Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aku Perlu Lebih Kuat (2)



Aku Perlu Lebih Kuat (2)

0"Seberapa kuat?" Jun Wu Xie bertanya sambil menatap langit malam.     

Jun Wu Yao tertawa, "Seberapa kuat kau ingin?"     

"Cukup kuat untuk membunuh semua orang ini, bisakah kau melakukannya?" Jun Wu Xie akhirnya memutar tubuhnya, matanya yang jernih dibayangi dengan keteguhan hati.     

Tak ada yang akan mengerti, apa yang ia rasakan ketika ia melihat ketakberdayaan dan keputusasaan Jun Qing dan Jun Xian, dan bagaimana itu menyakiti dirinya.     

Keluarganya, tak seharusnya hidup dalam kesulitan.     

Jun Wu Yao mengangkat alisnya, ini adalah pertama kalinya Jun Wu Xie memintanya membunuh seseorang dan ia terkejut. Ia selalu berpikir bahwa gadis kecil ini tidak tertarik padanya.     

"Apa pun yang kau inginkan, tak ada yang dapat menghentikanku." Jun Wu Yao tersenyum.     

"Mereka menginginkan sesuatu dari Keluarga Jun, tetapi jika kita memberikannya pada mereka, kakek dan pamanku akan patah hati." Jun Wu Xie berkata, menggigit bibirnya. Ia mungkin masih belum mengerti banyak mengenai perasaan yang terlibat di dalam sebuah hubungan antar manusia, namun kegetiran di hatinya dapat dirasakan dengan jelas.     

Jun Wu Xie tidak tahu, mengapa ia menceritakan semua ini pada Jun Wu Yao.     

Pria ini misterius, berbahaya, dan liar. Tetapi entah bagaimana, ia memiliki firasat bahwa ia hanya perlu meminta, dan pria itu akan melakukannya.     

Kepercayaan yang tak dapat dijelaskan ini, membingungkan dirinya.     

"Jika kau tak ingin memberikannya pada mereka, maka simpan saja." Jun Wu Yao melihat Jun Wu Xie yang berbeda malam ini. Matanya menunjukkan kebingungan dengan begitu banyak emosi terpancar dari dalam dirinya, seolah ia sedang berpikir, dan belajar di saat yang sama.     

"Pihak lawan terlalu kuat, jauh lebih kuat daripada Istana Lin. Jika kami menolak, mereka akan menyerang Istana Lin." Jun Wu Xie yakin, Istana Lin bukan apa-apa di mata Klan Qing Yun. Sebenarnya, bukan hanya Istana Lin, mereka tidak menganggap keseluruhan Kerajaan Qi.     

Kau bisa mengetahuinya dari cara Jiang Chen Qing memperlakukan Mo Qian Yuan, Kaisar Qi.     

Bangkit dengan protes, atau meringkuk dalam sikap tunduk?     

"Maka, bunuh saja mereka semua." Gelak tawa Jun Wu Yao hampir seperti setan, nada suaranya santai seakan membunuh orang bukan masalah besar baginya.     

"Kau berpikir lebih baik menahan rasa sakit untuk menghindari reaksi buruk yang akan datang?" Jun Wu Yao bertanya ketika Jun Wu Xie tetap terdiam.     

Jun Wu Xie ragu-ragu sebelum akhirnya mengangguk pelan.     

Ia mengambil sikap tegas ketika menghadapi mantan Kaisar dan Pangeran Kedua karena ia begitu yakin dapat mencabut akar permasalahan hingga tuntas, tanpa takut dengan konsekuensinya. Tetapi ia tak yakin dengan kekuatan Klan Qing Yun.     

Tidak akan sulit baginya untuk membunuh delegasi mereka di Ibu Kota Kekaisaran, tetapi konsekuensinya akan mustahil untuk diatasi.     

Jun Wu Yao berjalan ke samping Jun Wu Xie. Ia mengulurkan tangannya dan memegang pundak Jun Wu Xie dan membalikkan tubuhnya menghadapnya untuk menatap langsung matanya yang diliputi kabut samar.     

"Untuk menyerah, selalu akan menjadi pilihan orang-orang lemah. Kau melangkah mundur sekarang, dan kau akan terbiasa menyerah. Kau tidak ingin menyerah sedikit pun, bukan?"     

"Benar." Jun Wu Xie mengangguk. Keluarga Jun sudah terlalu banyak mengalami siksaan selama sepuluh tahun terakhir, dan ia tak ingin kakek dan pamannya hidup di dalam tekanan lebih lama lagi. Menyerahkan Giok Jiwa mungkin memberikan kedamaian sementara waktu bagi mereka, tetapi kebanggaan yang dimenangkan Keluarga Jun dari rakyat setelah bertempur dengan keras untuk menjatuhkan rezim pemerintahan, akan sia-sia dan kembali ke titik negatif.     

"Maka jangan menyerah, aku berhutang padamu. Jadi … gunakan aku sesukamu." Jun Wu Yao tersenyum lebar, membungkuk dalam-dalam dan mengambil tangan mungilnya, lalu mendaratkan ciuman lembut padanya.     

"Aku dapat menjadi pedang yang kau hunuskan, dan menjadi perisai pelindung dari musuh-musuhmu, kau dapat memilih untuk menggunakanku seperti yang kau inginkan."     

Jun Wu Xie menatapnya, "Mengapa?" Mereka tak berhutang pada satu sama lain lagi, mengapa ia mau menolongnya sampai sedemikian rupa?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.