Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ini Baru Permulaan (3)



Ini Baru Permulaan (3)

0Setelah Jun Xian dan pengawalnya turun dari kuda mereka, sekelompok pembunuh berlari menghampiri mereka. Mereka tak dapat bertahan melawan pembunuh itu dalam keadaan lemah. Semua pengawal terbunuh dan Jun Xian ditangkap dan dibawa kembali ke Ibu Kota Kekaisaran.     

Para pengawal dari Prajurit Rui Lin sudah ikut dengan Jun Xian untuk waktu yang lama, dan perwiranya sudah seperti keluarga baginya. Jun Xian berduka sangat dalam atas kematian mereka.     

Ia dibawa ke penjara bawah tanah, jika bukan karena kedatangan Jun Wu Yao tepat waktu, ia mungkin tak akan bertahan dan tak dapat melihat putra dan cucunya lagi.     

Jun Xian menceritakan peristiwa rusuh itu dengan suara datar ….     

Padahal itu membuat orang yang mendengarkannya meringis ngeri karena ia hampir saja terbunuh.     

Mo Qian Yuan sebagai anggota Keluarga Kekaisaran, menundukkan kepalanya merasa malu, ia lebih tahu dari siapa pun, siapa orang yang bertanggung jawab atas kekejian ini.     

Wajah Jun Qing menjadi gelap. Di dalam usaha Keluarga Kekaisaran untuk menumpas habis Keluarga Jun, mereka telah menggunakan Lin Yue Yang sebagai umpan, mengetahui Keluarga Jun tak akan diam saja melihat orang yang berjasa bagi mereka mati terhinakan. Keluarga Jun bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi dengan Keluarga Lin.     

"Kita sudah melibatkan Keluarga Lin." Jun Xian memejamkan matanya merasa sakit hati. Seorang prajurit sepanjang hidupnya, ia telah mendedikasikan hidupnya untuk negeri, Kaisar yang menerima pengabdian dan kesetiaannya, ternyata begitu tak berperasaan.     

Rasa sakit dari tubuhnya tak dapat dibandingkan dengan rasa sakit yang menusuk dari hatinya.     

"Kakek akan baik-baik saja setelah dirawat beberapa hari." Jun Wu Xie membereskan peralatannya setelah mendengar kakeknya berbicara.     

Sejak meninggalkan Istana Kekaisaran, ia begitu tenang.     

Ketenangan ini membuat Mo Qian Yuan yang sebelumnya menyaksikan kekejamannya, merasa tak nyaman.     

"Kakek, Paman, kalian pasti lelah, silakan istirahat lebih cepat." Jun Wu Xie mengingatkan seraya ia berdiri.     

"Wu Xie, tunggu." Jun Xian duduk dan menatap Mo Qian Yuan.     

Mo Qian Yuan mengerti bahwa kata-katanya bukan dimaksudkan untuk dirinya dan ia pun berdiri hendak meninggalkan ruangan. Jun Wu Xie menghentikannya, "Duduk."     

Mo Qian Yuan berhenti, dan hanya dapat patuh tanpa melawan.     

"Kakek, aku tahu apa yang akan kau katakan. Aku tidak terburu-buru dan bertindak gegabah hari ini. Aku menyimpulkan bahwa orang yang memiliki niat jahat terhadap Keluarga Jun tak akan hidup. Aku tahu kau akan merayuku untuk tidak melakukan hal ini. Tetapi maafkan aku karena tidak berbakti, aku tak akan mengubah pendapatku untuk masalah ini." Jun Wu Xie berlutut di samping Jun Xian, matanya begitu penuh tekad.     

Ia tahu Jun Xian dilahirkan di dalam keluarga sederhana, tetapi mendapatkan penghargaan dari almarhum Kaisar karena membuktikan kemampuannya di medan perang, di mana ia mendapatkan kehormatan besar. Toleransi Jun Xian untuk Kaisar yang menjabat saat ini adalah bentuk balas budinya atas semua kebaikan yang diberikan oleh almarhum Kaisar terdahulu.     

Tetapi toleransi Jun Xian tidak berarti bahwa Jun Wu Xie akan mengikutinya begitu saja!     

Jun Xian menatap kaget pada Jun Wu Xie yang berlutut di samping ranjangnya, dan walaupun ia begitu lelah, ia menarik Jun Wu Xie berdiri.     

"Apa yang kau pikirkan!?"     

"Kakek, tekadku sudah bulat." Jun Wu Xie membiarkan dirinya ditarik, namun ia tak akan mengubah pikirannya.     

"Anak ini … dari mana ia menjadi keras kepala seperti ini?" Jun Xian melenguh dalam kegusaran.     

"Aku merayu supaya kau tidak berpikir seperti itu karena aku khawatir kau akan berhadapan dengan bahaya, dengan aksimu melawan kekuasaan Keluarga Kekaisaran, akan membahayakan dirimu sendiri. Jika kau memang sudah bertekad, Kakek akan melindungimu dengan nyawaku sendiri. Kau melakukan pembantaian untuk melindungi kesucian Keluarga Jun. Tulang tua ini mungkin tidak banyak berguna, tetapi tulang ini akan menjadi penyangga beban dan tak akan membiarkanmu, cucu kesayanganku, untuk menghadapi semuanya sendiri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.