Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ini Baru Permulaan (2)



Ini Baru Permulaan (2)

0Tiba kembali di Istana Lin, Jun Xian yang menyembunyikan lukanya, pingsan. Long Qi berlari memapahnya kembali ke ruangannya, dan Jun Qing mengikutinya dari gerbang.     

"Paman Fu, ambilkan kotak obatku." Jun Wu Xie memerintahkan dengan kening berkerut serius. Jun Xian sudah lebih kuat dengan obat yang diberikan dan perawatan intensif cucunya. Setelah melihat kakeknya pingsan, ia hanya dapat menebak seberapa parah lukanya.     

"Wu Xie …." Mo Qian Yuan memiliki banyak pertanyaan untuk Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie menatap dingin dan berkata, "Ikuti aku jika kau ingin hidup. Diam atau aku akan melakukannya sendiri."     

"…." Mo Qian Yuan mengikutinya tanpa perlawanan.     

Jun Wu Xie bergegas ke ruangan Jun Xian dan memeriksanya. Matanya menyala setelah selesai.     

"Racun." Suara Jun Wu Xie begitu tenang. Namun itu membuat hati semua orang di sana menciut.     

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Aku kembali dengan utuh, kan?" Jun Xian yang masih lemah memaksakan sebuah senyuman, bersandar di kepala ranjang, menenangkan Jun Wu Xie.     

Tanpa berkata-kata, Jun Wu Xie mengambil jarum perak dari kotak obatnya yang dibawakan Paman Fu, dan mempraktikkan akupuntur di beberapa titik penting di tubuhnya. Darah yang menghitam mengalir turun dari jarum itu dan menetes di ranjang. Jun Xian bertambah pucat, bibirnya berubah menjadi ungu dan begitu menakutkan.     

"Apakah ayah akan …." Jun Qing bertanya, khawatir.     

"Tidak apa-apa." Jun Wu Xie, dengan kepala tertunduk, terus sibuk dengan dirinya sendiri.     

Selama ia masih hidup, bahkan setan sekali pun, tak akan dapat mengambil kakeknya darinya.     

Darah yang menghitam perlahan keluar dan bibir Jun Xian sudah tidak berwarna ungu. Ia masih pucat, tetapi tak terlihat sakit parah seperti sebelumnya.     

Jun Wu Xie mengeluarkan obat penguat stamina, dan memberikannya pada Jun Xian.     

Tubuh Jun Xian perlahan kembali berwarna dan alis yang berkerut menjadi rileks, ketika ia mendapatkan kembali kekuatannya.     

Ia masih lelah, bersandar pada tepi ranjang.     

Melihat kondisi Jun Xian yang membaik, Jun Qing mengembuskan napas lega dan bertanya, "Ayah, apa yang terjadi malam ini? Dengan keahlian yang kau miliki dan pengawal yang pergi denganmu, beberapa Penjaga Istana Kekaisaran bukan seharusnya bisa kau kalahkan."     

Jun Xian yang sedang dalam keadaan rileks mengerutkan keningnya kerena marah, "Lin Yue Yang diracuni! Ketika aku menemukannya, ia sedang mengigau. Ia bergumam mengenai mengapa mereka harus membunuh keluarganya dan mengapa ia dijadikan kambing hitam. Ia tak mengenali diriku pada awalnya, dan bertarung dengan para penjaga. Aku tidak ingin melukainya, dan hanya memerintahkan agar dirinya ditangkap. Berkat pil-pil yang diberikan Wu Xie membuatku tetap bugar sepanjang waktu. Aku memberikan satu pada Lin Yue Yang dan ia menjadi sedikit lebih waras."     

Memikirkan kembali melihat orang yang berjasa bagi Keluarga Jun menjadi gila, membuat Jun Xian sakit hati.     

"Ketika Lin Yue Yang sadar kembali, ia segera berteriak padaku, untuk pergi bersama dengan pengawalku. Ada orang yang menggunakannya untuk melukaiku. Seluruh keluarganya, tua dan muda, tewas karena rencana mereka." Jun Xian mengepalkan tangannya, penyelamat putranya, mati karenanya, dan seluruh keluarganya, tak bersisa, dan itu semua karena dirinya.     

"Begitu menyelesaikan perkataannya, ia kembali menjadi gila, tubuhnya membengkak dengan cepat, dan meledak berkeping-keping. Setelah ledakan itu, kami tiba-tiba merasa lemah, dan jatuh dari kuda kami satu per satu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.