Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kebangkitan Sayap Timur (1)



Kebangkitan Sayap Timur (1)

0Kemarahan He Qiu Sheng dapat terlihat di wajahnya dan matanya menyala seraya ia menatap Yan Bu Gui dan murid-muridnya.     

"Yan Bu Gui! Kau masih berhutang tagihan pada akademi dan kau membiarkan muridmu melakukan tindak kekerasan!? Dan kau masih duduk santai di sini meminum anggur!?"     

Yan Bu Gui yang dicaci maki dengan kejam menggenggam kendi anggur di tangannya dan tersenyum lemah. Anggur? Dari mana ia mendapatkan uang untuk membeli anggur? Kendi anggur itu dipenuhi dengan air dan aroma anggur yang tertinggal terserap ke dalam kendi.     

Tetapi Yan Bu Gui tidak akan membela diri dengan hal itu.     

"Selamat datang Qiu Sheng, apa yang membawamu ke Sayap Timur kami hari ini? Apakah kau mau masuk dan duduk?" Yan Bu Gui bertanya sambil tersenyum.     

Penampilan Yan Bu Gui begitu merendahkan diri tetapi hanya Qiao Chu dan lainnya yang tahu alasan sesungguhnya mengapa ia membuang jauh-jauh harga dirinya dan jatuh ke dalam penghinaan yang getir.     

Jika bukan karena keempat murid yang menyeretnya dan membuat tangannya terikat, dengan kekuatan spiritual Yan Bu Gui, ia dapat hidup mewah di mana pun yang ia pilih di Dunia Bawah.     

"Kau kelihatannya menyepelekan hal ini. Kuberitahu kau Yan Bu Gui! Jika kau tidak memberikan jawaban yang memuaskan padaku tentang hal ini, bahkan jika kepala sekolah tidak menghukummu, kau dan aku akan tetap menjadi musuh! Kau pikir aku sudi menginjakkan kaki ke tempat sampahmu ini? Jika bukan karena kepala sekolah menyuruhku membawamu menemuinya, aku tak akan sudi mengotori sepatuku untuk datang ke sini!" Sikap He Qiu Sheng adalah tiruan persis dari Gurunya. Di mata mereka, Sayap Timur hanya menjadi rumah singgah bagi para pengemis yang menolak untuk pergi, membonceng masuk ke dalam Akademi Phoenix, yang semua anggotanya lemah dan tak berguna, dan berlagak bodoh serta memeras kepala sekolah mereka.     

Yan Bu Gui berada di pihak yang kalah. Ia mungkin bisa lolos dengan lancar jika berhadapan dengan situasi lain, tetapi kini ia menghadapi tuduhan muridnya telah melukai murid He Qiu Sheng, situasinya menjadi agak sulit. Jika ia mengingat dengan benar, kebanyakan murid He Qiu Sheng mungkin tidak terlalu berbakat, tetapi mereka adalah kelompok dengan "nilai emas" tertinggi di antara murid lain di Akademi Phoenix. Diperkirakan bahwa setengah dari dana yang ditanamkan di Akademi Phoenix, berasal dari keluarga para murid di Sayap Selatan.     

"Jika kau tak menyukai tinggal di sini, maka enyahlah." Tiba-tiba suara yang dingin memutus ocehan rapalan mantra He Qiu Sheng.     

Mata He Qiu Sheng menyipit dan ia berbalik ke arah datangnya suara itu.     

Ia hanya melihat seorang pemuda kecil, yang memandang dingin ke arahnya.     

"Kau pikir siapa dirimu!? Berani sekali kau berbicara seperti itu kepadaku!?" He Qiu Sheng kini gemetar karena marah. Ia tak pernah membayangkan bahwa hanya seorang murid di Sayap Timur berani menghina dirinya seperti itu.     

Jun Wu Xie mengangkat dagunya dan terus menatap He Qiu Sheng dengan dingin.     

"Murid Sayap Timur, Jun Xie."     

"Oh begitu! Kau adalah pengemis kecil yang baru saja mereka ambil! Kau sudah cukup lama masuk ke Akademi Phoenix dan kau belum juga membayar tagihan pada kami! Dan terlebih lagi, kau benar-benar kurang ajar berani memukul muridku!" Begitu He Qiu Sheng mendengar nama itu, ia tahu ini adalah bajingan di Sayap Timur yang berani memukuli muridnya begitu parah hingga tak dapat bangun dari tempat tidurnya. Ia meledak saat itu dan berjalan menghampiri Jun Xie dengan murka, mengangkat tangannya, berniat memberikan pelajaran pada perusuh kecil itu.     

Namun, sebelum tangan itu turun, ia menemukan pergelangan tangannya dicengkeram erat oleh Yan Bu Gui.     

"He Qiu Sheng, muridku bukan orang yang bisa kau sentuh hanya karena kau berkehendak." Mata Yan Bu Gui tiba-tiba melotot. Kata-kata Jun Wu Xie begitu merasuk ke dalam dirinya dan ia tak berhenti memikirkan hal itu. Kata-kata itu telah membuat perubahan di hatinya yang dingin.     

Ketika targetnya hanya dirinya, ia dapat mentolerir semua itu, ia akan diam saja, bahkan ketika itu mempermalukan dirinya. Tetapi ia tak akan pernah membiarkan siapa pun menyentuh muridnya!     

Itu adalah pertama kalinya He Qiu Sheng melihat tatapan itu di mata Yan Bu Gui. Itu hanya sebuah tatapan, dan He Qiu Sheng langsung pucat.     

Selama ini, pemabuk itu tak pernah membalas provokasi dan penindasan yang dilakukannya tanpa henti. Namun hari ini, mata tajam itu membuat He Qiu Sheng merinding dan itu segera menghentikan cacian yang ia lakukan terhadap bocah lemah tak berdaya ini.     

"Kau! Hebat! Yan Bu Gui, kau hebat! Kau akan melindungi bocah itu sampai tahap ini. Ayo kita bawa dia ke kepala sekolah bersama-sama. Biarkan kepala sekolah melihat sendiri seperti apa kelakuan sampah pengemismu sekarang!" Seolah ia diperlakukan tidak adil, ia terus murka sambil menarik tangannya kembali dan terus meracau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.