Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Taruhan (1)



Taruhan (1)

0Suaranya saja sudah menimbulkan luka berat di tubuhnya, kekuatan yang maha dahsyat itu nyaris membuatnya mati ketakutan.     

Roh hijau? Roh biru? Atau itu bahkan roh ungu yang legendaris ….     

Mo Qian Yuan sama sekali tak dapat menebak kemampuan Jun Wu Yao berada di tingkat mana. Ia sudah begitu kuat bahkan tanpa melepaskan energi spiritualnya!     

Apakah kekuatan mengerikan semacam itu benar-benar ada di bawah langit?     

"Cukup." Suara Jun Wu Xie terdengar tepat pada waktunya. Ia tak tahu apa yang dilakukan Jun Wu Yao, tetapi kekuatan yang menyerang Mo Qian Yuan tidak berpengaruh pada Jun Wu Xie sedikit pun dan ia tak tahu seberapa menakutkannya. Ia hanya dapat menebak dampaknya dengan melihat Mo Qian Yuan yang jatuh terduduk.     

Di saat yang sama ketika Jun Wu Xie menyelesaikan kalimatnya, kekuatan yang menekan tubuhnya terangkat dan menghilang. Ia mengumpulkan seluruh kekuatannya yang tersisa dan berjuang keras untuk berdiri, ketakutan memenuhi hatinya ketika ia memandang Jun Wu Yao.     

Siapa yang menyangka bahwa pria yang memiliki kekuatan surgawi seperti ini disembunyikan oleh Jun Wu Xie? Dengan pria ini, Jun Wu Xie tak perlu takut menghadapi Klan Qing Yun.     

Dengan kekuatan seperti itu, kedua puluh orang ahli dari rombongan delegasi itu akan tersingkir. Bahkan jika penguasa Klan Qing Yun itu datang sendiri, ia mungkin akan menjadi bahan olok-olok yang menderita kekalahan.     

"Giok Jiwa." Jun Wu Yao meminta pada Mo Qian Yuan.     

Mo Qian Yuan menyeka darah dari mulutnya dan memandang sekilas Jun Wu Yao. Tanpa keraguan atau bantahan kali ini, ia memerintahkan para pelayan untuk membawa Giok Jiwa.     

"Wu Xie." Setelah memberikan perintah, ia bertanya pada Jun Wu Xie dengan sedikit ragu-ragu dan takut, "Kau mengatakan kau akan menangani Klan Qing Yun, apakah kau bermaksud meminta … kakakmu untuk melakukannya? Untuk mem …." Mo Qian Yuan mengusap leher belakangnya dengan tangannya.     

"Ya." Jun Wu Xie menjawab dengan jujur.     

Mo Qian Yuan mundur karena terkejut.     

Begitu saja?     

Bukankah itu terlalu brutal?     

"Klan Qing Yun mungkin tak terlalu ramah, tetapi mereka juga bukan melakukan tindakan biadab, dan kau memutuskan untuk … sedikit berlebihan, bukan?" Mo Qian Yuan tahu bahwa walaupun Klan Qing Yun tak akan menyerah dengan Giok Jiwa, keputusan Jun Wu Xie yang terburu-buru sedikit sulit untuk dicerna.     

Terlebih lagi, delegasi yang ikut bersama mereka tidak semuanya berasal dari Klan Qing Yun. Jika sesuatu terjadi pada mereka, Klan Qing Yun pasti akan membalas.     

Dapatkah seorang Jun Wu Yao, berdiri menghadapi kekuatan Klan Qing Yun dalam serangan balasan dan juga kekuatan pedang pinjaman mereka?     

Jika memungkinkan, Mo Qian Yuan akan berusaha untuk menjaga kedamaian dan menyelesaikan masalah dengan jalan kekeluargaan.     

Jun Wu Xie tidak menjawab namun hanya melihat Mo Qian Yuan yang sedang mengalami konflik batin. Ia mengerti kekhawatirannya. Ia sekarang adalah Kaisar Qi dan semua yang ia lakukan, harus dipertimbangkan masak-masak demi kepentingan seluruh isi kerajaan. Tetapi, bersikap terlalu pengasih dan toleran, tidak akan membuat dirinya menjadi pemimpin yang baik.     

Jun Wu Xie mengecilkan matanya dan bertanya perlahan, "Menurutmu aku terlalu brutal?"     

Dengan pertanyaan Jun Wu Xie, ia merasa bulu kuduknya berdiri seraya tatapan dingin sekali lagi tertuju padanya.     

"Tidak, aku hanya berpikir kita tidak seharusnya membunuh tanpa alasan."     

Jun Wu Xie mengamati Mo Qian Yuan. Ia memilih Mo Qian Yuan untuk menaiki takhta karena pria itu begitu sederhana dan baik hati, tak seperti ayah dan adiknya yang kejam dan tidak bermoral. Ia dididik untuk menjadi perisai bagi Keluarga Jun, dan perisai ini memperlihatkan kekuatan dan keteguhannya, namun agak tumpul.     

Perisai ini hanya dapat bertahan tetapi tidak untuk menyerang.     

Jun Wu Xie terdiam sebelum akhirnya mengatakan, "Kau terlalu lunak."     

Wajah Mo Qian Yuan menjadi murung. Itu bukan karena ia terlalu lunak, tetapi Jun Wu Xie yang terlalu brutal.     

"Ayo kita buat taruhan." Jun Wu Xie berbalik menghadap Mo Qian Yuan. Ini waktunya mengasah sedikit perisai itu.     

"Taruhan seperti apa?"     

"Apakah Klan Qing Yun akan menantang kematiannya sendiri." Jun Wu Xie berkata, matanya menyipit sesaat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.