Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Rekan Sekamar yang Menyebalkan (2)



Rekan Sekamar yang Menyebalkan (2)

0Yin Yan cemberut saat itu juga. Ada peraturan di Akademi Angin Semilir bahwa murid tidak diperbolehkan untuk memanggil roh cincin mereka sesukanya tetapi ada pengecualian terhadap peraturan itu. Aturan itu hanya berlaku untuk roh cincin yang melebihi satu meter dan tidak berlaku untuk roh cincin di bawah satu meter.     

Jun Wu Xie baru saja masuk hari itu dan ia baru saja membolak-balik buku peraturan beberapa kali. Yin Yan yang menggunakan kesempatan untuk sengaja mempersulit keadaan berasumsi Jun Wu Xie tidak tahu mengenai peraturan itu, tetapi ia tak menyangka bahwa Jun Wu Xie bukan hanya tahu mengenai peraturan itu, tetapi juga telah menggunakan satu-satunya pengecualian terhadap peraturan itu untuk menutup mulutnya, sikap Jun Wu Xie benar-benar arogan.     

Jun Wu Xie memang baru membolak-balik buku peraturan beberapa kali, tetapi apa yang tak diketahui Yin Yan adalah otak Jun Wu Xie dikaruniai dengan ingatan fotografis dan ia sebenarnya sudah membaca seluruh buku peraturan sebanyak tiga kali sejak dirinya masuk. Setiap peraturan untuk para murid kini berada dalam ingatannya kata demi kata.     

Serangan pertama Yin Yan terhadap Jun Wu Xie berdasarkan asumsi bahwa ia tidak mengenal peraturan yang ada menjadi bumerang baginya.     

"Kau berani balas menjawab?" Mata Yin Yan semakin jahat. Semua murid baru yang baru saja masuk ke Akademi Angin Semilir biasanya gugup dan grogi di hadapan para senior, walaupun Yin Yan mencari-cari alasan dan mencoba untuk memberi Jun Wu Xie pelajaran, anak baru seharusnya menunduk pada senior mereka dan menelan saja semuanya, terlepas apakah mereka memiliki alasan yang benar atau tidak!     

Ini pertama kalinya bagi Yin Yan bertemu dengan murid baru yang sangat lancang.     

"Kau terlalu berisik." Jun Wu Xie berkata sambil memandang geram pada Yin Yan.     

Wajah Yin Yan pucat karena marah.     

Pemuda di pinggir melihat bahwa Yin Yan hampir kehilangan kendali dan ia bergegas memegang tangan Yin Yan dan berkata, "Senior Ning memanggilmu, jangan buang waktumu untuk anak baru ini."     

Setelah mendengar kata-kata "Senior Ning", kemurungan di wajah Yin Yan menghilang. Ia melemparkan pandangan tajam ke arah Jun Wu Xie untuk terakhir kalinya dan berpaling pergi dengan pemuda itu.     

Keheningan menyelimuti ruangan itu sekali lagi.     

Kucing hitam itu menggosokkan tubuhnya di tangan Jun Wu Xie dan berkata, [Si dungu itu kelihatannya menyimpan sedikit kebencian padamu. Apakah kau menyinggung seseorang ketika aku sedang koma?]     

Berkaitan dengan watak Nonanya, Kucing hitam kecil sangat mengerti. Nonanya tak pernah ikut campur dengan urusan orang dan tak suka menyulut masalah. Tetapi sifatnya yang dingin dan sangat mandiri selalu menarik kebencian seperti magnet pada dirinya.     

Seperti situasi beberapa saat yang lalu. Sikap Yin Yan terhadap Jun Wu Xie mungkin tidak menyenangkan, tetapi seorang murid baru mampu menampar wajah seniornya dengan kata-kata "Kau berisik" tepat di hadapan senior lain, tak ada yang akan melakukan hal itu kecuali Nonanya.     

Diplomasi bukanlah sifat yang akan ditemukan pada Jun Wu Xie dan Kucing hitam kecil tidak berharap Nonanya dapat memiliki sedikit sifat itu di kehidupan ini.     

"Tak pernah bertemu dengannya." Jun Wu Xie menjawab singkat.     

Kucing hitam kecil melenguh panjang. Nonanya tidak pernah menjadi orang yang hangat di pertemuan pertama. Ini adalah pertemuan pertama mereka dan pihak lain sudah begitu membencinya.     

Kucing hitam kecil masih meratapi kepribadian Nonanya yang provokatif ketika di balik pintu, pemuda yang baru saja keluar dari kamar bersama Yin Yan tak dapat menahan dirinya untuk tidak bertanya.     

"Ada apa denganmu? Bercekcok dengan seorang murid baru seperti itu. Jika kau merasa dia menjengkelkan, suruh saja orang lain mengurusnya diam-diam! Kau tak perlu merendahkan dirimu seperti itu." Pemuda itu berkata dengan santai. Di Akademi Angin Semilir, memberikan pelajaran bagi seorang murid baru sudah menjadi kebiasaan.     

Yin Yan merengut dan berkata, "Dia dibawa masuk oleh Fan Jin."     

Pemuda itu terkejut sesaat karena ia tiba-tiba memahami alasan di balik tindakan Yin Yan.     

"Walaupun begitu, kau bisa melakukannya nanti. Lagi pula ia baru saja masuk, bahkan dengan perlindungan dari Fan Jin, akan mudah bagimu jika kau ingin mengerjai anak itu. Kau adalah seorang murid Fakultas Penyembuh Roh dan bahkan jika ada pelanggaran, tak akan ada yang berani melakukan apa pun padamu."     

Kening Yin Yan akhirnya kembali halus setelah mendengar perkataan pemuda itu dan mulutnya melengkung membentuk senyuman licik seraya berkata, "Bahkan tanpa Fan Jin, cara anak itu berbicara padaku tadi tak akan membuatku tinggal diam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.