Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tahu Tempatmu (3)



Tahu Tempatmu (3)

0"Aku telah menyiapkan penawar racun, kita tidak tahu secara pasti berapa orang yang telah terkena racun, maka aku menyiapkan cukup untuk semua orang. Setelah Prajurit Rui Lin meminum penawar racun ini, suruh mereka mengantarnya ke semua orang."     

Racun itu menyebar di area yang luas, dan Jun Wu Xie tak dapat memeriksa semua orang, maka telah diputuskan agar semua orang meminum penawar racun, sehingga lebih efisien.     

"Siap laksanakan."     

"Aku rasa aku tak perlu mengatakan padamu bagaimana cara melakukannya?" Mata dingin itu menatap Long Qi penuh harap.     

"Aku tidak akan mengecewakanmu!" Long Qi menjawab dengan tegas.     

Di hari terjadinya ledakan tubuh, banyak orang merasa sakit. Dan para dokter pun tak mengerti harus mengatasi dari mana, orang-orang mulai panik.     

Di sore hari yang sama, sebuah pengumuman disebar di kota. Orang yang membacanya sangat marah dan berita itu tersebar seperti kebakaran hutan ke setiap sudut kota.     

Penjahat yang bersembunyi di tengah kota belum menyerah dan menggunakan racun untuk menyebar ketakutan di Ibu Kota Kekaisaran. Kelima puluh tubuh yang meledak di hari sebelumnya disebabkan oleh racun yang telah mereka minum.     

Dalam sekejap, orang-orang mengutuk dan bersumpah di setiap tempat di kota dan orang-orang yang anggota keluarganya sakit karena terkena dampak racun itu menangis karena khawatir.     

Ketika perasaan panik menyelimuti semua orang, Putra Mahkota Mo Qian Yuan membawa Prajurit Rui Lin keluar, dan menyerahkan penawar racun pada rakyat banyak, ramuan di sebuah botol kecil, yang menetralisir racun di dalam tubuh mereka.     

Delapan puluh ribu Prajurit Rui Lin diberangkatkan, terus-menerus membagikan penawar racun ke tangan orang banyak. Mereka yang terkena dampak racun langsung merasakan perubahan setelah mengkonsumsi penawar racun dan dalam setengah hari, pembicaraan mengenai sikap baik Mo Qian Yuan terucap dari bibir banyak orang, memujinya dengan penuh rasa syukur. Hari ini, posisi dan popularitas Putra Mahkota meluncur tinggi sampai ke atas awan, dukungan untuknya bahkan melebihi dukungan untuk Sang Kaisar.     

Keadaan darurat kembali diumumkan, dan mereka yang menentang penutupan kota sekarang membenci para pengkhianat sampai ke lubuk hati terdalam dan berbalik mendukung Prajurit Rui Lin.     

Orang-orang begitu berapi-api, bukan hanya Putra Mahkota yang reputasinya menanjak drastis, tetapi Prajurit Rui Lin sekarang juga dianggap sebagai pelindung rakyat.     

Rencana yang dapat membasmi seluruh isi Ibu Kota Kekaisaran digagalkan sedikit demi sedikit. Dengan ramuan penawar racun Jun Wu Xie yang dibagikan oleh tentara Rui Lin pada semua orang untuk menetralisir racun di tubuh mereka, ancaman terhadap Ibu Kota Kekaisaran sepenuhnya hilang.     

Kecepatan penanganan ini tak memberikan kesempatan berita terdengar sampai ke Istana Kekaisaran. Selain kelima puluh kematian di hari pertama, tak ada kerugian lain dari racun itu.     

Dalam upaya untuk mengindentifikasi penjahat yang bersembunyi, Prajurit Rui Lin melakukan pemeriksaan terhadap identitas lima puluh orang yang meninggal. Mereka meledak pecah berkeping-keping dan mustahil untuk mengidentifikasi berdasarkan wajah mereka. Mereka memulai investigasi dengan keluarga yang melaporkan kehilangan sanak saudaranya.     

Di Istana Lin, Jun Qing memperhatikan seraya Jun Wu Xie menyibukkan diri dengan pilnya, ekspresinya begitu penuh perhatian.     

"Kau telah menyuruh Long Qi untuk mengumumkan bahwa orang yang bertanggung jawab menyebarkan racun ini adalah penjahat yang sama yang masih bersembunyi di dalam Ibu Kota Kekaisaran, apa tujuannya?" Jun Qing tak dapat memahami niat keponakannya sendiri. Dengan kericuhan yang ditimbulkan dari akibat racun ini, Prajurit Rui Lin memiliki alasan yang lebih kuat untuk mengendalikan Ibu Kota Kekaisaran, tetapi Jun Wu Xie tidak berniat mengakhiri semuanya di sini, seberapa jauh ia hendak mempermasalahkan hal ini?     

Jun Wu Xie masih sibuk dengan pil-pilnya dan ia menjawab, "Hal yang disembunyikan, tentu saja harus diungkap."     

Jun Qing berpikir dalam hati, Jun Wu Xie telah menyuruh Prajurit Rui Lin melakukan investigasi untuk mengidentifikasi kelima puluh orang yang meninggal. Namun, dengan cara mereka meninggal, tidak mungkin melakukan tugas itu. Dengan begitu banyak jumlah penduduk di kota, tak akan mudah untuk mengidentifikasi mereka, bahkan sebagai orang hilang.     

"Di bawah keadaan normal, akan sulit untuk menemukan identitas mereka. Sekarang semuanya berbeda. Karena rakyat khawatir dengan racun itu, mereka akan memastikan keselamatan anggota keluarganya, termasuk yang sedang melakukan wajib militer." Jun Wu Xie menjelaskan, dengan seikat tanaman herbal di tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.