Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Penyakit atau Racun (6)



Penyakit atau Racun (6)

3Jun Wu Xie menatap Fan Jin dan berkata tanpa emosi, "Tidak akan ada bedanya jika Klan Qing Yun tidak punah."     

Jika bagi Wu Xie penyakit itu sulit disembuhkan, Klan Qing Yun bahkan tidak tahu dari mana mereka harus memulai.     

Pengetahuan Klan Qing Yun yang kurang di bidang kedokteran jelas tidak berarti apa pun di mata Jun Wu Xie.     

"Hah?" Fan Jin berseru, terkejut dengan jawaban Jun Xie.     

"Jika kau percaya padaku, biarkan aku merawat adikmu." Jun Wu Xie mendadak berkata.     

Fan Jin tidak ragu-ragu ketika ia menjawab, "Tentu! Tetapi …." Suara Fan Jin menghilang.     

"Kondisi kesehatan Zhuo Kecil selalu ditangani oleh ayahku. Aku perlu bicara padanya terlebih dahulu."     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Fan Jin langsung tersenyum, "Aku tidak menyangka kau memiliki kemampuan seperti itu! Kau telah menolong Zhuo Kecil dan aku tidak tahu bagaimana caranya berterima kasih padamu."     

Ia sebelumnya sudah setuju untuk melatih Jun Xie karena permintaan Gu Li Sheng. Ia dengan tegas membela bocah kecil ini sejak saat itu karena ia benar-benar menyukai bocah mandiri yang percaya diri ini. Jun Xie mungkin memiliki kepribadian yang dingin, tetapi tak sulit bergaul dengannya. Ia selalu apa adanya dan tak menggunakan trik-trik tersembunyi. Ia benar-benar menyukai kepribadian Jun Xie yang tidak rumit.     

Dan kini, Jun Xie telah menyelamatkan Fan Zhuo, dan itu membuat Fan Jin sangat berterima kasih.     

"Sewa." Jun Wu Xie berkata dengan singkat.     

Fan Jin berhenti lama sebelum ia menyadari apa maksud Jun Xie.     

"Kau mengatakan kau menyelamatkan Zhuo Kecil karena ia mengizinkanmu tinggal di sini?"     

Nyawa adik kesayangannnya ditukar dengan sewa ….     

Fan Jin tidak tahu apakah ingin menangis atau tertawa dengan jalan pemikiran Jun Xie. Jun Xie tak diragukan lagi seorang bocah yang cerdas, tetapi ketidakpedulian yang ditunjukkannya membuatnya ingin tertawa keras.     

Jun Wu Xie mengangguk, wajahnya sangat serius.     

Fan Jin tak dapat menahannya lagi dan ia meledak tertawa. Ia mengangkat tangannya untuk menepuk pundak Jun Xie seraya air mata mulai terbentuk di matanya.     

"Xie Kecil, kau memang sesuatu. Di sini sangat kotor. Biar aku bersihkan semuanya dan kau beristirahat sebentar." Ia tahu Jun Xie tidak tahan dengan kotoran dan bau tajam di sini dan Fan Jin mengusir Jun Xie dari kamar untuk beristirahat.     

Jun Wu Xie tidak merasa canggung sedikit pun dan langsung menerima tawaran Fan Jin dan pergi membawa kucing hitam kecil di tangannya segera setelah ia mengatakan itu.     

Sebagai putra tertua Kepala Sekolah Akademi Angin Semilir, Fan Jin membersihkan kamar untuk pertama kalinya di dalam hidupnya. Ia menatap kekacauan dan kotoran itu beberapa saat sebelum menundukkan kepalanya bertekad untuk melakukan tugas yang tak pernah dikenalnya.     

Ketika kamar itu sudah relatif bersih, Fan Jin kelelahan dan melemparkan tubuhnya di sebuah kursi untuk minum air ketika ia tiba-tiba mendengar teriakan putus asa datang dari belakangnya yang membuat ia melompat ketakutan.     

Ia memutar kepalanya dan melihat Ah Jing berdiri di pintu dan geram, memegang pisau dapur di tangannya.     

Mereka saling bertatap-tatapan dan keduanya tak dapat berkata-kata dengan apa yang mereka lihat.     

"Ah Jing! Apa yang kau lakukan!?" Fan Jin masih terkejut melihat Ah Jing. Ia tak tahu Ah Jing yang biasanya begitu lembut dan penurut memiliki sisi jahat di dalam dirinya.     

"Tuan … Tuan Muda Pertama …." Ah Jing menjadi gagap ketika ia melihat Fan Jin di dalam kamar. Keberanian yang dikerahkan yang membuat Ah Jing bukan menjadi dirinya sendiri ketika matanya melihat Fan Jin dan ia mendadak terjatuh ke lantai sementara pisau di tangannya terjatuh ke lantai.     

"Tuan Muda Pertama! Akhirnya kau datang … Jun … Jun Xie mencoba untuk membunuh Tuan Muda Kecil! Tuan Muda Pertama! Kau harus menyelamatkan Tuan Muda Kecil!" Ah Jing menangis berlutut di kaki Fan Jin, memohon dengan sangat.     

Fan Jin tidak tahu bagaimana harus bereaksi dan sebelum ia dapat membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, sosok kecil terlihat di pintu.     

Jun Wu Xie bersandar santai di pintu, tangannya terlipat di dadanya, seraya menatap dingin pada sosok yang sedang menangis di kaki Fan Jin.     

"Xie Kecil, kau mengapa kau tidak beristirahat?" Fan Jin bertanya, memutar kepalanya menatap Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie menggigit bibirnya tidak sabar dan hanya berkata,     

"Berisik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.