Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Racun (3)



Racun (3)

0Mo Qian Yuan menurut, dan hati-hati mendekat ke meja batu itu. Melihat kening Jun Wu Xie semakin berkerut, ia menelan ludah, diam-diam.     

"Duduk." Jun Wu Xie memerintahkan.     

Mo Qian Yuan duduk dengan patuh.     

"Tangan."     

Setiap kata yang diucapkan Jun Wu Xie, dilakukan tanpa protes. Begitu Jun Wu Xie mengukur denyut nadinya, Long Qi berteriak di halaman istana, ekspresinya begitu gusar.     

"Nona Muda!" Long Qi berlari kemudian bersimpuh di atas satu lututnya.     

"Apa yang terjadi?" Penciuman Jun Wu Xie yang sensitif mengenali jejak bau darah datang dari Long Qi. Baunya sangat tipis, tidak seperti aroma tajam dari Mo Qian Yuan, aroma ini sepertinya melekat di tubuh Long Qi dari udara dan bukan kontak langsung.     

"Masalah." Long Qi menjawab singkat.     

Dalam satu hari, ada lima puluh kejadian ledakan tubuh manusia. Lokasi ledakan itu terjadi di banyak tempat, tetapi keadaan mereka sebelum mati mirip seperti yang dideskripsikan oleh Mo Qian Yuan.     

Jika hanya satu tubuh yang meledak, itu adalah sebuah kecelakaan. Dengan begitu banyak kasus, di waktu yang bersamaan, alasan kecelakaan tidak diperhitungkan.     

Ledakan di banyak tempat telah membuat rakyat gempar dan merasa tidak nyaman.     

"Prajurit Rui Lin telah diberangkatkan untuk menenangkan dan menghibur rakyat. Pelayanmu merasa ledakan ini adalah hasil tindakan yang disengaja." Setelah serangan malam itu terhadap Istana Kekaisaran, Long Qi secara tak sadar melaporkan setiap kejadian pada Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie merenungkan semua fakta ini, ledakan tubuh pertama terjadi pada Lin Yue Yang, tetapi efeknya sedikit berbeda. Bagaimana pun, ia merasa insiden ini berhubungan satu sama lain walaupun terlihat berbeda.     

Mo Qian Yuan mendengarkan laporan Long Qi dalam keadaan terkejut. Ia berpikir bahwa apa yang dilihatnya unik. Tetapi sepertinya ada banyak kasus seperti itu!     

Tiba-tiba, Mo Qian Yuan merasakan tangan mungil yang hangat menarik pergelangan tangannya. Ia berbalik melihat dan menemukan Jun Wu Xie memegang tangannya, ujung jemarinya yang halus menekan nadinya. Dalam sekejap, Mo Qian Yuan merasakan darah naik ke wajahnya dan ia merasa panas. Ia mengalihkan pandangannya malu, tetapi sentuhan halus di kulitnya membuat jantungnya berdetak tak beraturan.     

Hanya setelah tangannya dilepaskan, detak jantungnya menjadi lebih lambat dan ia tenang kembali.     

"Apakah ada yang salah?" Mo Qian Yuan bertanya.     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya, nadi Mo Qian Yuan stabil, tetapi ada yang tidak normal.     

"Apakah kita curiga berlebihan?" Mo Qian Yuan bertanya lagi.     

"Tak ada asap jika tak ada api." Jun Wu Xie tak akan lengah. Keadaan tubuh Mo Qian Yuan berbeda dari yang lain. Ia telah meminum obat yang mengandung Teratai Kecil dan tubuhnya telah berubah drastis. Selain itu, ia telah memberikan pil penguat stamina padanya setiap hari, kebanyakan dari pil itu adalah anti racun, untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan di kediaman Putra Mahkota.     

Kelihatannya, Mo Qian Yuan bukanlah subjek yang baik untuk melakukan diagnosa.     

"Bawa padaku penjaga dari Prajurit Rui Lin yang bersamamu hari ini." Jun Wu Xie meminta dengan pintar.     

Mo Qian Yuan hanya dapat menurut. Kesepuluh penjaga yang menemaninya langsung dipanggil.     

Para penjaga dari pasukan Prajurit Rui Lin ini terbilang muda, dengan rentang usia antara dua puluh lima sampai dua puluh enam. Tetapi tentara yang baru direkrut sudah memiliki sepuluh tahun pengalaman mengabdi pada negeri!     

Mereka berdiri dalam sebuah barisan rapi di hadapan Jun Wu Xie, berpakaian rapi, matanya menyala dengan hasrat menggebu-gebu, tubuhnya tegap, dengan tatapan teguh khas tentara.     

"Kau, sini." Jun Wu Xie mengangkat jarinya, dan menunjuk tentara yang bertubuh maskulin itu.     

Tentara itu langsung berjalan dengan langkah tegap ke meja batu itu, dan dengan instruksi Jun Wu Xie, menggulung lengan bajunya dan memperlihatkan lengannya yang kekar pada Wu Xie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.