Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Buntut Kecil yang Bergoyang di Kegelapan (5)



Buntut Kecil yang Bergoyang di Kegelapan (5)

3Bola kristal seputih salju yang terbuat dari wol berlari ke depan, kaki pendeknya yang kecil merentang panjang!     

Jun Wu Xie dapat melihat bola putih asing itu dari jauh, dengan gagah berani langsung berlari menghampirinya !     

"…."     

"Mbeek!"     

[Oh tidak! Aku akan ditemukan!]     

Sebelum domba itu sampai di depan Jun Wu Xie, domba kecil itu menghentikan kaki-kaki pendeknya tiba-tiba! Tetapi momentum gerakannya membuatnya terus menggelincir maju dan bola putih berbulu itu jatuh ke atas rumput hijau yang lembut. Domba kecil itu panik! Ia segera mengangkat kedua kaki depannya untuk menutup matanya.     

[Kau tak melihatku, kau tak bisa melihatku.]     

" …. " Jun Wu Xie menatap domba kecil di depannya ini. Ia tak dapat berkata-kata ….     

Qiao Chu meledak dalam tawa histeris.     

Kau terjatuh, berguling dan berhenti tepat di depan kaki kami ya ampun!     

Menutupi matamu bukan berarti kami tak dapat melihatmu!     

Apakah kau bisa berpikir dengan akal dombamu!!?     

"Pergi." Jun Wu Xie berbalik dan berjalan menjauh, tak ingin melihat bola putih kecil ini lagi.     

Qiao Chu tidak berhenti tertawa seraya berbalik dan mengikuti di belakang Jun Wu Xie dan yang lain.     

Domba kecil itu akhirnya mengintip dari balik kakinya. Dan ketika ia melihat punggung Jun Wu Xie yang menjauh, ia berdiri di atas empat kaki kecilnya dan mengikuti di belakang Jun Wu Xie, tapak kakinya yang keras berpijak di tanah.     

Di sepanjang perjalanan, kapan pun Jun Wu Xie menghentikan langkahnya, Qiao Chu selalu melihat domba kecil bodoh itu ketika ia memutar kepalanya ke belakang, berbaring di tanah, dengan kaki kecilnya menutupi matanya ….     

Dan begitu Jun Wu Xie melanjutkan berjalan, domba kecil bodoh itu akan mengikutinya, kakinya sekali lagi berderap di atas tanah. Domba kecil itu memang … bertekad kuat!     

Hingga bulan hampir muncul dari balik pegunungan di barat, domba kecil ini tetap mengikuti Jun Wu Xie sepanjang jalan, mempertahankan jarak yabg sama dengan yang lain.     

Akhirnya, Jun Wu Xie menyerah.     

"Hitam Kecil."     

"Miauw?"     

"Usir domba itu."     

"Miauw!"     

[Mengerti! aku akan menakutinya! Siap laksanakan!]     

Kucing hitam kecil melompat ke tanah dari pundak Jun Wu Xie dan berjalan melenggang seraya mendekati domba kecil yang masih menutupi matanya dengan tapak kakinya.     

Qiao Chu dan yang lain mengamati dengan asyik, mencoba sekuat tenaga mereka untuk menahan kegembiraan dan tawa yang mengancam meledak dari dalam dada mereka.     

"Miauw." Kucing hitam kecil berdiri di depan domba bodoh itu, cara berdirinya sangat angkuh, matanya menatap geram.     

"Meh?" Domba kecil bodoh itu perlahan menurunkan kakinya, dan mengintip untuk melihat kucing hitam kecil yang berdiri di depannya.     

[Aku telah tertangkap! Aku telah ditemukan! Meh!!!]     

Di saat itu, domba kecil itu panik dan setiap helai bulu di tubuhnya hampir berdiri tegak.     

Kucing hitam kecil menatap domba kecil bodoh itu ketika sang domba berputar-putar karena panik, dan menemukan dirinya tak dapat berkata-kata. Ia menjilat tapak kakinya dan tiba-tiba berubah ke wujud monster hitam! Ia membuka rahangnya lebar-lebar, memperlihatkan taringnya yang runcing, dan memberikan auman menggelegar yang memekakkan telinga ke arah domba kecil yang hanya berukuran sebesar kepalanya saja!     

"ROAR!!!!"     

Suara itu menggema, dan bulu halus di tubuh domba kecil itu tertiup oleh suara auman yang menggelegar!     

Domba mungil itu menatap monster hitam yang besar dan menakjubkan itu dengan mata membelalak, dan ia pun terpaku, seperti patung domba kecil di tanah!     

Monster hitam itu menyentuh ujung hidungnya dan mendengus dengan ejekan, merasa sangat senang dengan ekspresi terkejut domba mungil, ekornya berkibas gembira di belakang.     

[Domba kecil, lari sebelum aku menyantapmu!]     

Domba kecil itu tak bergerak dan keempat kakinya akhirnya mulai melangkah mundur.     

Ketika semua orang berpikir mereka akan kehilangan domba keras kepala itu karena ketakutan dengan monster hitam, pemandangan yang menakjubkan terjadi tepat di depan mata mereka semua!     

Domba kecil itu, setelah mundur beberapa langkah, semua bulu di tubuh mungilnya mulai memancarkan cahaya terang dan berkilauan. Rumput di bawah kakinya mulai bergoyang walaupun tak ada angin! Angin puyuh tiba-tiba terjadi, berputar-putar di sekeliling tubuh mungil itu, menyelubunginya sepenuhnya!     

Cahaya terang itu meledak! Dan semua orang harus melindungi mata mereka!     

Cahaya terang yang semakin menyilaukan berubah menjadi sebuah tubuh mengkilat raksasa! Berkas cahaya kemudian perlahan mulai menghilang menyatu dengan udara!     

Binatang Roh raksasa yang luar biasa besar berdiri di depan mata takjub mereka.     

Binatang Roh itu bukanlah hal asing bagi mereka semua di sini. Itu adalah Binatang Roh Kelas Pelindung yang sama yang telah menyerang Prajurit Rui Lin sebelum ini!     

Di hadapan kemunculan mendadak Binatang Roh Kelas Pelindung raksasa, monster hitam kecil tiba-tiba terlihat begitu mungil!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.