Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Akademi Angin Semilir (3)



Akademi Angin Semilir (3)

0"Ada satu di sekitar sini, tetapi kami belum pernah ke sana." Qiao Chu menjawab, menggaruk kepalanya. Mereka sudah sering ke tempat pegadaian, tetapi tempat pelelangan … mereka tidak memiliki pengalaman di sana.     

Mereka membutuhkan lebih dari satu juta tael dan tidak mudah untuk mengumpulkan uang sejumlah itu. Mereka sudah buru-buru untuk sampai di Akademi Angin Semilir di bulan September dan pendaftaran hanya dibuka selama tiga hari. Jika mereka melewatkan kesempatan ini, mereka harus menunggu hingga tahun depan.     

Banyak orang di Akademi Angin Semilir memiliki keahlian tinggi yang membuat bahkan Qiao Chu dan yang lainnya ragu-ragu untuk tergesa-gesa dan menganggap enteng.     

Sementara mereka berlima berkerumun mendiskusikan bagaimana mereka akan mengumpulkan cukup uang, beberapa remaja yang berjalan melewati pohon mendengar mereka dan berseru dengan suara keras yang membahana.     

"Jika kau tak memiliki uang, kau seharusnya tidak usah datang ke Akademi Angin Semilir. Kau bahkan tak mampu membayar biaya yang berjumlah kecil itu dan memerlukan tempat pelelangan untuk menolongmu!? Kalian benar-benar anak dusun! Biar aku beritahu pada kalian. Bahkan jika kau berhasil ke rumah lelang, tidak akan ada gunanya! Hanya ada satu rumah lelang di sekitar sini dan mereka akan mulai pelelangan tiga hari lagi, maka itu tak akan dapat membantumu bahkan jika kau pergi ke sana sekarang." Pemuda itu mengenakan pakaian yang bertahtakan hiasan emas dan aksesoris giok serta beberapa pemuda lainnya berjalan di belakangnya menyeringai lebar seraya pemuda berpakaian mewah berbicara.     

Siapa pun yang datang ke Akademi Angin Semilir untuk pendaftaran tahunan sudah tahu biaya yang harus dibayar. Mereka semua membawa uang yang cukup, jadi bagaimana mungkin mereka datang dan baru menyadari bahwa mereka kekurangan uang?     

"Orang-orang miskin seharusnya menarik kepala mereka keluar dari awan mimpi karena Akademi Angin Semilir bukan tempat untuk anjing dan kucing terlantar." Pemuda yang berpakaian mencolok berpaling dan berjalan pergi setelah itu.     

Wajah Qiao Chu pucat kelabu saat itu dan Hua Yao menahannya dengan memegang bahunya dan menggelengkan kepalanya.     

"Kata-katanya mungkin membuat mual tetapi bagaimana pun ia menyelamatkan kita dari membuat perjalanan sia-sia dan kita sekarang tahu bahwa rumah lelang bukan lagi sebuah pilihan." Rong Ruo berkata seraya melenguh berpasrah diri. Dibandingkan dengan Akademi Angin Semilir, sekarang benar-benar jelas bagi mereka semiskin apa Akademi Phoenix.     

"Apa yang harus kita lakukan?" Fei Yan bertanya.     

Mata Jun Wu Xie menyipit lagi seraya berpikir keras dan tiba-tiba bertanya pada Fei Yan, "Di mana Mu Chen sekarang?"     

Setelah Klan Qing Yun dimusnahkan, Wu Xie tinggal di Akademi Phoenix dan tidak begitu memperhatikan apa yang terjadi di luar. Selama beberapa bulan terakhir, Jun Wu Xie telah menyadari bahwa Qiao Chu dan yang lainnya selalu mendapatkan kabar dari Fei Yan.     

Fei Yan berpikir sejenak dan kemudian menjawab, "Mu Chen mengumumkan bahwa Klan Qing Yun sudah bubar dua minggu yang lalu dan itu menyebabkan sedikit kekacauan. Ia membubarkan murid dari Wisma Luar dan hanya membawa murid Puncak Menapak Awan bersamanya ketika ia pergi, dan tak ada yang tahu keberadaannya sekarang."     

Mata Jun Wu Xie berkilat, dan ia memanggil Hua Yao. Jun Wu Xie berbisik ke telinganya dan wajah Hua Yao tiba-tiba terlihat begitu terkejut dan kemudian perlahan berubah membentuk sebuah senyuman.     

"Idenya sendiri sangat bagus, tetapi jika tak ada seorang pun di sini yang pernah bertemu Mu Chen, maka itu mungkin tak akan berhasil." Hua Yao mempertimbangkan saran Jun Xie dan menanggapinya dengan berhati-hati.     

Jun Wu Xie menyerahkan sepotong hiasan giok yang diukir membentuk karakter huruf Cina yang melambangkan "awan". Hua Yao tertegun sejenak karena ia agak familiar dengan potongan giok yang diukir seperti itu. Itu adalah potongan giok yang hanya dimiliki oleh orang-orang dari Klan Qing Yun.     

"Xie Kecil, bagaimana kau mendapatkan ini?" Qiao Chu menatap Jun Wu Xie kaget. Ketika mereka di Puncak Awan Tersembunyi, mereka masing-masing menyimpan satu potong giok, tetapi begitu mereka meninggalkan Gugusan Puncak Berawan, Qiao Chu tak membawa kembali miliknya.     

"Aku lupa membuangnya." Jun Wu Xie menjawab sambil mengangkat bahunya. Semua terjadi begitu mendadak dan ia tak sempat memikirkan hal lain saat itu. Ketika ia terbangun, ia sudah berada di Akademi Phoenix dan potongan giok itu berada bersama dengan barangnya yang lain.     

Ia tak menyangka benda itu akan bermanfaat hari ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.