Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pergantian Rezim (3)



Pergantian Rezim (3)

0"Jangan khawatir, kakek. Ia tak akan mengatakan apa pun." Jun Wu Xie menenangkannya.     

"Ia tak akan?" Jun Xian terlihat skeptis.     

"Aku tahu apa yang harus dilakukan mengenai hal itu, dan aku akan membereskannya setelah upacara penobatan." Bukan hanya Bai Yun Xian, tetapi bahkan Kaisar terdahulu dan Pangeran Kedua. Ia akan membuat mereka hidup menjalani penyiksaan dan mendambakan kematian.     

Mereka telah membuat Keluarga Jun hidup menderita lebih dari sepuluh tahun, mereka tak dapat dilepaskan begitu mudah.     

Dengan semua yang telah dikatakan, ayah dan anak Keluarga Jun tak memiliki pertanyaan lagi. Hanya ada satu hal yang membebani pikiran mereka.     

Beberapa hari terakhir, Mo Qian Yuan telah mengirimkan hadiah yang begitu banyak ke Istana Lin. Begitu banyak sehingga mereka kehabisan tempat untuk menyimpannya. Menunjukkan rasa terima kasih seperti ini, agak mengkhawatirkan.     

Jun Wu Xie sering terlihat bersama Mo Qian Yuan sebelum ini, dan sekarang, ia bahkan menolong Mo Qian Yuan untuk menaiki takhta, dan Mo Qian Yuan tampaknya menurut pada setiap keinginan Jun Wu Xie.     

Ini aneh, bagaimana pun orang melihatnya.     

Mo Qian Yuan sudah dewasa. Selama ini menjadi Putra Mahkota, ia tak memiliki wanita di sisinya, ia bahkan tak memiliki gundik sebagai Putra Mahkota, tidak satu pun.     

Ia jarang berhubungan dengan wanita, kecuali Jun Wu Xie.     

Karena Jun Wu Xie tidak keluar dari Istana Lin, ia tak mengetahui rumor yang beredar. Dikatakan bahwa setelah Putra Mahkota dinobatkan sebagai Kaisar, ia akan menikahi Jun Wu Xie yang akan menjadi permaisuri.     

Dengan Istana Lin dan Prajurit Rui Lin di belakangnya, tak ada keraguan Jun Wu Xie adalah pilihan tepat.     

Hanya saja ….     

Tak peduli bagaimana ayah dan anak Keluarga Jun ini melihatnya, Jun Wu Xie tak memiliki niat ke situ.     

Setelah penurunan takhta secara paksa, Jun Wu Xie tak bertemu Mo Qian Yuan sekali pun.     

Apa yang dipikirkan gadis ini di dalam kepala mungilnya?     

Jun Wu Xie tak memikirkan hal itu sama sekali, Mo Qian Yuan hanya sekutu dalam rencana besarnya untuk menurunkan Kaisar, dan sebuah pisau tajam untuk melindungi keluarganya. Alasan sebenarnya ia tak keluar dari kediamannya beberapa hari ini, tak lain dan tak bukan karena kucing hitam kecilnya ….     

Hari itu, setelah kucing hitam kecil memangsa Singa Emas, ia selalu dalam keadaan lelah, tidur sepanjang waktu. Kucing itu tidur enam belas jam sehari.     

Melihat kucing hitam kecil seperti ini, telah membuat Jun Wu Xie sangat khawatir.     

Setelah selesai dengan ayah dan anak Keluarga Jun, Jun Wu Xie kembali ke paviliunnya. Kala itu tengah hari dan matahari bersinar terang. Di atas sebuah meja batu, gumpalan bulu hitam sedang meringkuk, mendengkur pelan.     

Cahaya matahari yang keemasan menyinari punggung ramping berbulu hitam itu, dengan sedikit pantulan memancarkan warna emas.     

Jun Wu Xie berjalan menghampirinya dan menggendong kucing hitam itu di tangannya. Berada di bawah matahari yang bersinar terik, tubuh kucing hitam kecil itu menjadi hangat. Jun Wu Xie membawanya ke dalam kamarnya dan menyisir serta membelai bulunya dengan lembut.     

"Tidak enak badan …." Kucing hitam kecil bergerak, matanya yang setengah terbuka menunjukkan rasa tidak nyaman.     

"Apa yang kau rasakan?" Jun Wu Xie bertanya.     

"Aku merasa kembung, dan panas." Kucing hitam kecil itu bergeser dan meringkuk untuk menemukan posisi nyaman, tetapi tak berguna, ketidaknyamanan yang ia rasakan menolak pergi.     

Roh di dalam tubuhnya seperti terbakar dalam api, dan panas yang menyiksa ini membuatnya tak bisa tidur dengan tenang.     

Jun Wu Xie mengernyitkan keningnya karena khawatir, tubuh Kucing hitam kecil sejatinya adalah kumpulan roh, apa yang dapat membuatnya merasa seperti ini? Ia memeriksa Kucing hitam kecil dengan cermat dan baru menyadari bahwa mereka berada di dalam ruangan, jauh dari matahari. Mengapa bulu hitam pekat ini, masih memancarkan sedikit kilau keemasan?     

Pancaran itu, terlihat sangat mirip dengan kemilau emas tubuh Singa Emas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.