Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Terkalahkan (5)



Terkalahkan (5)

Ye Sha menghadang jalan turun dari pegunungan, menutup jalur kedua pria itu.     

Pria berjubah putih menampar Ye Sha dengan tidak sabar. Tak disangka, Ye Sha menangkis dan balas menampar pria itu!     

Dua kekuatan yang saling berhadapan meledak saat itu, dan pria berjubah putih menatap Ye Sha tak percaya ketika ia tahu kekuatan Ye Sha setara dengannya!     

"Kau bukan dari dunia bawah! Dari mana asalmu!?" Pria berjubah putih terkejut, dan senyumannya sirna dari wajahnya.     

Ye Sha tertawa dingin, tetapi tak menjawab.     

"Sial!" Pria berjubah putih itu mengutuk dengan terengah-engah dan dalam sekejap, ia sepenuhnya sibuk meladeni Ye Sha. Dua kekuatan besar beradu. Rumput dan tanaman di sekitar mereka tercabut hingga akarnya karena kecepatan gerakan mereka, angin bertiup kencang karena gerakan mereka dan tanah di bawah kaki mereka bergetar!     

Pria berjubah putih tahu bahwa ia tak dapat mengalahkan Ye Sha dan ia terus bergumam mengutuk.     

Ye Sha mempelajari serangan dan gerakan musuhnya dan mengingatnya di dalam benaknya, dengan cepat mencari dalam ingatannya siapa lawannya itu.     

Ketika dua kekuatan hebat beradu dalam sebuah pertarungan, pria berjubah abu-abu yang selama ini diam ikut serta dalam pertempuran. Ledakan berkekuatan penuh keluar dari tangannya, langsung menyerang bagian vital tubuh Ye Sha. Disibukkan dengan serangan bertubi-tubi dari pria berjubah putih, Ye Sha hanya dapat sedikit mengelak. Ledakan itu mengenainya tepat di dada dan darah menyembur dari mulut Ye Sha.     

"Tinggalkan pria ini denganku. Jangan biarkan roh cincin tanaman itu kabur." Mata pria berjubah abu-abu itu memandang dingin seraya memberikan perintah pada pria berjubah putih.     

Pria berjubah putih menatap Ye Sha marah, dan berbalik menuruni pegunungan. Ye Sha ingin mengejarnya tetapi pria berjubah abu-abu sudah memegangnya dan tak memberikan pilihan lain pada Ye Sha selain bertarung!     

Bergelut dalam pertempuran, Ye Sha semakin frustrasi. Pria berjubah abu-abu itu memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan pria berjubah putih!     

Tingkat keahlian seperti ini, terlalu kuat bahkan di alam Dunia Tengah!     

…..     

Hua Yao dan Qiao Chu tak melepaskan Jun Wu Xie tetapi terus berlari tanpa henti. Kecepatan mereka jauh lebih cepat daripada Jun Wu Xie dan mereka dapat melihat kaki pegunungan di hadapan mereka. Tetapi sosok putih yang penuh tekad tiba-tiba muncul di hadapan mereka di kaki gunung.     

"Ke mana, kalian pikir kalian akan pergi?" Mata pria berjubah putih itu mengecil dan sensasi dingin terpancar keluar dari mata yang memandang Jun Wu Xie dengan tatapan menusuk.     

Kecepatan yang menakjubkan! Hua Yao dan Qiao Chu sangat terkejut dan mereka meletakkan tubuh mereka di hadapan Jun Wu Xie, melindungi rekan mereka di belakang. Ular Tulang Berkepala Dua dan Beruang Yin Yang berdiri di ujung kedua sisi.     

Jun Wu Xie melihat dari belakang punggung Hua Yao dan Qiao Chu, wajahnya sedikit mengerut.     

"Targetnya hanya aku, dan ini tak ada hubungannya denganmu. Kau pergi saja." Jun Wu Xie menarik napas panjang. Menilai dari reaksi Hua Yao dan Qiao Chu, sepertinya bahkan jika mereka berdua menyerang bersamaan, mereka bukan tandingan pria berjubah putih itu.     

Sang musuh mengincar Teratai Kecil yang ada di dalam tubuhnya dan itu seharusnya bukan urusan mereka berdua.     

Hua Yao dan Qiao Chu bahkan tak memalingkan kepala mereka tetapi berdiri tegar di depan Jun Wu Xie.     

"Xie Kecil, alasanmu sungguh tidak masuk akal. Karena kita saudara seperjuangan, tak ada alasan yang cukup untuk membuat kami meninggalkan saudara kami dan kabur menyelamatkan diri, meninggalkan kau dalam keterpurukan." Suara Qiao Chu masih menyimpan kesan kepribadiannya yang ceria dan acuh tak acuh.     

Hua Yao menjawab, "Kami berjanji pada pria itu bahwa kami akan membawamu ke tempat aman, jauh dari sini."     

Jun Wu Xie tak dapat berkata-kata. Ia membuka mulutnya dan menatap dua pemuda yang baru dikenalnya selama satu bulan. Ia tak tahu, bahwa mereka menganggapnya sebagai seorang saudara ….     

Di saat itu, punggung Hua Yao dan Qiao Chu, kabur tergantikan dengan sosok ramping di benaknya.     

Ketika mereka berada dalam situasi berbahaya seperti saat ini, si bodoh itu melakukan hal yang sama. Berdiri tegar di depannya ….     

"Pergi!" Jun Wu Xie menggertakkan giginya dan tiba-tiba berjalan melewati mereka, dan kucing hitam kecil di pundaknya berubah menjadi monster hitam.     

Ia tak pernah ingin lagi melihat, seseorang mati karena melindunginya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.