Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Sang Tetua Muncul (4)



Sang Tetua Muncul (4)

0"Apa yang terjadi di sini?" Hua Yao bertanya seraya melihat wajah Qiao Chu yang terkejut dan kemudian ekspresi Fei Yan dan Rong Ruo yang bingung.     

Qiao Chu tak dapat berbicara dan hanya dapat mengangkat jarinya yang gemetar menunjuk Jun Wu Xie.     

Rong Ruo menjernihkan tenggorokannya sebelum ia dapat berbicara dan berkata, "Xie Kecil bilang … ramuan yang kita jual itu asli."     

Bahkan Hua Yao yang biasanya tenang menjadi pucat mendengar hal ini.     

"Jun Xie, kau membuat pil-pil itu?" Sekarang giliran Hua Yao yang bertanya lagi pada Jun Xie dengan nada terkejut, tak dapat mempercayai apa yang didengarnya. Ketika Jun Xie menyarankan padanya untuk menyamar sebagai Mu Chen dan menggunakan ketenaran nama Klan Qing Yun untuk mendongkrak pil ramuan itu, ia memiliki pemikiran yang sama dengan kawannya yaitu Jun Xie berniat untuk menipu pemuda kaya itu dengan ramuan biasa dan ia tak pernah menyangka bahwa ….     

Bocah kecil itu memberikan barang asli … khasiat pil ramuan itu seperti apa yang ia katakan!     

Jun Wu Xie mengangguk pelan dan matanya tak berekspresi. Ia tak memahami mengapa beberapa pil ramuan akan menimbulkan reaksi dramatis dari kawan-kawannya.     

Bahkan Hua Yao yang sudah mempersiapkan dirinya menyadari ia tak dapat merespon jawaban jujur Jun Xie yang dikatakan terus terang padanya.     

Empat pasang mata yang terpaku menatap Jun Wu Xie tak dapat dipercaya. Apakah bocah ini benar-benar berasal dari Dunia Bawah? Mereka berasal dari Dunia Tengah …. Bagaimana Xie Kecil mereka membuat semua ramuan ini yang mereka pun tak pernah mengetahui tentangnya?     

Jun Wu Xie menatap keempat kawannya yang menatapnya seolah ia adalah monster yang keji. Ia terdiam beberapa saat sebelum meraih tas alam semesta dan mengeluarkan sebuah botol putih yang terbuat dari porselen.     

"Kau menginginkannya?"     

Semua di saat yang sama, keempat pasang mata itu berbinar-binar!     

Mereka baru saja melihat botol yang sama, itu terlihat seperti yang diserahkan Jun Xie pada Hua Yao untuk dijual.     

Sedangkan apa yang ada di dalamnya, mereka semua sekarang tahu jelas.     

"Ini … ini benar-benar untuk kami?" Qiao Chu bertanya sedikit berisik dan ia tak dapat mengalihkan pandangannya dari botol porselen putih di tangan Jun Xie.     

Jun Wu Xie menyerahkan botol yang berisi pil ramuan dewa pada tangan Qiao Chu tanpa berkata-kata.     

Baginya, itu hanya kelebihan ramuan dari kelompok obat yang ia produksi untuk Prajurit Rui Lin, dan tidak begitu penting.     

Ketika itu, Jun Wu Xie memproduksi sendiri seratus ribu botol ramuan itu begitu saja untuk Prajurit Rui Lin!     

Jun Wu Xie sendiri terkejut ramuannya begitu laku dijual. Ia tak pernah memikirkan masalah uang dan ia bahkan tak pernah mempertimbangkan berapa harga ramuannya. Harga yang ia berikan pada Hua Yao tadi berdasarkan seluruh jumlah uang yang mereka butuhkan. Ia sama sekali tak memiliki ide apakah harga itu layak atau tidak.     

Tetapi kericuhan yang terjadi membuktikannya ….     

Harga itu sangat layak!     

Jun Wu Xie mungkin memutuskan untuk mencuri identitas Mu Chen secara sepihak, tetapi ia tak memiliki niat untuk mencemari nama pria itu seraya dirinya sedang menuju ke Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Qi.     

Ketika pikiran mengenai Kerajaan Qi terlintas di benaknya, kepala Jun Wu Xie tertunduk. Ia telah menyuruh Ye Sha mengirimkan kabar pada Jun Wu Yao, dan meminta Jun Wu Yao memberitahu Ayah dan anak Keluarga Jun bahwa ia mengadakan perjalanan untuk berlatih dengan Tuannya, dan tidak perlu mengkhawatirkan dirinya.     

Tetapi ide spontan Jun Wu Xie si "pengumpul dana" walaupun tak disengaja, menyebabkan Mu Chen sakit kepala.     

Karena untuk waktu yang cukup lama ke depan, kabar mengenai kemampuan Mu Chen membuat ramuan dewa tersebar di Dunia Bawah dan ketika orang-orang yang rakus akan ramuan ini mendengar bahwa Mu Chen berada di Istana Lin Kerajaan Qi, mereka semua berbondong-bondong datang kepadanya, membuat Mu Chen bersembunyi di dalam Istana Lin dan tidak berani melangkah keluar.     

Itu di masa depan, dan tak akan dibicarakan sekarang.     

Sekarang, mereka memiliki uang itu. Mereka berlima tak perlu mengkhawatirkan biaya sekolah lagi. Jun Wu Xie membagikan pada mereka masing-masing sebanyak lima ratus ribu tael dan membubarkan kelompok mereka, untuk bergabung di dalam antrian.     

Setelah kericuhan "Mu Chen" reda, antrian di depan Akademi Angin Semilir kembali rapi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.