Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Iri, Dengki, dan Benci (1)



Iri, Dengki, dan Benci (1)

0"Ya." Yin Yan mengangguk.     

Senior Ning akhirnya puas dan menyuruh Yin Yan pergi. Ia tak berani memprotes sedikit pun dan dengan patuh meninggalkan perpustakaan Fakultas Roh Binatang Buas.     

Kembali di asrama, Jun Wu Xie sepenuhnya tak menyadari masalah yang akan menghadangnya, dibawa masuk melalui pengaturan baik Gu Li Sheng yang dibuat khusus untuk Jun Wu Xie.     

Melihat Yin Yan belum kembali, Jun Wu Xie berganti pakaian dengan seragam Akademi Angin Semilir. Dapat dikatakan, Akademi Angin Semilir dengan biaya pendidikan meroket, memperhatikan seluruh detail dengan seksama. Bahkan seragam para murid menggunakan bahan berkualitas terbaik, setidaknya itu yang dapat mereka lakukan.     

Di hari pertama murid baru masuk, mereka baru akan dipindahkan ke fakultas mereka masing-masing keesokan harinya. Dan di malam pertama itu, mereka semua menghadiri pelajaran mengenai Akademi Angin Semilir.     

Sebelum makan malam, puluhan murid baru berkumpul dalam kelompok kecil bertiga hingga berlima dan berjalan bersama menuju ke kelas. Mereka semua berganti pakaian dengan seragam Akademi Angin Semilir, kelompok para pemuda itu semua tersenyum dan begitu gembira.     

Jun Wu Xie berjalan ke dalam ruangan sendirian. Di dalam ruangan yang besar, murid lain duduk dan kedatangan Jun Wu Xie membuat perdebatan di antara pemuda itu.     

Setiap murid yang masuk dalam kelompok yang sama dengan Jun Wu Xie ke Akademi Angin Semilir, menyimpan dendam terhadap pemuda yang sangat beruntung ini. Mereka semua tahu bahwa Fakultas Penyembuh Roh hanya menerima tiga murid setiap tahun dan Jun Xie telah mengambil satu tempat di hadapan mereka bahkan sebelum mereka masuk. Itu hanya berarti kompetisi untuk memperebutkan tempat yang paling diminati itu akan semakin sengit.     

"Aku benar-benar tidak melihat ada yang istimewa dari bocah itu. Selain kekuatan spiritualnya, ia berada di bawah kita untuk semua aspek. Mengapa ia harus mendapatkan keberuntungan itu?" Seorang murid baru mengeluh seraya melemparkan pandangan pada sosok Jun Xie yang menyendiri di sudut ruangan, menggerutu pada kawannya.     

Jun Wu Xie adalah yang paling muda di antara mereka dan usia termuda berikutnya di antara murid baru yang langsung masuk ke divisi utama sudah berusia lima belas setengah. Kekuatan spiritual mereka masih tersangkut di level merah, dan alasannya mengapa mereka bisa langsung masuk karena mereka memiliki roh cincin berkekuatan besar.     

Itu adalah sebuah kenyataan bahwa di awal, efek kekuatan spiritual mereka tidak begitu penting dan orang hanya mengandalkan kehebatan roh cincin mereka. Kekuatan yang ditunjukkan oleh roh cincin yang hebat di tahap awal lebih jelas ketika dibandingkan dengan roh cincin yang lebih lemah di level yang sama dan tingkat kekuatan spiritual para pemilik roh cincin di tahap itu tak begitu penting.     

Hingga mereka mencapai level hijau, kekuatan spiritual akan menunjukkan efek yang lebih dahsyat. Untuk orang-orang di bawah level hijau, mereka tetap tak berdaya jika bertarung dengan lawan yang memiliki roh cincin yang hebat.     

Seperti misalnya, jika seseorang memiliki kekuatan spiritual di level merah dan memiliki roh cincin kelas tiga, ia akan dapat mengalahkan musuh level jingga sepenuhnya.     

Maka, bahkan ketika Jun Wu Xie mencapai level jingga di usia empat belas telah membuat banyak orang menganga, bagi para pemuda ini yang berhasil masuk langsung ke divisi utama, mereka semua memiliki roh cincin yang sangat kuat. Yang paling lemah di antara mereka adalah roh cincin kelas tiga dan mereka tak perlu takut dengan seseorang hanya karena ia telah mencapai level jingga.     

"Keberuntungannya tidak akan bertahan lama. Kau pikir kau pasti akan menjadi seorang penyembuh roh jika kau masuk ke Fakultas Penyembuh Roh? Untuk semua murid yang diterima ke Fakultas Penyembuh Roh setiap tahun, hanya satu orang yang akan tetap berada di sini. Melihat pembawaannya, aku tak yakin ia akan bertahan lama di Fakultas Penyembuh Roh." Kelompok pemuda itu tertawa dan terkekeh seraya menatap sosok mungil, yang hanya diam saja di sudut ruangan.     

Dengan dimakan dengki di dalam hatinya, itu membuat mereka berharap agar Jun Xie secepatnya jatuh dari langit.     

Dikatakan, bahwa sekali seseorang ditendang keluar dari Fakultas Penyembuh Roh, mereka tak akan diizinkan untuk tinggal di Akademi Angin Semilir dan dikeluarkan dari sekolah.     

Tatapan tak ramah datang dari semua arah tetapi Jun Wu Xie duduk di sudut ruangan sepenuhnya tidak terpengaruh. Ia hanya duduk di sana dengan tenang dan membelai kucing hitam kecil di tangannya dengan lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.