Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aku yang Melakukannya. Kenapa? (4)



Aku yang Melakukannya. Kenapa? (4)

0Yan Bu Gui berjalan cepat seraya menghampiri dan berdiri di hadapan Qiao Chu, tangannya diangkat.     

Di halaman, Hua Yao dan lainnya menundukkan kepala mereka tak sanggup melihat.     

Tangan Yan Bu Gui masih melayang di udara dan belum turun.     

Jun Wu Xie menahan tangan Yan Bu Gui dengan tatapan matanya. Wajah mungil yang menatap Yan Bu Gui, matanya sungguh tajam.     

"Aku yang melakukannya. Itu aku." Ia berkata singkat.     

Yan Bu Gui ragu-ragu.     

"Jika kau ingin menghukum, seharusnya aku yang dihukum." Jun Wu Xie berkata, memicingkan matanya.     

Yan Bu Gui menatap Jun Wu Xie, kemarahan lenyap dari dalam dirinya. Ia menurunkan tangannya dan berjalan menjauh. Ia maju dua langkah kemudian berbalik seolah ada sesuatu yang ingin dikatakan namun tak dapat menemukan kata-kata yang tepat.     

Tetapi Jun Wu Xie hendak mengatakan sesuatu.     

"Aku tarik kembali kata-kataku." Jun Wu Xie tiba-tiba berujar.     

Yan Bu Gui menunggu bocah itu melanjutkan perkataannya.     

"Seorang Guru sepertimu tidak layak mendapatkan murid seperti aku." Jun Wu Xie berkata dingin. Ia melihat dengan jelas apa yang harus dijalani Qiao Chu dan lainnya. Ia tak pernah memiliki seorang Guru tetapi ia tahu bahwa seorang Guru, jika mereka tak dapat melindungi muridnya sendiri dan malah menyuruh mereka menelan semua harga diri dan kemarahan ketika mereka sering kali dihina dan dipermalukan dan tak boleh melawan kembali ….     

Itu jelas menunjukkan ketidakmampuannya sebagai seorang guru!     

Guru seperti itu, walaupun hebat, tidak layak mendapatkan rasa hormatnya!     

Yan Bu Gui tetap diam. Ia menatap Jun Wu Xie dan wajah dingin itu. Matanya begitu dingin hingga membuat beku mereka yang menatapnya dan ia merasa seolah dirinya tenggelam ke dalam danau es, dengan airnya yang jernih.     

Qiao Chu dan yang lain terkejut tak dapat berkata-kata.     

Jun Wu Xie berbalik akan pergi tetapi Yan Bu Gui tiba-tiba berkata, "Seorang Guru sepertiku? Apa maksudnya?"     

Jun Wu Xie menatap Yan Bu Gui dengan tatapan dingin yang sama dan berkata, "Sebagai seorang Guru, jika mereka tak mampu melindungi murid mereka, dan membiarkan murid mereka menderita karena dipermalukan dan dihina tanpa henti oleh orang lain, Guru seperti itu, aku lebih baik tidak punya Guru."     

Suara Jun Wu Xie begitu lembut, tetapi setiap perkataannya menusuk hati.     

Yan Bu Gui menyipitkan matanya, tetapi janggut panjangnya menyembunyikan ekspresi di wajahnya.     

Qiao Chu segera bereaksi dan berdiri di hadapan Jun Wu Xie. "Xie Kecil! Kau salah paham! Keadaannya bukan seperti itu! Guru kami … melakukan ini semua untuk melindungi kami!"     

Jun Wu Xie berbalik menghadap Qiao Chu dan berkata, "Jika aku harus menahan diri dari orang-orang seperti itu, dan aku dipaksa untuk menelannya, bahkan jika aku meraih apa yang kuinginkan pada akhirnya, itu bukanlah sebuah kemenangan dan aku tak akan merasa puas. Ketika hidup, hiduplah dalam kejayaan. Bahkan jika langit runtuh, punggungmu tak pernah boleh membungkuk! Kita bisa hidup tanpa keangkuhan, tetapi harga diri tak pernah boleh goyah!" Sabar bukan berarti menahan semua perlakuan tidak adil dan pembentukan karakter bukan berarti bisa dihina setiap waktu.     

Jun Wu Xie mungkin mengunci diri di dalam sebuah ruangan selama lebih dari satu dekade dan tak memiliki kebebasan, selalu dimarahi dan dipaksa mengikuti idealisme iblis itu di masa-masa itu, Jun Wu Xie tak pernah membungkuk padanya dan tak pernah mengizinkan dirinya dipermalukan oleh iblis itu.     

Bahkan jika tulang-tulangnya dihancurkan, punggungnya akan tetap tegak sampai titik darah penghabisan!     

Kata-kata Jun Wu Xie membuat Qiao Chu terkejut dan membuat Yan Bu Gui terlihat merenung.     

Hidup seperti anjing dan menjadi korban penghinaan dan caci maki siapa pun yang ingin melakukannya, apakah hidup itu berharga?     

Mungkin, bocah kecil ini benar.     

Hidup seperti ini, mereka lebih baik mati.     

"Kau Jun Xie bukan?" Yan Bu Gui mengangkat kepalanya saat itu dan matanya terlihat berbeda.     

Jun Wu Xie menatapnya dengan tatapan dingin yang masih sama.     

"Jika kau pikir kami dapat hidup dengan layak dan bangga, jangan tarik kembali kata-katamu.Biar aku lihat jika kau melakukannya dengan caramu, dan itu dapat mengubah nasib Qiao Chu dan yang lain." Yan Bu Gui berkata sambil tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.