Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Si Bodoh yang Keras Kepala (3)



Si Bodoh yang Keras Kepala (3)

1Fan Qi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Orang yang dipilih Gu Li Sheng sendiri, aku akan mempercayainya."     

Fan Jin sangat terkejut.     

"Ayah! Kau tahu!?"     

Fan Qi menatap mata putranya sendiri dan berkata, "Aku mungkin sudah tua, tetapi aku tidak bodoh. Pikirmu tanpa persetujuanku, Gu Li Sheng dapat melakukan "sulap" di Akademi Angin Semilir? Aku bukan hanya tahu bahwa Jun Xie adalah murid yang dipilih oleh Gu Li Sheng sendiri, aku juga tahu mengenai rumor keji tak berdasar yang tersebar di seluruh kampus. Kau mungkin harus tahu, bahwa lencana giok Fakultas Roh Binatang Buas di tangan Jun Xie, aku sendiri yang mengeluarkannya."     

Setelah Fan Jin mendengar perkataan ayahnya, ia tiba-tiba tertawa.     

"Karena ayah mempercayai karakter Xie Kecil, semua ini akan mudah diatur! Paman Gu memiliki mata yang jeli, Xie Kecil yang dipilihnya sebenarnya melampaui dirinya dalam Teknik Penyembuhan Roh! Itu jelas membuktikan Xie Kecil tak dapat dibandingkan dengan pemuda biasa. Ayah, biarkan Jun Xie melakukannya!"     

Dengan tekad kuat Fan Jin dan rayuan yang tak kenal mundur, Fan Qi akhirnya setuju untuk membiarkan Jun Xie merawat Fan Zhuo sementara ini. Tetapi jika ada masalah timbul di atas kemampuan Jun Xie, ia harus segera memberitahu Fan Jin dan Fan Qi, dan tidak menyembunyikan apa pun mengenai kondisi Fan Zhuo darinya.     

Mendapatkan jawaban yang ia inginkan, Fan Jin tersenyum lebar ketika berjalan keluar dari kantor kepala sekolah.     

Dan bersembunyi di dekat kantor, Ah Jing yang masih memegangi pipinya yang memar, berpikir ia telah menjadi korban ketidakadilan seraya ia melihat sosok Fan Jin yang berjalan pergi.     

Ia melihat ekspresi bahagia di wajah Fan Jin dan hati Ah Jing menciut. Menilai dari reaksi itu, ia takut kepala sekolah pasti percaya pada Tuan Muda Pertama, dan itu berarti Jun Xie akan tetap tinggal di hutan bambu di hari-hari ke depan.     

Ketika pikiran itu muncul di benaknya, Ah Jing tiba-tiba dipenuhi kemarahan.     

Bahkan jika kepala sekolah mempercayai kebohongan Jun Xie, siapa lagi yang dapat menyelamatkan Tuan Mudanya!?     

"Ah Jing? Apa yang kau lakukan di sini?"     

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar bertanya dari belakang Ah Jing.     

Ah Jing terkejut dan ia bergegas menoleh. Ah Jing melihat pria yang sedikit tua yang berusia sepantar Fan Qi, menatapnya dengan ekspresi ramah.     

"Wakil kepala sekolah!" Ah Jing menyadari siapa pria itu dan langsung menunduk memberi salam.     

Wakil Kepala Sekolah melambaikan tangannya dan tatapannya melihat pipi Ah Jing yang bengkak dan memerah. Ia bertanya sedikit terkejut, "Apa yang terjadi?"     

Mata Ah Jing menjadi merah dan ia melihat wajah lembut dan baik Wakil Kepala Sekolah Ning.     

Nama lengkap wakil kepala sekolah Ning adalah Ning Rui dan ia adalah wakil Kepala Sekolah Akademi Angin Semilir. Ia juga rekan Fan Qi ketika masih menjadi murid, mereka berdua memiliki mentor yang sama. Ia dikenal sebagai pria yang bersahabat dan netral.     

Pikiran Ah Jing dipenuhi kekhawatiran untuk Tuan Mudanya dan Ah Jing tiba-tiba memohon, "Wakil Kepala Ning, maukah kau menyelamatkan Tuan Mudaku!?"     

"Zhuo Kecil kambuh?" Kening Ning Rui berkerut dan ia bertanya cemas.     

Ah Jing langsung menangis deras dan hidungnya berair seraya dirinya menceritakan detail kejadiannya pada Ning Rui. Ning Rui adalah wakil Kepala Sekolah dan Fan Qi sangat mempercayainya. Ah Jing berharap Ning Rui dapat berbicara pada Fan Qi dan meyakinkan dirinya untuk menarik Jun Xie keluar dari hutan bambu.     

Setelah mendengarkan Ah Jing, Ning Rui tampak syok.     

"Mempercayakan nasib Zhuo Kecil di tangan seorang bocah berusia empat belas tahun terdengar seperti hal yang ceroboh." Ning Rui berkata.     

"Bukan hanya itu, reputasi Jun Xie di akademi sangat buruk! Bagaimana bisa menyerahkan nasib Tuan Muda di tangan orang seperti itu!? Kepala Sekolah pasti sudah bingung." Ah Jing terisak.     

Ning Rui menenangkan Ah Jing dan berjanji untuk bicara pada kepala sekolah mengenai hal ini, untuk melihat apakah Fan Qi dapat mengubah pikirannya.     

Setelah mendapatkan jawaban dari Ning Rui, Ah Jing lega. Ia berterima kasih pada Ning Rui berkali-kali dan akhirnya pergi menghapus air matanya setelah Ning Rui menghiburnya sebentar.     

Seraya ia melihat punggung Ah Jing yang perlahan menghilang, simpati di mata Ning Rui tiba-tiba sirna, tak ada jejak sedikit pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.