Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aku di Sini Sekarang (5)



Aku di Sini Sekarang (5)

0"Sebelum kau mencapai itu Wu Xie, kau tak bisa kembali." Jun Wu Yao tiba-tiba berkata.     

Jun Wu Xie mengangkat kepalanya menatap Jun Wu Yao. Ketika Jun Wu Yao mengatakan kembali, yang ia maksud Istana Lin!     

Ia tak bisa kembali?     

Mengapa?     

"Jiwamu tidak utuh lagi. Kau pasti telah menyerang musuh dengan cara membakar jiwamu. Jika musuhmu masih hidup, ia dapat menggunakan serpihan jiwamu dan menelusuri jejaknya kembali padamu untuk menemukan keberadaanmu." Jun Wu Yao menjelaskan dengan serius sambil menatap Jun Wu Xie. Ia tak menyangka Jun Wu Xie menggunakan jiwanya sendiri untuk melancarkan sebuah serangan, karena harga yang harus dibayar untuk serangan itu sangat tinggi.     

Mata Jun Wu Xie membelalak terkejut.     

Ketika ia menggunakan jiwanya untuk melawan musuh bersama dengan monster hitam, ia bertekad bulat untuk membunuhnya. Jika Teratai Kecil tidak memaksa untuk menyela, ia mungkin sudah binasa bersama dengan kucing hitam kecil dan pria berjubah putih itu. Karena penghentian paksa serangan yang dibayar dengan jiwanya, mungkin ia telah meninggalkan serpihan jiwanya di dalam tubuh Pria berjubah putih.     

Bukankah ia sudah mati saat itu?     

Jun Wu Xie tidak yakin. Walaupun Ye Sha memberikan ledakan hebat dan mematikan pada Pria berjubah putih hari itu, ketika berbicara tentang orang-orang dari Dunia Tengah yang tak asing baginya, Jun Wu Xie tak berani meremehkan mereka.     

Jun Wu Yao hanya menggambarkan setengah gambaran dengan perkataannya, tetapi Jun Wu Xie tahu apa yang terkandung di setengah bagian lainnya.     

Jika ia kembali ke Istana Lin, orang-orang dari Istana Iblis Api akan menemukannya di sana. Dan Jun Xian serta Jun Qing akan mengorbankan semua yang mereka miliki untuk melindunginya dan seluruh Istana Lin akan kalah!     

Ia sudah bertekad untuk kembali, perjalanan pulangnya diputus tanpa ampun. Rumah adalah tempat yang dirindukannya tetapi ia tak dapat kembali ke sana ….     

Jun Wu Xie tiba-tiba merasakan hatinya menciut, yang kemudian memberikan sedikit rasa pilu. Ia sudah lemah dan sekarang, wajahnya bahkan bertambah pucat.     

Jun Wu Yao menghampiri Jun Wu Xie dan berdiri di sebelahnya, kemudian ia mendekap gadisnya erat ke dalam pelukannya.     

"Jangan khawatir. Kau akan pulang suatu hari. Aku akan menemukan cara untuk menyatukan jiwamu lagi." Jun Wu Yao menepuk pundak Jun Wu Xie untuk menenangkannya, seperti menghibur anak kecil yang ketakutan supaya tenang dan tertidur pulas.     

Ini terjadi karena salah perhitungan di sisinya. Ia tahu bahwa Klan Qing Yun memiliki hubungan dengan salah satu dari kedua belas istana, tetapi ia tak menyangka mereka akan berpapasan dengan Jun Wu Xie.     

"Sebelum itu terjadi, kau bisa tinggal di akademi ini sementara waktu. Tempat ini spesial, dan bisa menyamarkan serta menahan intisari jiwamu supaya tidak terdeteksi." Jun Wu Yao menenangkan dengan suara lembut.     

Tempat ini digunakan oleh Yan Bu Gui untuk bersembunyi selama ini. Seluruh anggota mereka telah diberi tanda Lencana Jiwa oleh Dua Belas Istana dan dalam kasus pengkhianatan atau pembelotan, mereka dapat dicari dengan Lencana Jiwa itu tak peduli seberapa jauh mereka bersembunyi dan akan dibunuh. Untuk menemukan tempat seperti ini, Yan Bu Gui pasti telah bekerja keras.     

"Di sini?" Jun Wu Xie mengangkat kepalanya bertanya-tanya.     

"Ya. Bukankah kau juga perlu meninggalkan Teratai salju di sini untuk proses pemulihan? Anggap saja kau menemani teratai kecil itu," Jun Wu Yao sangat paham, seberapa dalam perasaan Jun Wu Xie untuk ayah dan anak Keluarga Jun. Semua yang ia lakukan sampai saat ini, dapat dikatakan ia ingin melindungi Keluarga Jun. Ia tak ingin hal lain kecuali kembali ke rumah dan bersatu dengan mereka, tetapi Istana Iblis Api tiba-tiba muncul dan membakar semua harapan atas kerinduan itu.     

Jun Wu Xie hanya diam saja. Sebuah rumah di mana ia tak dapat pulang kembali, perasaan tertekan itu membuatnya semakin sulit bernapas. Tetapi di saat yang sama, itu mengingatkan dirinya atas semua yang sudah terjadi di Puncak Pegunungan hari itu.     

Ia tak akan pernah mengizinkan itu terjadi di Istana Lin!     

Ia mengangguk tanpa berkata-kata, dan membuat keputusannya saat itu juga.     

"Harinya akan tiba, setelah aku memusnahkan Istana Iblis Api, dan pulang dengan bangga." Ia mengangkat matanya yang dipenuhi dengan tekad dan keteguhan hati.     

Jun Wu Yao tertawa mendengar proklamasinya, dan tangannya memeluk Jun Wu Xie lebih erat lagi.     

Ia tahu bahwa Jun Wu Xie tak mudah menyerah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.