutama sesudah menyantap Singa Emas, kekuatannya telah berkembang. Namun, Teratai Mabuk mampu menahan dan membuat Monster hitam tak berdaya.     

Jun Wu Xie selalu berpikir bahwa Teratai Kecil akan berguna dengan cara lain dan kekuatan bertarungnya bahkan lebih rendah dari nonanya sendiri, tetapi dengan aksi Teratai Mabuk hari ini, mungkin ini waktunya untuk meninjau kembali penilaian itu.     

"Kau bisa bertarung?" Jun Wu Xie menyipitkan matanya menatap Teratai Mabuk yang berwajah kemerahan.     

Teratai Mabuk yang begitu arogan dan egois terhadap monster hitam kini menjadi lemah lembut seperti seekor tikus di hadapan Jun Wu Xie. Ia menjawab pelan, "Aku dapat melawan kucing itu dengan mudah."     

"Perbedaan sebelum dan sesudah sangat besar." Jun Wu Xie berkata.     

Teratai Kecil dan Teratai Mabuk memiliki perbedaan yang sangat kontras dalam hal karakter dan kekuatan bertarung mereka.     

"Teratai salju tentu saja bertumbuh subur dengan anggur berkualitas baik, dan tanpa nutrisi dari anggur, kekuatanku tidak nyata." Teratai Mabuk berkata muram. Jika bukan karena itu, ia tak akan dipermainkan selama ini oleh kucing pengecut itu sampai separah ini!     

"Ia berbicara yang sebenarnya." Jun Wu Yao tiba-tiba berkata. Ia melihat ketertarikan setan kecilnya pada Teratai Mabuk dan menjelaskan dengan senang hati, "Teratai salju seharusnya terlihat seperti ini, semakin banyak anggur berkualitas baik yang mereka konsumsi, mereka akan menjadi semakin kuat. Mereka dilahirkan memiliki rasa haus yang tak pernah terpuaskan pada anggur, pencurian anggur oleh teratai kecilmu bukan sebuah kebetulan."     

Jun Wu Xie mengangguk. Jika memang begitu, cincin roh kontraktualnya tidak sia-sia seperti bayangannya.     

Tetapi ….     

Tak ada alasan bagi Teratai Mabuk untuk mengacau dan membuang semua Nektar Giok ini!     

Jun Wu Xie mengangkat tangannya dan memegang dagu Teratai Mabuk, seraya dirinya berkata dengan memicingkan mata, "Jika kau perlu minum, boleh. Tetapi anggur di sini tak boleh kau sentuh."     

Teratai Mabuk menganga lebar seperti seekor ikan emas di bawah pandangan mata yang mengancam keras seperti baja dan tak dapat mengucapkan sepatah kata pun, sebelum ia mengangguk, menyerah.     

Jun Wu Xie puas dan melepaskan dagunya. Ia kesal karena kurang kekuatan dalam pertempuran, dan walaupun kucing hitam kecil menebusnya, ia masih belum puas. Jika Teratai Mabuk bisa menambah petarung perkasa di gudang senjatanya, sama sekali tidak buruk.     

"Seberapa kuat dia?" Jun Wu Xie bertanya pada Jun Wu Yao.     

Jun Wu Yao menjawab, "Itu tergantung seberapa banyak dia minum, dan apa yang diminumnya. Jika ia diberikan anggur berkualitas baik yang cukup, ia seharusnya tak berkeringat bertarung dengan kekuatan apa pun di bawah level ungu." Kekuatan Teratai Mabuk berada di bawah radar Jun Wu Yao tetapi setan kecil ini terlihat sangat puas.     

Di dunia ini, roh biru adalah batas mereka. Selama satu abad ini, tak ada satu pun yang mencapai roh ungu. Kekuatan bertarung Teratai Mabuk, adalah yang tertinggi dan terbaik di antara seluruh pendekar di Negeri Qi!     

"Anggur yang kau berikan padaku terakhir kali, apakah kau masih memilikinya?" Jun Wu Xie bertanya menatap Jun Wu Yao.     

Jun Wu Yao tersenyum, setan kecil ini begitu pelit menunjukkan perasaannya, tetapi ia tak malu sedikit pun untuk meminta anggur. Ia tak dapat berpisah dengan Nektar Giok dan sudah mengalihkan perhatiannya pada Bulan Giok.     

"Selama kau menginginkannya, aku akan membawakan semua yang kau perlukan."     

"Kau bisa menurunkan mereka." Jun Wu Xie berkata.     

Dengan izinnya, monster hitam dan teratai mabuk mendapatkan kembali kebebasan mereka. Dengan Jun Wu Xie di sini, kedua pembuat masalah diam tak seperti biasanya.     

"Jika kau perlu memuaskan dahagamu lain kali, minta padanya." Jun Wu Xie memberitahu Teratai Mabuk.     

Teratai Mabuk mencuri pandang ke arah Jun Wu Yao, dan hatinya dipenuhi rasa ngeri.     

Ia tak dapat mengalahkan pria ini!     

Ia terlalu keji, beruntung dirinya adalah roh dan bukan manusia. Seorang manusia akan sudah kehilangan tangannya kalau pun ia tak mati karena cengkeraman mematikan yang baru saja dialaminya.     

Nonanya menyuruhnya meminta dari pria menakutkan seperti ini!?     

Teratai Mabuk kemudian menyadari, hari-harinya ke depan akan menjadi panjang dan sulit ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.