Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pergantian Rezim (2)



Pergantian Rezim (2)

0Tidak sampai setengah hari berlalu setelah Putra Mahkota Mo Qian Yuan memimpin Prajurit Rui Lin memasuki Istana Kekaisaran, kabar wafatnya Sang Kaisar sudah menyebar di seluruh Ibu Kota Kekaisaran. Maklumat dikeluarkan bahwa Mo Qian Yuan akan mewarisi takhta.     

Upacara penobatan akan diadakan tujuh hari lagi.     

Rezim pemerintahan Kerajaan Qi berganti, tenang dan tanpa huru-hara.     

Dengan pembantaian berdarah yang dilakukan Jun Wu Xie terhadap para pengikut dan penjilat Kaisar di gerbang istana, tak sedikit pun suara yang menentang penobatan Putra Mahkota terdengar.     

Para pejabat istana tahu jelas mengenai hubungan Mo Qian Yuan dan Jun Wu Xie, dan dengan Mo Qian Yuan menaiki takhta menjadi Kaisar, posisi permaisuri yang kosong mungkin akan segera menjadi milik Jun Wu Xie. Terlebih lagi, dengan Prajurit Rui Lin yang menakutkan masih merapatkan barisan di dalam Ibu Kota Kekaisaran, mereka lebih baik menyelamatkan kepala mereka.     

Persiapan upacara penobatan berlangsung tanpa halangan, Mo Qian Yuan memerintahkan agar Istana Kekaisaran dibersihkan, dari atas ke bawah, menyingkirkan semua pelayan istana dan kasim yang dahulu melayani Pangeran Kedua dan Kaisar sebelumnya, dan mendapatkan kendali penuh atas Istana Kekaisaran.     

Dari keadaan di mana nyawanya terancam, sampai ke penobatannya menjadi Kaisar. Itu hanya terjadi dalam waktu beberapa bulan. Semuanya terasa seperti sebuah mimpi.     

Jika bukan karena Jun Wu Xie, ia sudah akan meninggal di kediaman Putra Mahkota.     

"Yang Mulia, barang-barang sudah dikirimkan ke Istana Lin, sesuai perintah Anda." Dua hari lagi menjelang upacara penobatan Mo Qian Yuan, tetapi para kasim di Istana Kekaisaran sudah menggunakan gelar yang biasanya diberikan untuk penguasa yang menjabat.     

Mo Qian Yuan tak bergeming. Duduk di singgasananya, ia tak terlalu bergembira.     

"Hmm … Apakah kau bertemu Nona Jun?" Sejak hari itu di aula istana, Mo Qian Yuan tak melihat Jun Wu Xie. Ketiga tahanan di penjara bawah tanah Istana Kekaisaran telah ditinggalkan begitu saja, nyawa mereka berada di tangan Jun Wu Xie.     

"Aku tidak bertemu dengan Nona Jun."     

Mo Qian Yuan mengangguk, ia telah mengirimkan beberapa kendi Nektar Giok yang ia miliki ke Istana Lin. Ia tahu, Jun Wu Xie tidak tertarik dengan apa pun, tetapi kendi-kendi Anggur ini mungkin berarti sesuatu baginya.     

Disibukkan dengan upacara penobatan, ia tak memiliki banyak waktu luang. Tak peduli apa pun yang direncanaka Jun Wu Xie, ia yakin, gadis itu sudah memikirkan semuanya dengan lebih cermat dibandingkan dirinya.     

Di Istana Lin, Jun Xian dan Jun Qing duduk menghadap Jun Wu Xie, tegang, tak seperti biasanya.     

Jun Wu Xie tidak keluar dari Istana Lin berhari-hari, dan berada dalam status tahanan rumah karena "interogasi" yang dilakukan kedua pria ini.     

Dari memaksakan Kaisar turun dari takhtanya sampai ke pergantian penguasa, Ayah-anak Jun menggali setiap detail kejadian ini, dan begitu mereka mengetahui kebrutalan yang dilakukan ketika memaksa Kaisar turun takhta, fakta ini membuat mereka berdua berkeringat dingin.     

Keluarga Jun sangat berani dan pantang menyerah. Mereka bagaikan dewa dan raksasa di medan perang dan pertempuran, tetapi menjadi kerdil ketika berhubungan dengan politik istana. Jun Wu Xie masuk ke istana hanya dalam waktu beberapa bulan, mengangkat Keluarga Jun keluar dari situasi sulit yang menyelubungi mereka lebih dari sepuluh tahun. Ini semua terjadi terlalu cepat, terlalu tiba-tiba, dan kedua pria itu tak memiliki waktu untuk bertindak, sebelum mereka menyadari semua sudah selesai ….     

"Apakah kau benar-benar mengurung Kaisar sebelumnya di dalam ruang bawah tanah?" Jantung Jun Xian berdetak sangat kencang. Keluarga Jun selalu setia pada Keluarga Kekaisaran selama beberapa generasi, dan bagaimana mereka sampai mendapatkan keturunan seperti Jun Wu Xie yang begitu keras, setan kecil yang menghina tata krama istana.     

"Ya." Jun Wu Xie mengiyakan.     

Jun Xian dan Jun Qing saling bertukar pandangan, mata mereka terlihat tak berdaya.     

"Kau telah berhasil melaksanakan rencanamu untuk Putra Mahkota dengan sempurna. Tetapi mengingat apa yang dikatakan Bai Yun Xian, apa yang akan kau lakukan?" Semua sudah terjadi, Jun Xian tidak lagi bertanya apa yang akan terjadi. Ia khawatir akan kata-kata Bai Yun Xian bahwa Klan Qing Yun akan tiba.     

Klan Qing Yun, mereka tak dapat diremehkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.