Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

0Hua Yao membawa Qiao Chu dan Jun Wu Xie ke kawasan tempat tinggal Ke Cang Ju, dan mereka melewati banyak murid Puncak Awan Tersembunyi selama perjalanan. Mereka semua menunduk hormat tanpa kecuali, dan sepertinya jejak keangkuhan serta sikap merendahkan yang mereka tunjukkan di kawasan tempat tinggal para murid sudah hilang. Mereka menjilat dan memuja-muja rombongan itu dan secepatnya menyingkir dari jalan Ke Cang Ju. Mata mereka menunjukkan ketakjuban ketika mereka kemudian menyadari kedua sosok Jun Wu Xie dan Qiao Chu mengikuti tepat di belakang "Penatua Ke" mereka.     

Duet Jun Wu Xie dan Qiao Chu telah melakukan aksi jatuh pingsan tadi pagi dan murid Puncak Awan Tersembunyi mengenali mereka. Mereka berpikir tidak akan pernah melihat wajah kedua orang ini lagi, tetapi siapa sangka, hampir dua jam kemudian, mereka sekarang melihat kedua pemuda ini masih hidup di hadapan mata mereka, dan bahkan memegang ekor jubah Penatua Ke!!     

Dengan kata lain, Ke Cang Ju adalah Tuan dari semua murid itu, tetapi tak ada dari antara mereka di Puncak Awan Tersembunyi yang mengikuti Sang Penatua Ke ke mana-mana.     

Temperamen Penatua Ke yang tak terprediksi sudah dikenal di dalam Klan Qing Yun. Kecuali untuk waktu-waktu singkat setiap hari di mana Penatua Ke muncul dan memberikan instruksinya untuk hari itu, ia jelas tidak menyukai ketika murid-murid berada di sekelilingnya setiap saat.     

Apalagi, diikuti kedua pemuda ini ke mana-mana di seluruh pegunungan.     

Apa yang membuat Penatua Ke begitu terkesan dengan mereka? Mereka seharusnya tengah diproses menjadi pupuk untuk tanaman herbal sekarang, tetapi entah bagaimana mereka berhasil keluar dari ruang bawah tanah itu hidup-hidup dan dalam keadaan sehat?     

Itu tak pernah terjadi sebelumnya di Puncak Awan Tersembunyi!     

Di bawah tatapan heran para murid, Hua Yao memimpin Qiao Chu dan Jun Wu Xie menuju ke kawasan tempat tinggal Ke Cang Ju dengan terang-terangan.     

Kawasan Klan Qing Yun sangat luas dan didesain dengan mewah. Di dalam seluruh Klan Qing Yun, satu-satunya tempat yang lebih luas dan mewah adalah kawasan tempat tinggal Sang Pemimpin, Qin Yue.     

Di dalam halaman paviliun, beberapa pelayan yang mengenakan jubah abu-abu tengah menyapu lantai dengan kepala tertunduk. Mereka tak menyadari Hua Yao masuk dengan kedua murid, dan mereka hanya mengangkat kepala mereka ketika Hua Yao berdiri tepat di hadapan para pelayan.     

Qiao Chu melenguh kencang ketika para pelayan mengangkat kepala mereka.     

Wajah mereka, tak lagi dapat disebut sebuah wajah. Kecuali mata dan mulut mereka, tak ada lagi yang dapat dikenali dari wajah-wajah itu. Wajah itu terlihat seperti sudah terbakar dengan api, dagingnya berparut. Bibirnya telah dipotong, dan setengah mulut mereka dijahit menyatu, hanya tersisa lubang kecil yang terbuka. Telinga dan hidung mereka juga telah dibuang, kepala mereka sengaja dicukur botak menjadi seperti sebuah bola yang tak memiliki profil.     

Jika wajah Ke Cang Ju dianggap seram, ia membuat wajah para pelayannya benar-benar menjijikkan.     

"Orang-orang ini …." Qiao Chu terkejut dengan penampilan mengerikan para pelayan.     

"Mereka sebelumnya adalah murid Puncak Awan Tersembunyi, dan mereka membuat Ke Cang Ju marah. Kemudian mereka dibawa ke tempat tinggalnya di sini untuk melayani sebagai hamba yang hina." Hua Yao berkata, menjernihkan suaranya kembali ke suara aslinya yang muda.     

"Mereka tak dapat mendengar, atau bicara. Maka, kau tak perlu khawatir mereka akan membuka rahasia kita. Di mata mereka, aku adalah Ke Cang Ju." Hua Yao mengatakan dengan getir.     

Jun Wu Xie menatap wajah para pelayan itu dan ia tak dapat menemukan tanda-tanda mereka menyadari keberadaannya. Pembicaraan Qiao Chu dan Hua Yao sepertinya tak terdengar. Mereka hanya membuka matanya lebar-lebar karena ketakutan melihat Hua Yao, dan bergetar seperti tikus di hadapan seekor kucing, ketakutan mereka terhadap Ke Cang Ju, jelas terlihat.