Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Apakah Kau Mau Lagi? (3)



Apakah Kau Mau Lagi? (3)

0Keempat murid Sayap Timur tak banyak bereaksi tetapi tidak begitu keadaannya dengan seluruh Akademi Phoenix!     

Kericuhan dari sekelompok orang tiba-tiba terdengar dan menarik perhatian keempat tukang tidur ini berpaling ke arah datangnya suara itu. Namun, ketika mereka tiba di sana, mereka terkejut dengan pemandangan itu.     

Mereka melihat puluhan pria kekar berpakaian abu-abu. Para pria itu membawa tangga panjang, kapak dan kayu di pundak mereka dan datang menghampiri mereka di Sayap Timur Akademi Phoenix. Dan di belakang pria ini, ada kelompok pria lain, yang membawa peti kayu besar sehingga diperlukan dua orang pria untuk mengangkat sebuah peti kayu itu dengan menggunakan pikulan yang terbuat dari bambu di pundak mereka. Pria itu berjalan maju ketika mereka melihat Qiao Chu dan yang lain keluar dari Sayap Timur dan meletakkan barang bawaan mereka.     

"Akhirnya kami menemukan tempat yang tepat. Mohon tolong kami untuk menandatangani bukti pengiriman ini. Ini untuk delapan peti bahan kain mewah dari Paviliun Penenun Bulan. Tujuh peti untuk bahan kain pria dan satu peti untuk bahan kain pakaian wanita. Kami juga membawakan sepatu, kaus kaki dan beberapa aksesoris, sebagai bonus dari pemilik toko kami pada pelanggan kehormatan kami. Tolong periksa barang yang dikirimkan ini dan lihat apakah semua sesuai dengan pesanan kemudian kami bisa pergi." Pemimpin kelompok itu menggunakan pakaian yang bagus dan senyum cerah menghiasi wajahnya seraya menyerahkan tanda terima itu pada Qiao Chu.     

Qiao Chu kebingungan dan ia menatap delapan peti kayu di hadapannya tak berkedip.     

Dengan kehadiran sekelompok besar pria yang menarik perhatian di depan Sayap Timur, murid-murid dari Sayap lain semua berbicara dengan keras dan berspekulasi dan ketika sang pemimpin rombongan menyatakan tujuan kedatangannya, obrolan itu berubah menjadi seruan keras!     

Paviliun Penenun Bulan!     

Itu adalah merek pakaian yang terkenal di seantero dataran!     

Di tempat itu, sebuah saputangan saja dijual lebih dari sepuluh tael!     

Apakah mereka tidak salah dengar?     

Sarang pengemis itu benar-benar memesan semua pakaian itu sekaligus … delapan peti … delapan ….     

Berapa biayanya? Mulut pemuda yang ada di sekitar situ tiba-tiba terasa kering ketika mereka mencoba menghitung harganya.     

Kebanyakan dari mereka tak dapat berkata-kata melihat pemandangan di hadapan mereka, menatap tak percaya dan juga tak dapat percaya akan apa yang mereka dengar.     

Qiao Chu terpaku seperti sebuah patung. Ia mengerti setiap kata yang diucapkan pria itu ketika disebutkan secara terpisah, tetapi ketika dirangkai menjadi sebuah kalimat, ia tak dapat memahami apa yang mereka katakan saat itu.     

Mereka bahkan tak memiliki uang untuk membayar biaya akademi, bagaimana mereka akan membayar semua kemewahan yang dikirim dari Paviliun Penenun Bulan?     

Setelah menunggu agak lama, ketika pria itu melihat Qiao Chu tak bergerak untuk menerima kiriman itu, ia memalingkan kepalanya dan memberikan tanda terimanya pada Hua Yao.     

Hua Yao tertegun beberapa saat sebelum ia mengintip tanda terima itu dan barangnya, wajahnya mengerut. Ia akhirnya berkata, "Apakah ada kesalahan? Kami tak membeli barang-barang ini. Aku pikir lebih baik kalian bawa kembali."     

Ada delapan peti! Bahkan jika mereka hanya memilih satu potong di antaranya, mereka tak akan mampu membayarnya.     

Pria itu berkata, masih tersenyum, "Tidak ada kesalahan. Ini Akademi Phoenix, Sayap Timur. Barang-barang ini sudah dibayar dan kau hanya perlu menandatangani surat pengantar ini dan itu saja."     

"Semua sudah dibayar?" Hua Yao menatap Rong Ruo.     

Tetapi Rong Ruo tak mengerti.     

Pria yang tersenyum itu menunjuk nama penerima di bawah surat tanda terima dan berkata,     

"Ya, ini dibeli oleh seorang pelanggan yang bernama Jun Xie."     

"JUN XIE!?"     

Keempat murid itu serentak berseru keras setelah mendengar nama itu dan pikiran mereka sepenuhnya melayang jauh dengan berita mengejutkan itu!     

Pemuda dari Sayap lain hanya kebingungan. Mereka tak mendengar ada murid Sayap Timur yang bernama Jun Xie. Berpikir lebih jauh mengenai masalah ini, mereka mengasumsikan itu hanya sebuah kesalahan. Pengemis di Sayap Timur itu tak akan pernah sanggup membeli barang mewah dari Paviliun Penenun Bulan.     

Sebelum Qiao Chu dan yang lain pulih dari keterkejutan mereka, seorang pria gagah perkasa menghampiri mereka membawa kayu di pundaknya dengan setumpuk surat jalan lain di tangannya.     

"Ini aneh, seorang pelanggan bernama Jun Xie menyewa jasa kami untuk datang ke Sayap Timur Akademi Phoenix untuk melakukan pekerjaan renovasi. Bisakah aku juga mendapatkan tanda tangan kalian supaya orang-orangku bisa mulai bekerja?"     

" … " Qiao Chu si patung kini membeku dengan mulutnya menganga lebar, matanya melotot.     

Wajah Hua Yao memperlihatkan ketakjuban, tetapi matanya bersinar.     

Rong Ruo an Fei Yan saling bertukar pandang, akhirnya tahu siapa yang berada di belakang semua ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.