Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pelatihan (2)



Pelatihan (2)

0Satu mulut penuh anggur di mulut Yan Bu Gui disemburkan ke Qiao Chu ketika ia tersedak.     

Qiao Chu tertegun.     

"Uhuk … uhuk …. uhuk …. Apa yang baru saja kau katakan?" Yan Bu Gui bertanya, matanya membelalak ketakutan, seraya menatap Jun Wu Xie tak percaya.     

Dia memanggil apa?     

Tuan!?     

Yan Bu Gui gemetar dan setiap helai rambutnya berdiri. Ia melihat ke sekelilingnya dengan panik mencari tanda-tanda kehadiran Sang Tuan tanpa ampun.     

"Tuan." Jun Wu Xie mengulangi dengan tenang seraya dirinya menatap Yan Bu Gui yang terkejut.     

Yan Bu Gui hanya duduk gemetar tak terkendali, wajahnya memerah dan tak dapat mengucapkan sepatah kata pun.     

Qiao Chu mengusap wajahnya cepat-cepat untuk membersihkan anggur yang tersembur ke wajahnya dan menatap tuannya dengan sedih.     

"Tuan, Xie Kecil mungkin masih sangat muda tetapi ia benar-benar mengagumkan! Jangan menolaknya seperti ini." Qiao Chu berbicara dengan agak keras. Yan Bu Gui hanya memiliki empat murid dan situasi yang mempertemukan mereka di perguruan ini di luar kebiasaan. Apakah Yan Bu Gui akan menerima Jun Xie mereka tak tahu.     

Jika ini adalah orang lain, mungkin hal itu tak akan merisaukan Qiao Chu. Tetapi ia sudah menganggap Jun Xie hampir seperti seorang saudara dan ia berharap Jun Xie dapat belajar dengan Guru yang sama dengan mereka.     

Yan Bu Gui menggigil walaupun tidak dingin.     

Menerima Jun Xie sebagai seorang murid? Ia mensyukuri fakta bahwa kepalanya masih menyatu dengan tubuhnya.     

Tetapi menyuruhnya menolak Jun Xie begitu mengerikan baginya.     

Jika Sang Kaisar Kegelapan tahu bahwa Yan Bu Gui berani menolak Jun Xie sebagai muridnya, nasibnya tak akan lebih baik.     

Dan jika ia menerima Jun Xie sebagai seorang murid …. ARGHHH!     

Yan Bu Gui akan bernasib sama apa pun pilihannya.     

Setelah ragu sesaat, Yan Bu Gui tiba-tiba berdiri. Fei Yan dan Rong Ruo menghentikan pertarungan mereka dan memutar kepala mereka untuk melihat Tuan mereka.     

"Biarkan aku memikirkannya." Yan Bu Gui cepat-cepat kabur dari taman, tak sanggup tinggal di situ lebih lama lagi.     

Teror di hatinya tak mampu membuat keputusan karena sebuah langkah salah akan dibayar dengan darahnya.     

Ia tak menerima, dan juga tak menolak. Situasi ini membuat Qiao Chu frustrasi karena ia tahu bahwa Jun Xie akan menjadi murid luar biasa bagi Gurunya. Di samping fakta kepribadian Jun Xie agak aneh, ia tak melihat ada sesuatu yang salah.     

"Xie Kecil, jangan khawatir. Biarkan Guru berpikir mengenai hal ini. Ia selalu berhati-hati ketika menerima murid." Qiao Chu takut ego Jun Xie akan tersenggol dan ia mencoba menenangkan bocah itu.     

Wajah Jun Wu Xie meskipun begitu tetap tenang dan tak tampak terpengaruh sama sekali. Ia tak pernah digoyahkan dengan mudah ketika ia memutuskan sesuatu. Dari sudut pandangnya, siapa pun yang mampu menghasilkan murid seperti Qiao Chu dan Hua Yao memiliki kemampuan di level tertentu, dan normal jika mereka sedikit temperamental.     

Rong Ruo menatap Jun Wu Xie. Ia hampir ingin membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tetapi akhirnya tidak jadi. Yang lain tak mengetahui alasannya, tetapi ia sangat paham.     

Pria yang membawa Jun Xie kembali ke akademi hari itu adalah seseorang yang bahkan Yan Bu Gui tak berani menyinggungnya. Dilema Yan Bu Gui sekarang pasti berhubungan dengan pria itu.     

Keheningan menyelimuti taman. Tiba-tiba, beberapa teriakan terdengar dan wajah Qiao Chu dan ketiga rekan muridnya berubah menjadi jemu.     

"Mereka di sini lagi! Kapan semua ini akan berakhir?" Qiao Chu mengeluh seraya pundaknya menjadi lemas.     

Tak lama setelah ia menyelesaikan kalimatnya, sekelompok pemuda menggunakan seragam menyerbu masuk, berteriak di halaman.     

"Qiao Chu! Sudah berapa hari sekarang? Pengacau kecil yang kalian bawa masuk hari itu masih di sini!?" Pemimpin kelompok pemuda itu tak terlalu tinggi dan wajahnya tampak tidak senang. Ia menatap Jun Wu Xie, yang berdiri di sebelah Qiao Chu, matanya penuh kegeraman.     

Jun Wu Xie menatap dingin pemuda arogan itu dan melihat tatapan geram yang diarahkan pemuda lain di dalam kelompok itu.     

"Uhuk, hanya beberapa hari. Kau memaksa sekali?" Qiao Chu bertanya kesal.     

Pemimpin kelompok pemuda itu melotot karena marah dan menunjuk hidung Qiao Chu sambil berteriak, "Hanya beberapa hari!? Kau tahu dengan memiliki satu orang tambahan, berapa biaya yang akan bertambah setiap harinya!? Makanan, pakaian, keperluan sehari-hari, penginapan. Semua itu membutuhkan uang! Sayap Timur selalu berhutang dan mengalami defisit dan itu sudah berlangsung setidaknya satu tahun sekarang! Kalian lalu memutuskan untuk menerima seorang pembonceng dan rupanya ia juga tak akan membayar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.