Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ini Saatnya (3)



Ini Saatnya (3)

0Jun Xie bertekad untuk berpartisipasi dalam Perburuan Roh dan Fan Zhuo tak dapat menahannya bahkan ketika ia mengajak Fan Jin untuk merayu Jun Xie.     

Untung saja, Fan Jin akan bersama dengan Jun Xie selama Perburuan Roh dan Fan Zhuo yakin sepenuhnya dengan keahlian kakaknya dan itu telah menenangkan pikirannya.     

Ah Jing diusir keluar dari hutan bambu malam itu juga oleh Fan Zhuo. Ah Jing menangis tersedu-sedu dan meraung keras tanpa henti, yang membuat Fan Jin frustrasi sampai-sampai ia memukul Ah Jing dengan sebuah tinju dan melemparkannya ke ruang kerja kepala sekolah, membuang masalah ke pangkuan Fan Qi.     

Hari Perburuan Roh segera tiba dan perburuan ini akan berlangsung selama tujuh hari. Jun Wu Xie menyiapkan semua hal yang akan diperlukan Fan Zhuo untuk penyembuhannya dan selama ia pergi, ia akan meninggalkan kucing hitam kecil di hutan bambu.     

Ketika Fan bersaudara mendengar hal itu, mereka langsung menolak.     

Dari apa yang mereka lihat, Kucing hitam kecil adalah roh cincin Jun Xie dan walaupun kucing kecil mungkin memiliki tingkat yang rendah, itu masih sebuah perlindungan untuk Jun Xie yang bertubuh kecil.     

Jun Wu Xie berniat meninggalkan kucing hitam kecil untuk mengidentifikasi pelaku yang memberikan racun pada Fan Zhuo. Namun, dengan dirinya sendiri jauh dari hutan bambu, Fan Zhuo tak akan dapat berakting seolah penyakitnya kambuh, Jun Wu Xie akhirnya tidak meneruskan idenya.     

Beberapa hari sebelum hari Perburuan Roh, Jun Wu Xie mengurung diri total. Pemulihan Teratai salju sangat bagus, dan ia memerlukan beberapa hari untuk menyempurnakan kesembuhan Teratai salju sebelum ia dapat kembali ke masa kejayaannya.     

Teknik penyembuhan roh yang sudah disempurnakan menutrisi jiwa Teratai salju sedikit demi sedikit hingga akhirnya Teratai salju mendapatkan kembali bentuknya yang indah dan anggun.     

"Apa tujuan utama berpartisipasi dalam Perburuan Roh?" Kucing hitam kecil tiduran di atas meja, membelai kelopak bunga Teratai salju dengan ekornya yang mengayun pelan.     

Kucing itu tak percaya bahwa nonanya tidak tahan terhadap ejekan beberapa pengacau di akademi.     

Telapak tangan Jun Wu Xie menutupi bagian atas Teratai salju dan kilasan kekuatan spiritual keluar dari tangannya dan menyelubungi seluruh bunga teratai putih yang murni.     

"Aku sudah cukup lama tertahan di level jingga." Jun Wu Xie berkata pelan.     

Mata Kucing hitam kecil menyala.     

"Haha! Kau sudah memilih target malangmu?"     

Supaya Jun Wu Xie bisa menembus level berikutnya, ia perlu menelan roh cincin lain. Ia sudah berada di level jingga untuk waktu yang cukup lama tetapi ia tidak menemukan roh yang sesuai. Ketika Jun Wu Xie berbicara seperti itu, kucing hitam kecil langsung memahami maksud nonanya.     

"Tidak." Jun Wu Xie menjawab.     

Kucing hitam kecil mengedipkan matanya bertanya-tanya. Berdasarkan apa yang ia tahu mengenai nonanya, ia menebak, "Kau hanya menunggu siapa yang akan datang padamu, dan meminta untuk ditelan?"     

Jun Wu Xie mengangguk pelan. "Seseorang meninginkanku untuk berpartisipasi di Perburuan Roh, dan itu berarti mereka memiliki rencana bagiku di dalam sana. Tak peduli siapa itu, aku harus berterima kasih pada mereka."     

Ia akan berterima kasih pada siapa pun yang mengantarkan sebuah roh cincin padanya untuk menembus level, dan orang itu akan menerima ucapan terima kasihnya di depan.     

"Terlebih lagi, Hua Yao dan yang lain juga akan berpartisipasi dan tinggi kesempatannya untuk bertemu dengan mereka." Di Gugusan Puncak Berawan terakhir kali, Ular Tulang Berkepala Dua dan Beruang Yin Yang menderita luka parah dan karena Jun Wu Xie telah mempelajari teknik penyembuhan roh, ia tentu saja memikirkan mereka.     

"Akankah si bunga idiot kecil ini akan pulih sempurna dalam beberapa hari?" Kucing hitam kecil bertanya, menatap Teratai salju yang baru saja dibangkitkan kembali.     

"Ya." Jun Wu Xie menurunkan pandangannya, yang tiba-tiba begitu penuh tekad.     

Hari-hari berlalu dan akhirnya hari Perburuan Roh Akademi Angin Semilir datang lagi.     

Awal pagi hari itu, semua orang di Akademi Angin Semilir mempersiapkan diri mereka untuk perjalanan yang akan mereka tempuh menuju ke Hutan Pertempuran Roh, untuk menjalani ujian yang diadakan dua kali setahun.     

Setelah dari hutan, beberapa dari mereka mungkin akan mengalami pendekatan awal untuk mencapai terobosan, sementara yang lain mungkin tiba-tiba kehilangan nyawa mereka selamanya menjadi mangsa roh binatang buas yang berkeliaran di hutan.     

Ratusan kereta kuda berderap dalam sebuah barisan konvoi, berjalan melewati pintu Akademi Angin Semilir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.