Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ini Baru Permulaan (1)



Ini Baru Permulaan (1)

0"Paduka Ayahanda, pujian ini berlebihan." Mo Qian Yuan menjawabnya dengan sopan.     

"Kedua Putra Mahkota dan Istana Lin berhak mendapatkan pujian atas peristiwa hari ini. Aku akan memutuskan hadiah yang sesuai. Ini malam yang panjang, dan Jun Xian pasti lelah. Silakan istirahat karena kerajaan kita mengandalkanmu, pilar kekuatan kerajaan." Kaisar tersenyum hangat, namun di dalam hati, ia murka karena malu dan ia harus menelannya bulat-bulat. Ia tak pernah merasa begitu terhina dan tak berdaya setelah apa yang telah diperbuat Jun Wu Xie malam ini.     

Ia hanya menginginkan setan itu menjauh dari sini dan berdoa tak akan ada insiden lain.     

Jun Xian tidak terburu-buru menjawab Kaisar namun menatap Jun Wu Xie, dengan cermat membalikkan keadaan untuk mendukung rencananya.     

Jun Wu Xie telah menenangkan dirinya dari kemarahan dengan kehadiran kakeknya, dan hanya dengan sikap dingin yang tak terjangkau ia menjawab, "Terima kasih Yang Mulia, tetapi ada penjahat yang masih tersisa dan aku ingin mengundang Putra Mahkota untuk membagikan kebijaksanannya dalam sebuah diskusi, mengenai para penjahat yang terlewat oleh hambamu ini."     

Kaisar kembali tercengang, penjahat yang terlewat oleh mereka!?     

Jun Wu Xie telah membantai begitu banyak, dan Jun Xian sudah kembali. Ia masih belum puas!?     

Berapa banyak yang perlu dibunuh supaya ia merasa puas!?     

Kaisar terlalu lelah untuk membantah dan hanya dapat memaksakan senyum manis dan mengangguk letih.     

Mo Qian Yuan berjalan keluar dari istana dan berdiri di samping Jun Wu Xie. Kejadian malam ini bukan hanya menakutkan bagi Kaisar dan Mo Xuan Fei, tetapi itu juga mengejutkan dirinya, seorang sekutu, dengan kebiadaban Jun Wu Xie.     

"Kami akan pergi. Yang Mulia sudah mengalami ketakutan malam ini, silakan istirahat dengan baik." Jun Wu Xie berbalik dan pergi setelah menyelesaikan perkataannya, dengan aura acuh tak acuh, seolah ia telah melupakan apa yang terjadi malam ini.     

Perkataan sederhana Jun Wu Xie adalah tanda bagi Prajurit Rui Lin untuk mundur dan mereka pun berbaris dan meninggalkan Istana Kekaisaran. Orang-orang yang berbaris di jalan memandang mereka penuh rasa hormat dan kekaguman.     

Di tembok istana, mengamati pasukan Prajurit Rui Lin yang mundur teratur, Kaisar tak dapat lagi menahan kemarahan dan ketakutannya, dan darah terpercik dari mulutnya seraya para pengawal segera bergegas memapahnya masuk.     

Kembali dengan kemenangan, Jun Wu Xie menunggang monster hitam di sebelah kuda Jun Xian. Jun Wu Yao sekali lagi menghilang di tengah kerumunan dan Jun Wu Xie tak dapat menemukannya.     

"Kakek, kau baik-baik saja?" Jun Wu Xie bertanya dengan tenang.     

"Aku bertambah tua, jika bukan karena makanan dan obat-obatan yang kau berikan, aku takut tulang tua ini tidak akan bertahan sampai sekarang." Jun Xian yang berseri-seri berdiri di depan Istana, kelelahan nampak di wajahnya kini ketika mereka jauh dari orang-orang.     

Mata Jun Wu Xie menciut.     

"Long Qi!"     

"Siap!" Setelah peristiwa malam ini, Long Qi tak menaruh pandangan apa pun selain rasa hormat pada Jun Wu Xie. Kebanyakan orang tak tahu gambaran kejadian seutuhnya, tetapi Long Qi yang berdiri di sisinya selama ini melihat semuanya dapat dibalikkan di bawah kendalinya.     

"Sebarkan perintahku. Sebelum para penjahat diberantas, Prajurit Rui Lin akan merapatkan barisan menjaga Ibu Kota Kekaisaran dan tak ada yang boleh pergi, bahkan anggota Keluarga Kekaisaran! Bunuh siapa pun yang melanggar perintah ini." Jun Wu Xie baru saja menutup Ibu Kota Kekaisaran.     

Jun Xian dan Mo Qian Yuan terkejut dengan kata-kata Jun Wu Xie. Mereka berdua dapat menebak niat Jun Wu Xie tetapi tetap diam karena tebakan mereka begitu mengerikan.     

Masalah ini belum berakhir. Pembalasan dendam Jun Wu Xie, baru saja dimulai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.