Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Terkalahkan (1)



Terkalahkan (1)

0Begitu Qiao Chu dan Hua Yao kembali, mereka melihat Qin Yue mengembuskan napas terakhirnya. Mereka sama sekali tidak memikirkan hal itu walaupun pria itu adalah Pemimpin Klan Qing Yun yang mahakuasa.     

"Kami sudah mendapatkannya." Hua Yao mengangguk pada Jun Wu Xie.     

"Ini waktunya untuk mengirim semua orang menuju kiamat. Mu Chen, sekarang saat yang tepat untuk membawa semua muridmu keluar dari pegunungan." Jun Wu Xie berpaling untuk pergi, dan sisanya mengikutinya.     

Di aula utama, anggota Klan Qing Yun masih terlalu takut untuk bergerak. Ketika mereka melihat Jun Wu Xie pergi, mereka ingin bernapas lega, tetapi kata-kata Jun Wu Xie barusan sebelum pergi membuat mereka gemetar tak terkendali.     

Tiga monster raksasa menyelesaikan pembantaian di dalam aula utama dan tempat itu bermandikan darah. Kolam darah tampaknya berguna untuk menebus dosa dan kebiadaban yang dilakukan oleh Klan mahakuasa ini.     

Seraya mereka menuruni Puncak Awan Biru, mayat murid-murid Klan Qing Yun berserakan di seluruh tempat, mati tak bergerak. Bahkan sampai saat terakhir kehidupan mereka, mereka tak tahu apa yang membunuh mereka.     

Gugusan Puncak Berawan yang tadinya ramai, sekarang diselimuti kesunyian yang mencekam. Sepanjang perjalanan dari Puncak Awan Biru menuju ke Puncak Menapak Awan, Mu Chen tak melihat ada seorang pun yang masih hidup.     

Jun Wu Xie melaksanakan janjinya. Untuk membasmi seluruh isi Klan Qing Yun!     

"Apa rencanamu selanjutnya?" Hua Yao bertanya, menoleh ke Jun Wu Xie. Masalah dengan Klan Qing Yun sudah hampir berakhir di sini, Klan Qing Yun sudah punah untuk selamanya.     

Jun Wu Xie merenung sesaat seraya ia mengamati puncak pegunungan yang begitu megah yang pernah menjadi wilayah kekuasaan Klan Qing Yun yang agung, dan menjawab pelan, "Aku ingin pulang ke rumah terlebih dahulu."     

Ia sudah bepergian jauh dari rumah untuk waktu yang cukup lama, dan ini waktunya ia kembali.     

"Kami akan kembali bersamamu! Mu Chen berkata ia memerlukan waktu lebih untuk membereskan urusan dengan murid-murid di Wisma Luar dan para tentara upahan, setelah itu akan pergi ke Kerajaan Qi dalam waktu dua minggu untuk mencarimu. Kami akan menemanimu kembali, dan setelah kau membereskan urusanmu, kau dapat membantu kami untuk membuat ramuan itu." Qiao Chu berbicara dengan penuh semangat. Setelah bersama dengan Jun Xie selama ini, ia merasa Jun Xie adalah teman yang baik untuk dipertahankan.     

Jun Xie masih begitu muda, tetapi rencananya yang begitu pelik benar-benar membuatnya takjub.     

Bahkan ketika berhadapan dengan Klan Qing Yun yang berkekuatan besar, musuhnya hancur dan jatuh ke dalam lubang neraka di hadapan pikiran itu. Hidup dengan iblis kecil seperti itu, membuat hari-harinya lebih menyenangkan!     

Jun Wu Xie melihat Qiao Chu yang antusias, dan mengangguk setelah berpikir sesaat.     

Kali ini, dengan bantuan Hua Yao dan Qiao Chu, ia telah meraih tujuannya untuk memusnahkan Klan Qing Yun dengan lebih lancar. Dibandingkan dengan rencana awalnya, ia dapat mempersingkat waktu hingga dua minggu.     

Sama seperti bentuk kerja sama lain, mereka harus memegang janji masing-masing.     

Dalam benak Jun Wu Xie, ia telah mengenal Hua Yao dan Qiao Chu sebagai sekutu sementara untuk kerja sama mereka. Ia tak tahu, bahwa pertemuan yang mengantar mereka pada persekutuan pertama ini, akan mengikat hidup mereka bersama sepanjang hayat.     

Ketiganya menuruni pegunungan, dan meninggalkan Mu Chen untuk membereskan sisa-sisa kekalahan.     

Dalam perjalanan menuruni pegunungan bersama, Qiao Chu begitu gembira, dan ia mengoceh tanpa henti, tetapi Hua Yao dan Jun Wu Xie tetap diam.     

Tiba-tiba, ketika trio itu sampai di tengah pegunungan, dua sosok muncul di puncak Gugusan Puncak Berawan.     

Kedua sosok pria itu melihat mayat-mayat yang bergelimpangan, dan mata mereka menyala dengan ketertarikan.     

"Ada apa dengan Klan Qing Yun? Baru setengah tahun dan keadaannya sudah menyedihkan seperti ini?" Pria yang berpenampilan menarik itu berkata sambil tertawa ketika ia mengamati mayat yang bergeletakan di jalan, tetapi terlintas tatapan dingin di matanya.     

Pria lainnya heran. Saat itu, gelang batu yang digunakan di pergelangan tangannya memancarkan kilauan hijau dan pria itu pun terkejut.     

"Roh kontraktual tanaman benar-benar ada di dunia bawah ini!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.