Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Rindu Kampung Halaman (2)



Rindu Kampung Halaman (2)

1"Tuan Mu benar-benar perhatian dengan keadaan kesehatan kami dan Sang Paduka telah setuju untuk menggerakkan sekitar sepuluh orang Prajurit Rui Lin dan memanfaatkan mereka sesuai dengan kebutuhannya untuk menghasilkan ramuan bagi kami." Nada bicara Long Qi tenang, tetapi tidak sulit untuk melihat bahwa ia sangat menghormati Mu Chen.     

Alis Jun Wu Xie tiba-tiba naik.     

Prajurit Rui Lin adalah kebanggaan dan sumber kebahagiaan bagi Jun Xian. Setiap prajurit sangat bernilai baginya. Bahkan pemilik asli tubuhnya tak boleh menyentuh satu pun anggota Prajurit Rui Lin yang menunjukkan seberapa tegasnya Jun Xian tidak mengizinkan siapa pun memerintah pasukannya yang sangat berharga. Dan dengan mengizinkan Mu Chen untuk menggerakkan sepuluh prajurit Rui Lin dengan bebas, itu memperlihatkan seberapa besar kepercayaan Jun Xian terhadap Mu Chen.     

Berdasarkan reaksi Jun Xian, Jun Wu Xie tahu bahwa Mu Chen benar-benar tulus untuk menepati janjinya pada Jun Wu Xie yang dibuat di Gugusan Puncak Berawan.     

Mu Chen memang seorang pria yang memegang kata-katanya.     

"Kakek dan Paman …. Bagaimana mereka?" Satu pertanyaan yang selama ini menekan hatinya, dan yang membuatnya ragu untuk bertanya. Jun Wu Xie diam cukup lama sebelum akhirnya ia tak dapat menahan diri untuk tidak bertanya.     

Ia tak pernah mengalami atau tahu sesuatu mengenai kerinduan pada kampung halaman, dan hanya setelah ia meninggalkan Istana Lin, ia pertama kali merasakan hal itu.     

Ia merindukan senyum ramah dan bijak Jun Xian, merindukan tawa canda Jun Qing. Bahkan ketika ia mencoba untuk tidak memikirkannya, itu masih membayangi pikirannya.     

Long Qi menatap Jun Wu Xie, matanya tiba-tiba melembut. Senyuman tipis muncul di bibirnya tetapi ia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikannya. "Sang Paduka dan Yang Mulia baik-baik saja. Kecuali bahwa mereka berdua … sangat merindukanmu."     

Ia tiba-tiba dapat mendengar detak jantungnya sendiri dengan jelas.     

Jun Wu Xie menurunkan pandangannya, untuk menghapus kekecewaan yang mengisi matanya.     

Ia juga sangat merindukan Kakek dan Pamannya …. Tetapi ia belum bisa kembali.     

Ia takut. Takut jika ia kembali, ia akan menjadi rakus akan kehangatan yang diberikan keluarganya, dan itu akan melembutkan hati dan tekadnya.     

Pelajaran pahit dengan Klan Qing Yun telah mengajarkan padanya bahwa bahkan jika ia tidak keluar dan mengganggu siapa pun, orang lain akan menjadikannya sasaran dan akan memburunya karena ia memiliki Teratai Salju yang langka.     

Walaupun air dari Mata Air Surga di Botol Surga membuatnya bisa menyembunyikan kehadiran Teratai Salju sehingga tak ada yang dapat menemukannya, ia tak ingin menjalani hidupnya seperti seorang tahanan, bersembunyi dan hidup tanpa tujuan.     

Selama Teratai Salju menjadi roh cincinnya, dan selama ia masih hidup di dunia ini, bahaya bisa mengintai di dekatnya kapan saja. Ia sekarang masih terlalu lemah dan rapuh dan tak dapat mengalahkan Dua Belas Istana. Jika ada orang dari Dua Belas Istana menemukan identitas aslinya, ia tak akan menjadi satu-satunya korban, tetapi seluruh Keluarga Jun dan Prajurit Rui Lin akan terkena dampaknya.     

Kekuatan Dunia Tengah adalah sesuatu yang telah disaksikan dan dialami sendiri oleh Jun Wu Xie. Kekuatan yang begitu besar dan mustahil untuk dikalahkan cukup membuat orang putus asa dan dapat menghancurkan semua yang ia sayangi di dalam hatinya dalam satu kedipan mata.     

Rumahnya, keluarganya.     

Ia tidak boleh kembali!     

Tak peduli bagaimana rindunya ia dengan rumah, ia tak boleh kembali. Di saat ia menyadari bahwa dirinya harus tetap tinggal di situ, Jun Wu Xie memutuskan bahwa ia akan menemani Qiao Chu dan yang lain untuk menemukan lokasi makam Kaisar Kegelapan, untuk mendapatkan harta karun dan mewarisi kekuatan dan kekuasaannya, untuk sepenuhnya melenyapkan semua musuh yang mengincar Teratai Salju!     

Ia ingin menjadi lebih kuat, cukup kuat untuk membuat orang tidak berani menyentuh apa pun yang menjadi miliknya, cukup kuat untuk mencegah siapa pun menyakiti seujung helai rambut orang-orang yang disayanginya.     

Itu adalah tekad Jun Wu Xie. Ia akan menggunakan kerinduannya untuk bertemu Jun Xian, dan juga Jun Qing, untuk mengubahnya menjadi motivasi tak terbatas untuk mengejar kekuatan.     

Hanya setelah ia menghapus semua ancaman di dunia ini, ia akan kembali ke Istana Lin tanpa rasa khawatir. Untuk kembali ke rumah yang disayanginya, karena ia tak ingin membawa bahaya mendekat ke keluarganya.     

"Nona Muda, apakah kau … benar-benar tidak akan kembali?" Long Qi menatap Jun Wu Xie menurunkan pandangannya dan tiba-tiba ia merasa jantungnya berkedut.     

Istana Lin tanpa Jun Wu Xie, tiba-tiba terasa ada yang sangat kurang, dan semua orang di dalam sana, masih merasakan kehilangan yang amat besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.