Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pendaftaran (7)



Pendaftaran (7)

0Segera, para senior itu sudah hampir selesai memilih junior yang akan mereka latih dan akhirnya, yang tersisa hanya Jun Wu Xie yang paling muda.     

Salah seorang murid senior kurang cepat untuk mengambil murid yang lebih tua dan ia sekarang menatap sosok mungil Jun Wu Xie dari kepala hingga ujung kaki dengan tatapan mengejek, terlihat sangat enggan memilih Jun Wu Xie.     

"Kau sudah berusia empat belas tahun?" Murid senior itu pindah dan berdiri di hadapan Jun Wu Xie, wajahnya sangat kesal.     

Jun Wu Xie mengangguk pelan, tak menghiraukan kekesalan seniornya.     

"Kategori apa roh cincinmu?" Senior itu terus bertanya.     

"Kategori binatang buas."     

"Huh." Ia mengutuk perlahan dan berpaling pada pemuda yang memandu para murid baru ini masuk dan berkata, "Roh cincinku adalah kategori senjata, jadi aku tak bisa menjadi mentor bocah ini."     

Pemuda yang mengantar murid baru ini merengut tidak senang. Biasanya, murid baru dipasangkan dengan seorang senior yang memiliki roh cincin dengan kategori yang sama karena metode pelatihan akan berbeda untuk setiap kategori. Bahkan jika para senior menerima murid itu, ia tak akan mampu memberikan petunjuk untuk melatih kekuatan spiritual mereka.     

Murid baru yang sudah mendapat pasangan senior tersenyum gembira melihat situasi sulit yang dihadapi Jun Wu Xie ditinggalkan dengan dingin.     

Perasaan iri dan dengki mereka langsung berubah menjadi penghinaan.     

Jadi kenapa kalau bocah kecil ini mendapatkan perhatian khusus dari Gu Li Sheng? Pada akhirnya ia ditolak oleh semua senior.     

Para Pemuda itu mulai mencibir dengan pelan di antara mereka.     

Berhadapan dengan penghinaan dari murid baru dan cemoohan dari para senior, Jun Wu Xie tidak terpengaruh sedikit pun dan ia hanya mengamati semua ini dengan sebuah tatapan dingin, tanpa ada kerutan di matanya.     

"Kategori binatang buas? Kebetulan sama denganku." Tiba-tiba suara yang begitu riang terdengar di dalam aula yang besar dan seorang pemuda yang tinggi, mengesankan dan menarik masuk dengan cahaya matahari pagi berkilau menyinari tubuhnya dari belakang. Sebuah senyuman seperti semilir angin tersungging di wajahnya dan langsung membuatnya terlihat seperti sosok yang menyenangkan.     

"Senior Fan! Apa yang kau lakukan di sini?" Murid senior yang masih mencari-cari alasan untuk menolak Jun Wu Xie tiba-tiba terpaku ketika ia melihat sosok tinggi ini memasuki ruangan.     

Fan Jin tertawa pelan dan menepuk pundak murid senior itu dengan lembut lalu berkata, "Aku dengar bahwa kau semua di sini untuk menyambut kedatangan murid baru kita di Akademi Angin Semilir dan aku pikir aku juga harus datang untuk bertemu dengan mereka."     

Setelah mengatakan hal itu, tatapan Fan Jin tertuju pada Jun Wu Xie, yang berdiri sendirian di sisinya. Matanya mengamati Jun Wu Xie naik dan turun di hadapan semua orang dan ia bertanya dengan senyum lebar, "Apakah ada senior yang sudah memilikimu?"     

Jun Wu Xie menatap dingin ke arah Fan Jin, tetapi tidak menjawab.     

Kucing hitam kecil di dalam tubuh Jun Wu Xie begitu marah dan ingin melompat keluar dari tubuhnya Wu Xie.     

[Apa maksudmu dengan memiliki!?]     

[Nonaku bukan milik siapa pun!]     

Senior yang tersisa pura-pura batuk dan berkata, "Senior Fan, aku akan dengan senang hati mengambilnya, tetapi … roh cincin kami berasal dari kategori yang berbeda dan bahkan jika aku menerimanya, aku hanya akan memperlambat kemajuannya dalam proses pelatihan." Kesombongan dan sikapnya yang meremehkan tiba-tiba sirna di hadapan Fan Jin dan kelihatannya sangat perhatian dengan kepentingan Jun Wu Xie.     

Fan Jin tertawa dan melambaikan tangannya dengan acuh tak acuh dan berkata, "Jangan khawatir tentang itu. Karena roh cincinmu berasal dari kategori yang berbeda, tinggalkan anak ini dalam penjagaanku. Lagi pula sudah lama sejak terakhir kali aku melatih seorang murid junior."     

Fan Jin berbicara seraya menatap Jun Wu Xie, dengan senyuman ramah di seluruh wajahnya.     

"Apa? Senior Fan … kau … kau akan melatih dia?" Murid senior itu bertanya dengan mata melotot karena terkejut, berpikir ia mungkin salah dengar.     

"Ya! Sepertinya aku suka bocah ini dan bisa melatihnya." Fan Jin berkata sambil tertawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.