Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pertunjukan Dimulai (4)



Pertunjukan Dimulai (4)

0Setelah beberapa saat, Bai Yun Xian diantar ke aula utama. Mo Xuan Fei menghubungkan kejadian ini dengan rencananya dan ia pun terkejut karena rencana ini sudah gagal total bahkan sebelum dimulai.     

"Itu tidak mungkin …." Bai Yun Xian berkata setengah tak percaya. "Racun itu diajarkan padaku oleh Tuanku. Di seluruh negeri hanya para tetua, Tuanku dan murid langsungnya yang diajarkan bagaimana untuk meramu penawarnya!"     

Mo Xuan Fei dan Kaisar saling bertukar pandangan setelah mendengar pernyataan Bai Yun Xian dengan wajah masam.     

Obat-obatan Klan Qing Yun dikenal di seluruh negeri karena telah menyelamatkan banyak nyawa dan menolong orang-orang yang sudah tak memiliki harapan. Mereka telah menganggap Klan Qing Yun sebagai tempat keramat yang suci dan tanpa cela untuk berobat. Di balik topeng itu, Klan Qing Yun mengajarkan ilmu membuat racun keji pada muridnya?     

Menyimpan pemikiran itu di dalam hati, mereka tak bertanya pada Bai Yun Xian mengenai hal itu.     

"Jun Wu Xie pasti telah menggunakan jasa seseorang yang sangat berbakat untuk mengatasi krisis ini. Ia saat ini bersama dengan Mo Qian Yuan, memimpin Prajurit Rui Lin ke dalam Istana Kekaisaran, untuk melawanmu. Yun Xian, tenang saja, aku akan mengerahkan segenap kekuatanku untuk melindungimu!" Mo Xuan Fei menggenggam tangan Bai Yun Xian erat-erat, matanya memperlihatkan kekaguman.     

"Silakan jika ia berani! Aku ingin melihat apa yang berani ia lakukan terhadapku! Kupu-kupu Min sudah tiba di Klan Qing Yun dan Tuanku telah mengirimkan orangnya ke sini. Jika ia berani menyentuh sehelai rambut di kepalaku, Tuanku tidak akan melepaskannya." Bai Yun Xian tertawa licik. "Aku berniat untuk menyelesaikan masalah sebelum orang-orang Klan Qing Yun tiba di sini, tidak masalah jika rencana itu gagal sekali pun, Klan Qing Yun tetap akan datang."     

Bai Yun Xian, dalam amarahnya, tak melihat senyuman di wajah Kaisar dan Mo Xuan Fei.     

Mendorong Bai Yun Xian ke barisan depan adalah langkah terbaik yang dapat mereka lakukan sekarang.     

"Si bebal tak kenal takut." Suara dingin terdengar di pintu aula utama dan mereka bertiga menoleh untuk melihatnya.     

Mereka melihat Jun Wu Xie berdiri di pintu dengan Mo Qian Yuan berada di sisinya. Prajurit Rui Lin yang berada di belakang mereka telah mengalahkan seluruh Prajurit Yu Lin tanpa suara!     

Jantung Kaisar berhenti berdetak sesaat, perasaan terkejut menjalari dirinya dan ia tak dapat bersuara. Tatapan mata Jun Wu Xie yang dingin dan kosong begitu menusuk ke tulangnya, dan ia tak sanggup mengangkat kepalanya menatap mereka, mundur kembali ke kursi kerajaan.     

"Paduka Ayahanda." Mo Qian Yuan memberi salam, tenang dan formal, seraya berjalan masuk ke dalam aula utama bersama dengan Jun Wu Xie.     

Bai Yun Xian menggertakkan giginya melihat Jun Wu Xie, dan jika bukan karena Mo Xuan Fei yang menahan tangannya, ia pasti sudah berdiri dan menghampiri perempuan jalang itu dan menampar wajahnya bolak balik.     

"Kau di … di sini … " Suaranya tidak terdengar seperti biasanya yang begitu otoriter, melainkan terdengar sedikit bergetar. Kaisar mendengar suaranya sendiri dan langsung mengendalikan emosinya dan mencoba untuk menenangkan diri.     

"Paduka Ayahanda, Aku di sini melaporkan bahwa ada pengkhianat di tengah-tengah Prajurit Yu Lin yang melakukan kekerasan dengan niat membahayakan rakyat jelata. Putramu, khawatir hatinya akan keselamatanmu, maka aku telah mengambil inisiatif untuk membawa pasukan ke Ibu Kota Kekaisaran. Aku tidak berani meminta maaf kepada Anda, tetapi meminta izin untuk menangkap pengkhianat yang menggunakan racun dalam upaya untuk menghancurkan Kerajaan Qi dan membahayakan rakyat tak bersalah. Begitu aku menangkap pengkhianatnya, aku akan menyerahkan diri pada Anda, Paduka Ayahanda, untuk dihukum sesuai keinginan Anda!" Mo Qian Yuan terpelanting berlutut, suaranya yang tegas dan jernih menggema di seluruh ruangan.     

Kaisar memaksakan sebuah senyuman keluar dari mulutnya. Sementara sudut bibirnya berkedut. 'Menghukum sesuai keinginanmu', omong kosong apa itu!? Dengan Mo Qian Yuan memimpin pasukan Rui Lin yang begitu besar menuju Istana Kekaisaran, bagaimana mungkin ia, walaupun seorang Kaisar, mampu menghukumnya!?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.