Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Teratai Mabuk (3)



Teratai Mabuk (3)

0" …. " Jun Wu Xie tertegun.     

Ia hanya punya satu roh kontraktual ….     

Monster hitam itu membelalak menatap heran pemuda berambut perak di hadapannya.     

[Tem … tembam?] Ia tak yakin.     

Pemuda berambut perak itu meringis.     

"Kau yang gemuk! Aku terlihat begitu menawan! Bagian mana dari tubuhku yang bisa dikatakan bahkan mendekati gemuk!?"     

[ ….] Monster hitam itu kehabisan kata-kata.     

Siapa yang dapat memberitahunya apa yang terjadi di sini!?     

Bagaimana? Bagaimana bocah montok yang lembut itu berubah menjadi seorang pemuda sopan seperti ini!?     

Apakah ia bermutasi!?     

"Aku adalah Teratai Salju Maharaja yang agung, atau kau bisa memanggilku Teratai Mabuk. Jangan bingung antara aku dengan si gumpalan kecil montok itu." Pemuda berambut perak berkata sambil melipat tangannya, geram.     

Ia juga menjadi sedikit arogan! Monster hitam menatapnya dengan sudut pandang lain.     

"Baik, ayo kerja. Kau sering mempermainkan aku, apakah kau menikmatinya? Ayo! Ini waktunya untuk menyamakan skor permainan!" Teratai Mabuk memicingkan matanya.     

Begitu Teratai Mabuk dan monster hitam hendak bergerak, Jun Wu Xie berdiri.     

"Kau adalah penjagaku dan sebaliknya, Nona. Aku tak akan menyerangmu, tetapi si kawan ini mempermainkan aku terakhir kali kita bertemu! Aku akan menunjukkan padanya!" Teratai Mabuk tak berani bersikap tidak sopan pada Jun Wu Xie.     

"Di mana pot teratai itu?" Jun Wu Xie bertanya dengan tenang pada Teratai Mabuk.     

" … " Teratai Mabuk ragu-ragu.     

"Berikan padaku." Jun Wu Xie berkata santai.     

"Di dalam air …." Teratai Mabuk menelan ludah, takut luar biasa dengan nada bicara Jun Wu Xie yang dingin terhadapnya.     

"Bawa ke sini." Jun Wu Xie menatap. Teratai Mabuk gemetar, dan kemudian, ia sudah menyelam ke dalam kolam, menimbulkan percikan air.     

Beberapa saat kemudian, pemuda tampan itu berdiri dalam keadaan basah, memegang pot di hadapan Jun Wu Xie.     

"Kau dapat berubah?" Jun Wu Xie bertanya, melihat Teratai Mabuk dari ujung kepala hingga kaki.     

Teratai Mabuk menjawab, "Aku adalah si Teratai Salju yang Agung, tetapi ada kecelakaan selama proses kultivasiku, dan aku terjebak di dalam tubuh kecil itu sejak saat itu. Jika aku direndam di dalam alkohol, aku bisa berubah kembali untuk sementara waktu."     

"Kau yang menggigit si Hitam Kecil?" Jun Wu Xie heran, karena Teratai Kecil tak pernah agresif dengan Kucing hitam kecil.     

"Ya." Digaruk-garuk setiap hari, semua orang pasti akan marah!     

"Jumlah anggur yang kau tuangkan ke dalam kolam teratai terlalu sedikit untuk dapat berubah wujud, tetapi bisa membuatku mengambil alih kesadaran si gemuk … ck, maksudku si kecil itu." Teratai Mabuk menggertakkan gigi, menatap kesal pada monster yang duduk di samping Jun Wu Xie.     

Monster itu mencoba menahan tawanya meledak tak terkendali.     

Teratai Mabuk tidak tahan lagi. Sebuah bayangan buram melesat ke arah monster besar itu.     

Dan ….     

PUFF! Sebuah kabut menyelimuti tubuh itu.     

Monster itu merasakan sesuatu yang lembut, licin dan tetesan cairan hangat jatuh di wajahnya ….     

Ketika kabut itu memudar, Teratai Kecil yang merengek ketakutan melekat di moncongnya, matanya yang berlinang air mata menatap ngeri.     

Kemudian ….     

"WAAAHHHH!!!!" Teratai Kecil menangis meraung-raung seraya turun dari wajah monster itu dan berpijak pada kaki kecilnya untuk bersembunyi di belakang Jun Wu Xie, dan menatap monster hitam yang menakutkan itu.     

Bagaimana ia bisa berada di atas monster itu!? Ini benar-benar menakutkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.